January 7, 2022

DALAM DOA MUSA ADA REFLEKSI KEHIDUPAN

DALAM DOA MUSA ADA REFLEKSI KEHIDUPAN

Maz. 90:1-7

Musa adalah seorang pribadi yang dijadikan sebagai anak bangsawan, diberi pendidikan untuk memersiapkannya menjadi seorang pemimpin. Hingga suatu saat, Musa mengetahui bahwa dia bukan dari keturunan Mesir, melainkan dari bangsa Israel, sehingga dia melarikan diri meninggalkan Mesir. Dalam pelariannya ke rumah Yitro, Musa mendapat didikan menjadi seorang gembala. Ketika sedang menggembala, Musa bertemu dengan Tuhan. Musa mendapatkan panggilan khusus untuk menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Dalam perjalanannya membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, Musa sebagai penerima Torah Tuhan.

Doa-doa yang diungkapkan dengan kerendahan hati, artinya punya sikap hati yang hidupnya bergantung kepada Tuhan. Seruan hatinya kepada Tuhan, menggambarkan kehidupan bangsa Israel saat itu. Kita bisa mencontoh Musa dalam doa-doanya kepada Tuhan. Kita bisa merefleksikannya dalam kehidupan di akhir zaman ini.

Refleksi kehidupan manusia (Maz. 90:1-6)

Doa Musa yang tertulis dalam Mazmur 90 sebagai wujud pemahaman Musa terhadap Tuhan. Musa mengerti bahwa kehidupan manusia, sepenuhnya berada di dalam tangan Tuhan. Sebab Musa sudah pernah mengalaminya. Hidup manusia sangat tergantung kepada Tuhan (dari saat dilahirkan sampai kepada kehidupan setelah meninggalkan dunia). Artinya, keberadaan manusia sangat lemah/tidak punya kemampuan. Karena itu, biarlah kita benar-benar merendahkan diri di hadapan-Nya untuk mengakui dan menyadari bahwa kita tidak mampu/tidak memiliki kekuatan.

Refleksi dosa manusia mendatangkan hukuman (Maz. 90: 7-9, 11)

Manusia yang berdosa mendapatkan hukuman dari Tuhan. Dosa melemahkan seluruh aspek kehidupan (jasmani dan rohani). Dosa membuat seseorang menjadi takut, khawatir, bimbang, ragu-ragu, dan tidak bisa melakukan hal-hal yang baik, sehingga akan mengalami banyak kelemahan. Tiap dosa mendatangkan hukuman. Karena itu, mari kita memulihkan hubungan dengan Tuhan. Tanpa pemulihan hubungan dengan Tuhan akan berdampak di kehidupan seseorang (secara jasmani dan rohani), yaitu tidak akan mendapatkan berkat dari Tuhan. Sebaliknya, yang akan diterimanya adalah hukuman.

Waktu menunjukkan refleksi kehidupan (Maz. 90: 10)

Kehidupan manusia ditentukan oleh waktu, meskipun mengalami kesuksesan, kemapanan, ketenaran, dan sebagainya. Hitungan waktu berada di bumi hanya sampai 70 tahun. Apakah yang telah kita lakukan selama itu? Hal-hal apa yang akan dilakukan selama kesempatan masih kita miliki? Biarlah kita bisa mencontoh Musa dalam doanya bahwa Musa menyadari dan mengambil keputusan untuk melakukan hal yang terbaik bagi Tuhan di kesempatan yang masih ada.

Musa datang kepada Tuhan dan menyerahkan seluruh keberadaannya. Karena itu, selama masih ada hari ini, artinya masih ada kesempatan yang Tuhan berikan dan belum terlambat untuk melakukan hal yang baik bagi Tuhan. Mari berjuang membangun kehidupan manusia roh untuk semakin setia, taat, dan memraktikkan kebenaran firman Tuhan bukan secara legalistik, melainkan menjalani hidup yang dimerdekakan oleh firman-Nya. Seperti Musa yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, sehingga mendapat Torah Tuhan.

Kehidupan akan terlukis dalam pimpinan Tuhan (Maz. 90:12)

Hati yang bijaksana dapat diperoleh dari firman Tuhan. Karena di dalam firman-Nya ada ketetapan-ketetapan, petunjuk, arahan, nasihat, dan peringatan dari Tuhan. Makin mengerti rencana Bapa, kita akan makin bijaksana dalam menjalani kehidupan. Bijaksana dalam seluruh aspek kehidupan (jasmani dan rohani) bisa dialami, ketika seseorang tinggal di dalam firman-Nya dan firman-Nya tinggal di dalam hidupnya. Firman-Nya. Jangan terbebani karena firman-Nya. Sebab firman-Nya tidak berat dilakukan, ketika mengikutsertakan Tuhan senantiasa (Mat. 11:29-30).

Refleksi kehidupan masa depan oleh karena anugerah Tuhan (Maz. 90:13-14)

Pemulihan dalam seluruh aspek kehidupan akan dialami, ketika seseorang bertobat. Sehingga, menyadari bahwa sebagai manusia yang lemah dan berdosa membutuhkan pengampunan dari Tuhan dan kembali kepada-Nya. Pun, kita akan akan mengalami janji-janji Tuhan (berkat yang telah Tuhan sediakan).

Refleksi kehidupan yang penuh sukacita dan damai sejahtera (Maz. 90:15-17)

Persoalan apapun yang sedang kita hadapi, ini merupakan proses kehidupan. Saat-saat tertentu, kita akan menemukan rest area. Saat mengalami tekanan, menghadapi kondisi dan keadaan yang berat dan menekan, kita perlu tempat berhenti untuk bertemu dengan Tuhan. Pertemuan dengan Tuhan, akan memberikan kekuatan yang baru, kelegaan, kelepasan, dan sukacita damai sejahtera sebab Tuhan turut berperan serta dalam kehidupan kita.

Kesimpulan

Hanya Tuhan sebagai pemegang alur kehidupan kita (Maz. 16:9-11). Izinkan Tuhan yang mengatur alur kehidupan kita. Jangan membuat alur dan jalan sendiri, akan tetapi mari berjalan di alur jalan Tuhan, yang sudah dibuat-Nya bagi kita. Supaya, ketika kita sedang berjalan di jalan Tuhan akan selalu melihat Tuhan (ada penyertaan dan perkenanan dari Tuhan).