November 7, 2021

Penghambat Berkat

Penghambat Berkat

Seharusnya anak-anak Tuhan hidup dalam berkat Tuhan. Hidupnya tidak berkekurangan bahkan mempunyai tubuh yang sehat sampai waktu yang ditetapkan oleh Tuhan. Apakah kita bisa mengalami semua itu? Seharusnya bisa. Hanya saja sifat manusia saat Tuhan telah memberkati, selalu lupa akan Tuhan. Bila semua dalam keadaan yang baik, hatinya selalu hambar terhadap Tuhan. Kecenderungannya selalu kepada dunia dan dosa. Sehingga, dalam kenyataan kita tidak bisa menerima berkat Tuhan sepenuhnya karena selalu ada penghambat.

Perhatikan ayat ini, “Lihatlah, tangan YAHWEH tidaklah kurang panjang untuk menyelamatkan, dan telinga-Nya, tidaklah berat untuk mendengar. Namun, kejahatanmu telah memisahkan kamu dari Elohimmu, dan oleh karena dosa-dosamu, Dia telah menyembunyikan wajah-Nya darimu, dan Dia tidak akan mendengarkanmu” (Yesaya 59: 1-2).

Doa berkat yang kita terima dalam tiap ibadah, dikatakan bahwa Bapa YHWH menyinarkan wajah-Nya, menghadapkan wajah-Nya, dan memberi damai sejahtera atas umat-Nya. Itu adalah tanda perkenanan Tuhan atas umat-Nya.

Dosa adalah masalah serius bagi Tuhan

DOSA itu merusak. Hawa jatuh dalam dosa, sehingga merusak seluruh pekerjaan dan rencana Bapa. Juga, Abraham melakukan kesalahan dengan mengambil Hagar, sehingga akibatnya terus terjadi sampai sekarang. Daud juga melakukan dosa di hadapan Tuhan. Dia membalas kebaikan Uria dengan kejahatan, sehingga kejahatan tidak pergi dari rumahnya (Amsal 17: 13).

DOSA itu menjauhkan kita dari Tuhan. Sebab dosa itu menjijikkan di hadapan Tuhan. DOSA membuat hidup kita menjadi gelap, sehingga tidak bisa memancarkan terang sesuai rencana Bapa, yaitu menjadi seperti bintang-bintang di langit.

Firman Tuhan mengatakan bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Elohim (1 Yohanes 3: 4). Jadi, pelanggaran terhadap setiap ketetapan Tuhan adalah dosa. Menurut rasul Yohanes, kita sebagai anak-anak Bapa, seharusnya tidak melakukan dosa lagi (1 Yoh. 3: 4-9).

Apa yang membuat manusia jatuh ke dalam dosa?

Karena kurang membaca Firman Tuhan dengan teliti, akibatnya banyak anak Tuhan yang sebarangan dengan dosa. Kurang pengetahuan dan pengertian akan Firman Tuhan, juga karena dosa sudah menguasai dunia ini. Sehingga, tidak bisa membedakan lagi mana yang benar dan yang tidak. Banyak anak Tuhan yang beranggapan bahwa urusan dosa adalah urusan yang remeh. Sesuatu yang mudah diselesaikan dengan cukup mengaku, minta ampun, dan darah Tuhan Yeshua menghapus seluruh dosa. Ayat Firman Tuhan yang sering dipakai adalah 1 Yoh. 1: 9. Benarkah sesederhana itu?

“Jika kita mengakui dosa kita, Dia adalah setia dan adil, sehingga Dia mengampuni kita dari segala dosa kita dan membersihkan kita dari segala ketidakadilan” (1 Yohanes 1: 9). Jika kita mengakui dosa kita, maka hal-hal ini akan terjadi:

  1. Tuhan itu setia. Tuhan tetap menerima kita kembali, tidak meninggalkan dan tidak membuang. Meskipun kita tidak setia, Tuhan tetap setia (2 Tim. 2: 13).
  2. Tuhan tetap adil dan memegang firman-Nya. Bila ada pertobatan, ada pengampunan. Namun, tiap perbuatan yang tidak benar akan ada akibatnya. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan orang yang bersalah tanpa hukuman (Nahum 1: 3).
  3. Tuhan akan mengampuni segala dosa pelanggaran kita dan membuangnya jauh ke dalam tubir laut (Mikha 7:19).
  4. Tuhan menyelesaikan masalah dosa ini dengan sangat serius. Tuhan akan membersihkan kita dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya dan tujuan-Nya. Dan proses pembersihan ini tidak enak dan nyaman. Sering harus melewati api (Markus 9: 49). Bagaimana supaya asin kembali? Harus dengan api.

Bagaimana berjaga-jaga terhadap dosa?

  1. MENJAGA AGAR ROH TETAP MENYALA. KONDISI YANG SUAM-SUAM KUKU ADALAH KEADAAN YANG BAIK BAGI DOSA UNTUK BERKEMBANG BIAK. Karena itu, Tuhan tidak menyukai keadaan suam-suam kuku, tidak bergairah bagi Tuhan. Ketika seseorang kehilangan kasih mula-mulanya kepada Tuhan, Tuhan berkata, ‘Betapa dalamnya engkau jatuh’. Bagaimana menjaganya? Day by day (hari demi hari).
  2. JANGAN MERASA KUAT DAN BAIK. Kondisi seperti ini membuat kita lengah. Kesombongan menguasai hidup kita, dan kita tidak waspada. Rasul Paulus mengatakan, hati- hati jika merasa kuat, karena itu adalah awal kejatuhan (1 Kor. 10: 12).
  3. JANGAN KEPO. Pada dasarnya manusia mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Semakin dilarang, semakin ingin tahu. Jika kita mengarahkan rasa ingin tahu kita untuk mengenal Tuhan lebih dalam, itu baik. Tetapi jika kita mengarahkan kepada hal-hal dosa, maka kita akan masuk ke dalam jerat si jahat.

Kesimpulan

Biarlah kita berhati-hati dengan tidak bermain-main dengan dosa. Jika Firman Tuhan mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6: 23), berarti memang demikian adanya.