February 13, 2022

Belajar Hidup Sesuai Irama Tuhan Melalui Moedim

Belajar Hidup Sesuai Irama Tuhan Melalui Moedim

Tuhan menetapkan moedim supaya anak-anak-Nya dapat tiba di tempat tujuan. Karena itu, kita perlu untuk belajar merendahkan diri, menerima didikan dari Tuhan, dan seirama dengan gerak langkah Tuhan, sehingga berkat yang telah Tuhan sediakan dapat kita alami. Jika sekarang belum mengalami berkat Tuhan, hadirat-Nya, kebenaran-Nya, dan hal-hal baik dari Tuhan, kemungkinan belum berjalan seirama dengan kehendak Tuhan. Sebab banyak anak Tuhan sering memaksakan keinginannya supaya Tuhan yang seirama dengan kita.

Hidup seirama dengan Tuhan

Hidup kita sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya berjalan seirama dengan Tuhan. Saat tidak mau menaati tiap perintah-Nya/Torah Tuhan, hidupnya akan mengalami penderitaan (Amos 2:4b, Lukas 19:44b). Contohnya, bangsa Israel.

Namun, saat kita mau hidup seirama dengan Torah Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera (shalom) dari Tuhan. Salah satu caranya berjalan seirama dengan Tuhan adalah dengan belajar moedim (waktu-waktu yang Tuhan tetapkan) (baca Yeh. 46:1-3, Yes. 56:6b-7a; Yes. 58:14), serta tetap melakukan mitzvah sesuai kehendak Tuhan.

Irama hidup dalam moedim Tuhan

Waktu-waktu pertemuan kudus secara khusus telah Tuhan tetapkan sebagai moedim, antara lain: mingguan (Sabbath), bulanan (Rosh Chodesh) dan tahunan (Pesach, Shavuot, Sukkot). Tuhan mengajarkan moedim supaya kita dapat seirama Tuhan.

Sabbath merupakan irama mingguan, selama enam hari bekerja, dan satu hari istirahat. Tuhan juga menginginkan supaya kita sebagai anak-anak Tuhan, juga melakukan hal yang sama. Ada satu hari yang dikhususkan untuk datang kepada Tuhan, yaitu hari sabbath. Sabbath bukan hanya bagi orang Yahudi. Sebab Bapa YHWH yang pertama kali melakukan sabbath. Enam hari bekerja untuk mencipta, dan hari ke-7, Bapa YHWH beristirahat dengan melakukan Sabbath. Tampaknya Tuhan menciptakan hal-hal yang terlihat. Namun, Tuhan sedang mengisi hari Sabbath dengan diri-Nya sendiri. Sehingga, ada berkat supranatural yang Tuhan berikan di hari Sabbath. Semua hari memang baik, tetapi ada sesuatu hal supranatural yang khusus, yang Tuhan lakukan di hari Sabbath.

Rosh Chodesh merupakan irama siklus bulanan. Rosh, artinya kepala dan Chodesh, artinya bulan. Rosh Chodesh berarti tanggal 1 tiap bulan (bulan Ibrani). Penetapan tanggal 1 dilihat dengan munculnya bulan sabit pertama oleh dua saksi di Israel. Sebelum tahun 350 SM, tiap bulan baru, mereka menyalakan api yang besar di puncak Bukit Zaitun. Mereka menghitung 1 hari mulai dari matahari terbenam sampai matahari terbenam kembali keesokan harinya (terhitung 24 jam). Kita mempelajari bulan-bulan secara tepat untuk menentukan moedim (waktu-waktu yang Tuhan tetapkan). Kitab Kejadian mencatat bahwa Tuhan menciptakan benda-benda penerang sebagai tanda untuk musim, hari, bulan dan tahun. Falsafah menggunakan bulan sebagai gambaran bahwa lingkungan hidup akan berubah dan terangnya merefleksikan terang Tuhan.

Chodesh juga memiliki arti Hadash, Tuhan menyiapkan diri-Nya untuk memperbaharui/menyegarkan kita. Jika kita sudah berada di jalan-Nya, Tuhan akan membawa kita lebih berkenan di hadapan-Nya. Sehingga, kehidupan yang kita jalani juga menjadi berkat bagi sekeliling kita.

