October 24, 2021

Menggunakan Pedang Roh Tepat Sasaran

Menggunakan Pedang Roh Tepat Sasaran

Ibrani 4: 12a; Titus 2: 4

Kita sudah belajar tentang pedang roh yang tumpul karena mengubah firman Tuhan, melunakkan, mengendorkan, dan mengencerkan. Ajaran-ajaran kebenaran firman Tuhan yang ditafsirkan sebarangan, sehingga firman tidak berkuasa. Sekarang, kita perlu belajar untuk menggunakan pedang roh supaya tepat sasaran. Oleh karena itu, kita harus tahu terlebih dahulu tentang pedang roh (firman-Nya) dan pengguna pedang roh (manusia).

Firman Tuhan sebagai pedang roh (Ibr. 4:12)     

Kita perlu mengenal kebenaran firman Tuhan sebagai pedang roh supaya bisa menggunakan pedang roh dengan tepat sasaran. Terjemahan LAI, “Firman Elohim hidup dan kuat,” sedangkan dalam terjemahan CJB, “See, the word of God is alive! It is at work …” Kita harus tahu bahwa pedang roh (firman Tuhan) itu hidup dan berkuasa, serta kuat dan bekerja. Firman Tuhan dapat memisahkan jiwa dan roh, serta sendi-sendi dan sumsum-sumsum, bahkan sanggup membedakan pikiran-pikiran dan niat-niat jahat. Oleh karena itu, saat kita belajar firman Tuhan, jangan hanya membacanya, seperti sebuah cerita pendek/ dongeng. Namun, belajar firman Tuhan diperlukan kerajinan, kesungguhan, dan kerendahan hati yang dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga kita dapat mengalami yang hidup, berkuasa, dan bekerja di dalam kita. Firman Tuhan-lah yang seharusnya menguasai kehidupan kita, bukan sebaliknya.

Kita tahu bahwa Tuhan Yeshua adalah Torah. Jadi, Torah adalah Tuhan Yeshua sendiri. Torah yang sudah menjadi daging di dalam wujud Tuhan Yeshua (Yoh. 1:1-2, 14). Isi Torah adalah semua kebenaran firman Tuhan dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru (Kitab Kejadian sampai Wahyu). Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bersumber kepada Elohim.

Sejak zaman Adam, Nuh, Abraham, dan Yakub (cikal bakal bangsa Israel) sebenarnya Torah Tuhan sudah ada, tetapi berbentuk lisan (diucapkan langsung oleh Elohim). Lalu, mulai zaman Musa sampai akhir zaman (menjelang Kerajaan 1000 Tahun Damai), Torah yang ditulis di atas batu itu masih berlaku. Nubuatan tentang Tuhan Yeshua ditulis mulai zaman Musa sampai kedatangan-Nya yang pertama. Setelah Roh Kudus diberikan, Torah yang tertulis harus masuk dan tertulis di dalam hati kita untuk dilakukan.

Torah Tuhan yang kita lakukan tidak dengan cara legalistik akan memberi kehidupan dan mendatangkan berkat dalam hidup kita. Jadi, melakukan Torah Tuhan tidaklah membawa kutuk. Karena itu, kita harus mengawali dengan pertobatan, kembali ke akar yang benar, dan mengakui Torah (Tuhan Yeshua), sehingga dapat diubahkan Tuhan menjadi hati yang tunduk kepada perintah-perintah Tuhan (Torah).

Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru saling berkaitan satu dengan yang lain (sebagai satu kesatuan), sehingga tidak bisa dipisahkan, dipertentangkan, atau diperdebatkan. Namun, musuh (iblis) menanamkan paradigma bahwa antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dipisah-pisahkan. Hal ini yang menyebabkan tidak ada kuasa Tuhan di dalam firman-Nya, sehingga banyak “orang Kristen” beranggapan bahwa Torah sudah tidak berlaku.

Bapa memberikan perantara yang sempurna (Tuhan Yeshua) untuk dapat mengubah hati manusia melalui Torah. Artinya, Torah tidak dibatalkan/dihapus, tetapi digenapi oleh Tuhan Yeshua (Mat. 5:17). Kata “menggenapi” artinya Tuhan Yeshua memberikan contoh atau teladan.

Kebenaran firman Tuhan (Torah) perlu disingkapkan dengan pimpinan Roh Kudus supaya firman-Nya dapat menjadi terang, sehingga memberi pengertian kepada orang-orang bodoh (Maz. 119:130). Firman Tuhan/Torah yang sudah menjadi daging di dalam Tuhan Yeshua, adalah terang dunia yang sejati (Yoh. 8:12, 12:46).

