Keluaran 20:14
AMSAL 6: 20-35; Amsal 7
Kita berada di tengah-tengah dunia yang telah diselimuti dengan roh percabulan dan perzinaan. Karena itu, percabulan dan perzinaan menjadi sesuatu yang biasa dan umum. Apalagi disebar-sebarkan melalui medsos, sehingga kita terbiasa dengan hal-hal seperti itu. Padahal Tuhan tidak pernah menurunkan standar tentang kekudusan, terlebih lagi berkompromi dan bertoleransi dengan semua itu. Karena itu, saat ini kita mau mendengar apa yang Tuhan katakan tentang semua itu.
BATASAN PERZINAAN
Matius 5: 28, “Namun, Aku berkata kepadamu bahwa setiap orang yang memandangi seorang wanita dengan bernafsu terhadapnya, dia sudah menzinainya dalam hatinya.”
Sebenarnya nafsu adalah pemberian Tuhan. IBRANI 13: 4, “PERKAWINAN ITU MULIA DALAM SEGALA HAL, DAN PERSETUBUHAN ITU TIDAKLAH CEMAR, TETAPI ELOHIM AKAN MENGHAKIMI PARA PENCABUL DAN PARA PEZINA.”
Ada nafsu makan, nafsu sex, atau nafsu marah. Sebenarnya kita membutuhkan itu semua. Tanpa nafsu makan, orang tidak bisa makan. Tanpa nafsu sex, tidak dapat beranak cucu untuk menggenapi apa yang Tuhan perintahkan. Tanpa nafsu marah, tidak ada koreksi untuk kesalahan-kesalahan. Tuhan saja juga dapat marah.
Namun, jika nafsu ditunggangi iblis, menjadi berlebih-lebihan dan tidak pada tempatnya, pastilah nafsu itu jadi merusak. Seperti bakteri dalam usus kita, yang sebenarnya berguna dan baik, tetapi karena beberapa penyebab, dapat berubah jadi ganas dan merusak (meskipun tidak dapat dipastikan penyebabnya, tetapi ada yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah ketika daya tahan tubuh melemah dan kiriman bakteri dari luar melalui daging yang kurang matang, makanan yang kurang bersih, dan sebagainya).
Demikian juga dengan nafsu. Apabila rohani kita melemah, nafsu akan menjadi ganas. Ditambah lagi dengan masukan-masukan yang diberikan oleh si jahat melalui tontonan dan bacaan yang disodorkan kepada kita, supaya ide-idenya yang jahat dan merusak bisa menguasai kehidupan kita. Bisa juga lewat pergaulan. Kalau nafsu telah menjadi ganas dan kita tidak bisa menguasainya lagi, itu akan membakar kehidupan kita. Kita tidak sadar akan dosa karena nafsu yang menguasai kita lebih kuat dari rasa takut kepada Tuhan.
Karena itu, betapa pentingnya menjaga kesehatan rohani kita. Sering kita hanya memerhatikan kesehatan tubuh jasmani (meskipun penting), tetapi akan berakhir di dalam kubur. Namun, kita kurang atau bahkan tidak memerhatikan kesehatan rohani kita yang bisa berdampak kepada kekekalan. Bukan berakhir di kubur, melainkan di api kekal selama-lamanya. Tidak mati, tetapi tersiksa tiada akhir.
CELAH-CELAH YANG SERINGKALI MENJADI PINTU MASUK BAGI IBLIS
- Merasa diri kuat dan cukup rohani, sehingga merasa tidak mungkin jatuh. Hal ini mengakibatkan kita tidak berjaga-jaga. Rasul Paulus mengatakan, berhati-hatilah jika merasa diri kuat. 1 Kor. 10:12, “Karena itu, siapa yang menganggap berdiri teguh, biarlah dia berhati- hati agar tidak jatuh!”
- RASA INGIN TAHU YANG BERLEBIHAN. Ada orang-orang yang rasa ingin tahunya itu begitu besar. Jika rasa ingin tahu akan hal-hal yang positif dan membangun, itu bagus. Namun, jika rasa ingin tahu untuk hal-hal yang dosa dan melawan Firman Tuhan, pasti akan membawa kepada kehancuran.
PESAN-PESAN KHUSUS
- Bagi mereka yang telah terperosok, tetapi sudah keluar dari lubang maut, sudah sadar dan bertobat. Bersyukurlah. Artinya Tuhan telah memberikan kasih karunia dan anugerah-Nya. Jangan mempermainkan lagi kasih karunia dan anugerah Tuhan itu.
- Bagi mereka yang telah terperosok dalan percabulan dan perzinaan, BERTOBATLAH!. Tidak ada pilihan lain, kecuali bertobat. Bagi para pria, berhenti bermain-main dengan wanita yang bukan istrimu. Meskipun cantik, muda, menarik, dsb. Tetapi hidupmu akan hancur. Bagi yang wanita, jika Tuhan mengaruniakan kecantikan dan kemolekan, jangan digunakan untuk menjebak ataupun menjerat laki-laki, apalagi suami orang lain. Karena akibatnya kecantikan yang dibanggakan selama ini akan hangus di api neraka.
Bagi mereka yang masih murni, jagalah kemurnianmu. Karena itu, sesuatu yang sangat mulia, dan berharga di hadapan Tuhan. Jangan ingin tahu. Percayalah akan Firman-Nya (Ams. 9:17-18). Jangan merasa kuat kemudian bermain-main dengan dosa. Karena dosa tidak bisa dijadikan mainan, dia akan menghancurkan hidupmu