Pesach, Shavuot, dan Sukkot merupakan siklus irama tahunan, yang Tuhan pakai juga sebagai irama Agrikultur (pertanian). Masa panen jelai, gandum, dan buah-buahan. Siklus tahunan, disesuaikan dengan keadaan alam yang sedang terjadi. Kita perlu tahu dan menyadari bahwa Tuhan memperhatikan dan menyayangi semua ciptaan-Nya termasuk tumbuh-tumbuhan, binatang, dan alam semesta. Sama seperti kepada manusia, Tuhan bicara juga ke tanah (Yoel 2:21). Sama seperti kepada manusia, Tuhan memberi istirahat (sabbath) kepada tanah (berlaku di tanah Israel) tiap tujuh tahun (shemitah). Ada aturan lain untuk kesejahteraan tanah (La’ilanot). Tuhan sangat serius dengan perkataan-Nya. Karena itu, perlu kita perhatikan bahwa Sabbath, Rosh Chodesh, dan tiga hari raya besar (Pesach, Shavuot, Sukkot); Tuhan sendiri yang menentukan. Nabi Yesaya menuliskan bahwa saat bulan baru dan dari Sabbath ke Sabbath semua umat manusia akan datang menyembah di hadapan bapa YHWH (Yes. 66:22-23). Karena itu, hal ini penting dan tidak sepele sebab bulan-bulan Ibrani penting di hadapan Tuhan (Kej. 12:1-2, Maz. 81:4; Maz.104:19). Moedim Tuhan sangat penting, sehingga kita bisa tahu hal-hal apa saja yang selanjutnya kita kerjakan dan lakukan dengan pertolongan Roh Kudus.

 

Sadar dengan lingkungan (Kej. 2:15)

Seseorang yang sudah mengenal Tuhan mulai sadar terhadap keadaan lingkungan. Karena keadaan dan kondisi bumi sudah makin rusak, sehingga kita perlu melakukan beberapa hal untuk penghijauan bumi, misalnya membatasi plastik, membatasi membuang sampah secara sembarangan, tidak membuang-buang makanan, dan sebagainya. Contoh-contoh tersebut merupakan gerakan yang dilakukan manusia dan lingkungan. Kita sebagai anak-anak Tuhan, harus bisa lebih dari mereka. Sebab, bukan hanya kita dengan lingkungan, melainkan ada Tuhan untuk setiap hal yang kita lakukan. Tuhan membuat semuanya baik. Tuhan memberikan kepada kita tanggung jawab untuk memelihara bumi selama masih berada di bumi (Kej. 2: 15).

Penanggalan Ibrani

Ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Tuhan menciptakan matahari dan bulan untuk mengatur irama hidup manusia, Tuhan menciptakan matahari dan bulan (Kej. 1:14). Perintah Tuhan ini hanya bisa dipahami dengan menggunakan kalender Yahudi (penanggalan Ibrani). Orang Yahudi memakai kalender Ibrani yang disebut HaLuah HaIvri. Kalender Ibrani bersifat Lunisolar. Luni, artinya bulan dan solar, artinya matahari. Sehingga, kalender Ibrani merupakan gabungan dari penanggalan berdasarkan bulan dan matahari. Kita menggunakan kalender Gregorian dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kalender Ibrani yang digunakan orang Yahudi, memiliki penyesuaian tiap tahun untuk menentukan musim.

Karena bersifat Lunisolar untuk menentukan penanggalan, mereka menggunakan perhitungan bulan mengelilingi bumi. Satu bulan sama dengan 29-30 hari, sedangkan perhitungan dengan solar (matahari) untuk menentukan tahun (musim-musim tertentu). Satu tahun perhitungan menurut lunar, 354 hari, sedangkan dalam kalender Gregorian, 1 tahun = 365,25 hari. Sebab di bulan Februari ada 28 hari. Jadi, terdapat selisih 11,25 hari tiap tahun antara kalender Gregorian dan Ibrani. Penanggalan dalam kalender Ibrani tiap 2 atau 3 tahun muncul tahun kabisat, yang mengikuti siklus 19 tahunan, yaitu tahun ke-3, 6, 8, 11, 14, 17, 19. Saat ini penanggalan Ibrani masuk tahun 5782, sehingga terdapat bulan ke-13, disebut Adar Sheni (Adar ke dua).

Kesimpulan

Belajar moedim Tuhan akan menolong kita untuk hidup seirama dengan Tuhan. Tuhan menetapkan moedim supaya anak-anak-Nya tiba di tempat tujuan. Karena itu, harus mau berjalan bersama Tuhan. Sebab manfaatnya dapat menghadirkan sejahtera dan bahagia dari surga. Pikiran Tuhan juga menjadi pikiran kita.