Pengguna pedang roh, yaitu manusia (Tit. 2:14)

Tuhan Yeshua datang ke dunia dan wafat di kayu salib untuk menyerahkan diri-Nya bagi kita, sehingga membebaskan kita dari segala kejahatan. Kejahatan seperti apa yang firman Tuhan maksudkan? Terjemahan CJB menulis, “to free us from ALL VIOLATION of TORAH,” yaitu segala pelanggaran terhadap Torah Tuhan. Jadi, melawan dan melanggar Torah Tuhan sama dengan kejahatan di hadapan Tuhan.

Supaya pedang Roh dapat digunakan dengan tepat, segala dosa dibereskan. Termasuk pelanggaran terhadap Torah Tuhan harus bertobat dan mohon ampun kepada Tuhan. Keajaiban Tuhan dapat kita lihat, bila mata rohani kita terbuka terhadap firman-Nya, sehingga pemahaman rohani pun dibukakan kepada kita (Maz. 119:18, 34). Karena itu, kita perlu Roh Kudus yang membuat firman (logos) menjadi roh yang hidup, berkuasa, dan bekerja (Yoh. 6:63). Firman ini kita terima dengan iman melalui doa.

Doa yang tepat sasaran (pasti dijawab) adalah mendoakan perkataan Tuhan sendiri. Sebab Tuhan tidak pernah menentang perkataan-Nya. Mendoakan firman, artinya berdoa sesuai firman. Doa tersebut akan menghancurkan benteng-benteng yang dibangun musuh dalam pikiran kita. Benteng-benteng yang perlu dienyahkan dalam pikiran kita, antara lain: benteng kemiskinan, sakit penyakit, tidak percaya, takut, khawatir, tidak bisa mengampuni, sakit hati, kesombongan, depresi, anti torah, dan sebagainya.

Menggunakan firman untuk berdoa kepada Bapa supaya tepat sasaran

  1. Tidak terikat dengan berhala dengan meruntuhkannya di dalam kehidupan kita (Yer. 32:17, Ul. 10:12).
  2. Meruntuhkan benteng anti torah (Maz. 119:18, 97, Maz. 1) adalah dengan tidak menentang dan tidak menolak ajaran-ajaran yang kembali ke akar Ibrani (tulisan Ibrani). Kita tahu bahwa Tuhan menyebut diri-Nya sebagai orang Ibrani (sudah pasti berbahasa Ibrani).
  3. Meruntuhkan belenggu keraguan (1 Pet. 1:8). Meragukan kebenaran firman Tuhan sama dengan tidak percaya. Oleh karena itu, kita berdoa walaupun kita belum melihat Tuhan, kita mencintai Tuhan sedalam-dalamnya. Meskipun kita tidak melihat-Nya sekarang, kita percaya kepada-Nya dan dipenuhi dengan sukacita mulia yang tidak terungkapkan.
  4. Meruntuhkan benteng kesombongan (Ams. 18:12, Ef. 4:2). Firman-Nya berkata bahwa tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. Bapa memanggil kita untuk selalu rendah hati dan lemah lembut, bersikap sabar, saling berbagi beban dalam kasih. Karena itu, kita perlu kuasa Roh Kudus untuk bisa menaatinya.

 

Cara lain menggunakan pedang roh, yaitu mendeklarasikan firman Tuhan

Gambarannya seperti menusukkan pedang Roh langsung ke tubuh musuh, sehingga harus diucapkan dengan tegas dan berkuasa.

  1. Mengusir roh kesombongan (Ams. 18:12a, 22:4).
  2. Mengusir roh keraguan (Luk. 1:36b, Mat. 17:21b).
  3. Mengusir roh Anti Torah (Rom. 3:31, Yak. 1:25).
  4. Mengusir roh berhala/mammon (1 Tim. 6:10, Ams. 3:9).

Kesimpulan

Firman Tuhan sangat berkuasa karena firman-Nya itu hidup. Kita yang menerima firman-Nya seharusnya menjadi pribadi yang hidup dan berkuasa. Kita perlu Roh Kudus untuk membukakan mata rohani, sehingga Torah Tuhan dapat kita pahami dan hargai. Kita perlu membaca dan belajar firman Tuhan, bukan seperti cerita atau dongeng, melainkan Torah yang memberi kekayaan dan keberhasilan dalam seluruh aspek kehidupan. Kita pakai firman yang hidup sebagai doa untuk membangun hidup kita dan sebagai pedang roh untuk menghancurkan dan menusuk musuh. Karena itu, jangan biarkan dosa dalam hidup kita. Sebab dapat menjadi penghalang jalan menuju kemuliaan Tuhan.