November 5, 2021

BEITH

BEITH

Belajar huruf dalam Kitab Suci supaya kita mengerti bahwa tiap huruf (titik, koma) dalam Torah Tuhan itu sangat penting. Huruf ini penting kita pelajari sebab pembacaan awal Torah dimulai huruf “BEITH.” Kejadian pasal 1 diawali Bereshit, Elohim menciptakan dunia dan segala isinya. Keunikan abjad Ibrani “BEITH,” yaitu menyatakan huruf (B), angka dua, dan mempunyai arti tempat kudus di bumi (bait suci). Sama seperti dalam kehidupan kita sebagai orang percaya seharusnya menjadi miniatur bait suci. Karena Roh Kudus hadir di dalam rumah tangga orang percaya. Huruf-huruf di Kitab Suci, merupakan hal yang sangat penting sama seperti sesuatu yang baru ditemukan, sehingga kita bisa melihat bahwa Torah Tuhan sangat luar biasa.

Pembacaan awal Torah, yaitu “BEITH” (dalam Kitab Kejadian)

Kita memasuki tahun 5782 sesuai dengan kehendak Tuhan supaya tidak keluar dari jalur Tuhan dan menaati-Nya, sehingga janji-janji Tuhan tergenapi di dalam kehidupan kita. Tahun 5782, menyatakan huruf “BEITH” (angka dua di belakang).

Kitab Kejadian (Bereshit) ada 50 pasal, menerangkan permulaan dunia (semua isinya), dosa, dan penderitaan akibat dosa (Kej. 1-11). Juga, mencatat 20 generasi (Adam sampai kepada Nuh 10 generasi, Nuh sampai kepada Abraham 10 generasi), lahirnya bangsa Israel melalui empat generasi, yaitu Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf (Kej. 12-50). Ini menunjukkan bahwa betapa penting bangsa pilihan di mata Tuhan. Sebab Tuhan mempunyai rencana besar, yaitu melalui bangsa Israel berkat Bapa (terang) sampai kepada seluruh dunia. Tuhan juga melakukan hal yang sama kepada kita sebagai orang yang percaya kepada-Nya.

Makna RESHIT

Arti Bereshit, yaitu awal/permulaan (menyatakan waktu) dan sumber (yang perlu untuk dicari). Pasal yang ada di kitab Kejadian, bukan sekadar waktu, melainkan berkaitan dengan kekayaan-kekayaan rohani. Yang terpenting tujuan penciptaan adalah menyatakan kebesaran Tuhan. Kitab Bereshit penting karena mengandung makna, termasuk kata “Reshit,” artinya awal Torah, lahirnya bangsa pilihan (Israel), dan Challah, adonan pertama yang dipersembahkan kepada imam, seperti perpuluhan dan buah sulung (Bil. 15:20).

Makna BEITH

Torah diawali dengan huruf “BEITH/Bereshit” karena awal sumber penciptaan, awal sumber segala berkat, dan semua mahluk memberkati Elohim dengan huruf tersebut (Maz. 89:53) “Baruch YHWH leolam, Amen ve-Amen”.

BEITH dalam arti angka dua, menerangkan konsep “duality” dalam ciptaan (pria dan wanita, Torah tertulis dan Torah oral, awal dan akhir). Berbeda dengan huruf ALEPH yang mengungkapkan ECHAD ELOHIM (sesembahan kita satu satunya, tanpa awal dan akhir, tanpa opposite, kekal melampaui ruang waktu dan proses).

Hubungan ALEPH dan BEITH sama seperti hubungan Bapa dan anak. ALEPH menggambarkan Bapa di surga yang tidak langsung berbicara kepada kita, sehingga memberikan firman-Nya BEITH (Tuhan Yeshua) kepada kita. Torah (firman-Nya) yang hidup dan telah menjadi daging berbicara kepada kita. Sehingga, kita tahu perintah, ketetapan-ketetapan-Nya, aturan, resep hidup dll.

BEITH juga berbicara tentang rumah, kemah, tempat tinggal. Mengacu kepada tempat kudus di bumi. Tempat Tuhan Roh Kudus akan diam (tinggal). Kehidupan rumah tangga kita juga sebagai tempat kudus di bumi oleh karena, Tuhan mempunyai rencana supaya di dalam kehidupan rumah tangga ada pengampunan dosa yang sudah dipulihkan, sehingga menjadi tempat Tuhan Roh Kudus akan diam. Kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa menjadi terang untuk menerangi orang-orang yang berada di sekitar kita melalui sikap, tindakan, perilaku dll yang dipimpin oleh Roh Kudus.

Kesimpulan

Tujuan kita belajar huruf-huruf ibrani yang ada di Kitab Suci, yaitu untuk mengalami hal-hal yang lebih baik, sehingga menggenapi rencana Tuhan menjadi serupa dan segambar dengan-Nya. Hidup kita tidak kacau, tetapi beruntung. Kita memiliki kehidupan yang takut akan Tuhan, yang di dalamnya ada kerendahan hati, sehingga kita mengalami janji-janji/berkat Tuhan. Karena itu, nantikanlah Roh Kudus untuk memimpin langkah-langkah kita, lakukan Torah Tuhan, pisahkan hidup kita dengan dunia (hidup kudus), dan naikkan syukur untuk semua yang terjadi dalam kehidupan ini.