February 11, 2022

Your Kingdom Come

Your Kingdom Come

Minggu kita belajar tentang injil yang diberitakan oleh Tuhan Yeshua dan murid-murid-Nya, yaitu restorasi Kerajaan yang Bapa kehendaki, yang artinya Kerajaan Surga dan bumi menjadi satu kembali (seperti pada zaman Taman Eden). Inilah injil yang sama yang juga diberitakan para nabi, termasuk Yakub (Kejadian 49: 1, 10). Nubuatan tentang adanya suatu kondisi bahwa bangsa-bangsa lain akan takluk di bawah kekuasaan Mesias. Artinya, akan ada Mesias yang akan memproklamasikan bahwa kerajaan Tuhan akan menyatu dengan dunia ini. Jadi, injil haruslah memberitakan kabar baik bahwa waktunya sudah dekat saat Surga akan menyatu dengan dunia ini.

Makna tentang tujuh puluh kali tujuh masa yang tertulis di nubuatan Daniel (9: 24), ternyata mirip dengan perintah Tuhan Yeshua tentang mengampuni (Matius 18: 22). Ketika Tuhan Yeshua memerintahkan hal ini saat mengajar bangsa Israel, mereka menjadi ingat akan nubuatan Daniel bahwa Tuhan menunggu selama 70 kali 7 masa supaya bangsa Israel bertobat. Lalu, apa kaitannya bait suci ke dua dihancurkan dengan kelahiran Tuhan Yeshua? Sebenarnya Bapa memiliki rencana utama, tetapi bangsa Israel tetap tidak bertobat, sehingga Bapa harus melakukan rencana yang lain, yaitu dengan memberikan injil/ kabar baik ini kepada bangsa-bangsa lain (melalui karya penebusan Tuhan Yeshua).

Bapa menunggu bangsa Israel bertobat dihitung sejak mereka masuk ke Tanah Perjanjian sampai Bait Suci I dihancurkan rentang waktunya 490 tahun. Lalu, mereka dibuang ke Babylonia selama 70 tahun untuk membayar tahun Semitah yang tidak mereka rayakan. Setelah itu, mereka kembali ke Yerusalem dan mendirikan Bait Suci ke-2 sampai bait itu dihancurkan terdapat rentang waktu 420 tahun, sehingga totalnya 490 tahun. Tuhan Yeshua lahir di tahun 5 BC, sedangkan Bait Suci ke-2 dihancurkan sekitar tahun 69 CE, totalnya 74 tahun. Artinya, Tuhan Yeshua memahami rencana Bapa untuk menginisiasi masa ini untuk merestorasi Kerajaan Surga (Matius 4: 17). Dosa dan kejahatan manusia membuat Kerajaan Surga menjauh dari bumi. Juga sebaliknya, ketika banyak orang bertobat dan melakukan perintah-perintah Tuhan akan menarik Kerajaan Surga mendekat ke bumi. Artinya, kita sebagai anak-anak Tuhan punya kesempatan untuk menarik Kerajaan Tuhan mendekat ke bumi.

Bapa punya rencana supaya Tuhan Yeshua menginisiasi Kerajaan Messianic (tikkun olam). Misi utama Tuhan Yeshua awalnya datang untuk bangsa Israel (band. Matius 15: 21-23). Sebab rencana Bapa menyelamatkan bangsa-bangsa lain melalui bangsa pilihan (band. Yesaya 66: 1, 15-18, nubuatan ini belum digenapi). Rencana Bapa kepada bangsa Israel adalah untuk menjadikan mereka Kingdom of Priest. Merekalah yang akan mengajarkan Torah kepada seluruh bangsa dan memperkenalkan Tuhan yang mereka sembah. Namun, kita tahu kenyataannya bahwa bangsa Israel (khususnya para pemimpin) menolak Tuhan Yeshua sebagai Mesias.

Tugas kita sebagai anak-anak Tuhan harus memberitakan injil yang lengkap, seperti yang Tuhan Yeshua ajarkan (mengajarkan Torah, hidup seperti Mesias, dan berperan dalam restorasi Kerajaan-Nya). Tidak hanya membuat seseorang bertobat, tetapi menjadikan mereka sebagai murid Kristus (melakukan hal-hal yang Kristus lakukan dan memiliki gaya hidup seperti Kristus, yang semuanya tertulis di dalam Torah Firman Tuhan). Karena itu, kita perlu mewaspadai injil yang berbeda (band. Galatia 1: 6-9). Sebab semua nabi memberitakan injil yang sama sesuai dengan yang Tuhan Yeshua sampaikan. Inilah yang Tuhan sedang lakukan di tengah-tengah untuk memulihkan pemahaman kita tentang injil supaya sesuai dengan yang Tuhan Yeshua beritakan saat itu. Pemahaman ini juga akan menyatukan kita dengan messianic jews karena memiliki cara pandang dan pengertian yang sama dengan yang Tuhan Yeshua ajarkan tentang injil.

Your Kingdom Come (tikkun olam)

Doa Bapa Kami yang Tuhan Yeshua ajarkan kepada murid-murid-Nya mengandung pesan bahwa rencana Bapa dapat terjadi. Saat Kerajaan Surga datang menyatu dengan bumi kembali, kondisi ini sama seperti keadaan pada zaman Taman Eden.

Secara tertulis tidak muncul istilah “tikkun olam” dalam kitab suci, hanya tercantum dalam sebuah literatur Ibrani sekitar tahun 200-an. Akar kata “tikkun” yaitu, takhan (untuk meluruskan/ untuk membuat menjadi lebih baik) terdapat dalam kitab suci di antaranya: Pengkhotbah 1: 15, 7: 13, 12: 9; Daniel 4: 36. Konsep awalnya dari Kejadian 2: 15, jadi “tikkun” artinya membuat sesuatu yang baik (penciptaan Tuhan) menjadi lebih baik. Tuhan memberi kesempatan kepada manusia untuk membuat bumi menjadi lebih baik (band. Kejadian 4: 5-7).

Konsep “tikkun olam” dalam pendapat Rabi Tzvi Freeman, “Tikkun, artinya membuat jadi lebih baik. Pencipta membuat dunia yang didesain untuk ada akhirnya, sehingga kita dapat menaruh potongan-potongan kecil puzzle dan membuat menjadi lebih baik, lebih harmonis, dan saling menopang. Meskipun apa yang mereka katakan, sekalipun tidak rusak, itu tetap dapat dibuat menjadi lebih baik, lebih tinggi. Secara efektif, Tuhan sedang menjadikan kita rekan kerja-Nya dalam penciptaan surga dan bumi.” Dan, Tuhan menginginkan kita sebagai anak-anak-Nya berperan di dalamnya, supaya kerajaan-Nya bisa menjadi satu dengan bumi.

Caranya? Renungkan perbuatan-perbuatan baik apa yang bisa kita lakukan untuk membuat bumi menjadi lebih baik. Tiap perintah-perintah Tuhan yang kita lakukan (mitzvot) dapat menarik Kerajaan Tuhan mendekat ke bumi.

Kesimpulan

Tiap hal yang terjadi di dalam hidup kita tidak ada yang kebetulan. Tuhan mengizinkan kita melewati itu semua, supaya kita ikut berperan untuk menjadikan dunia ini menjadi lebih baik. Kita yang percaya dan mau masuk dalam rencana Tuhan, dapat berperan untuk membawa Surga mendekat ke bumi (band. Wahyu 21: 1-2, CJB). Tuhan punya misi bagi kita di dunia ini bukan sekadar mendapatkan Surga, melainkan untuk menarik Surga turun ke dunia ini.