February 6, 2022

GOSPEL UNVEILED

GOSPEL UNVEILED

Kita tahu bahwa di dalam kekristenan ada misi yang ditanamkan, yaitu kita harus mengabarkan injil. Kebanyakan orang Kristen memahami bahwa injil hanya memberitakan tentang kematian dan karya penebusan Tuhan Yeshua. Bila kita teliti kitab suci mencatat bahwa Tuhan Yeshua dan para murid memberitakan injil juga. Namun, apakah injil yang mereka sampaikan sama dengan injil yang kita pahami dan beritakan saat-saat ini.

Coba kita renungkan. Saat ini kita memberitakan injil tentang penebusan yang dilakukan Tuhan Yeshua, tetapi saat Tuhan Yeshua berada di dunia, DIA juga memberitakan injil, padahal Tuhan Yeshua belum disalib. Lalu, injil apa yang diberitakan Tuhan Yeshua? Dan injil apa yang diajarkan kepada murid-murid-Nya? Contohnya, Markus 1: 14; Lukas 3: 18 bahkan Yohanes memberitakan injil (band. Matius 26: 13; Markus 10: 29; Lukas 9: 6, 20: 1). Kitab dalam Perjanjian Lama juga mencatat tentang ‘injil’ (besorah בְּשׂוֹרָה, kabar baik) (baca Yesaya 61: 1, yang juga menjadi visi Tuhan bagi gereja Bukit Zion).

Perspektif injil

Injil disebut juga sebagai kabar kesukaan (Ibrani 4: 2). Konteks atau latar belakang ayat ini merujuk kepada bangsa Israel, yang artinya injil yang sama diberitakan juga kepada bangsa Israel pada zaman Musa dan Yosua (perhatikan ay. 6). Jadi, apakah injil yang diberitakan kepada bangsa Israel sama dengan yang kita pahami sekarang ini?

Karena itu, kita juga perlu memelajari seluruh firman dalam kitab suci (dari Kejadian sampai Wahyu) supaya kita dapat memahami dengan tepat maksud dan rencana Tuhan. Sebab saat Tuhan Yeshua berada di dunia, kitab-kitab dalam Perjanjian Baru bahkan belum ditulis. Lalu, injil apa yang Tuhan Yeshua beritakan? Kita baca Lukas 4: 15-21. Tuhan Yeshua membaca firman dalam Yesaya 61 (ayat 2), tetapi ada bagian yang tidak dibaca, yaitu “hari Pembalasan Tuhan kita” (the day of vengeance). Dalam konsep Yahudi, mereka memercayai tentang dua pemahaman Mesias, yaitu Messiah ben Yosef (Mesias yang mengajarkan Torah yang punya sifat lemah lembut) dan Messiah ben David (Mesias dengan otoritas dan penundukan bangsa-bangsa). Saat Tuhan Yeshua membaca kitab Yesaya, DIA sedang menggenapi sebagai Messiah ben Yosef (memberikan tahun rahmat Tuhan), tetapi Tuhan Yeshua tidak melanjutkan tentang “hari Pembalasan.” Sebab hal itu akan digenapi saat kedatangan-Nya yang ke dua sebagai Messiah ben David.

Konsep Mesias

Yohanes tahu tentang konsep Mesias ini (band. Lukas 7: 20-22). Jawaban Tuhan Yeshua kepada murid-murid Yohanes menggenapi apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, tetapi ada satu hal yang tidak muncul dalam nubuatan Yesaya. Kalimat ini menjadi petunjuk rahasia yang Tuhan Yeshua singkapkan kepada Yohanes. Hal ini tercatat dalam gulungan kitab Laut Mati (4Q521, 4Q Messianic Apocalypse Scroll), “Surga dan bumi akan mendengarkan Mesias (yang diurapi), maka tidak seorang pun keluar dari jalan yang Tuhan perintahkan. Yang mencari Tuhan, kuatkan dirimu dalam melayani-Nya … Dia akan memuliakan orang-orang yang benar. Dia akan membebaskan tawanan, memulihkan penglihatan orang yang buta, menguatkan yang lumpuh, dan membangkitkan orang-orang mati.” Hal “membangkitkan orang-orang mati” tidak muncul di nubuatan Yesaya, tetapi muncul dalam gulungan kitab yang dicatat oleh kaum Esseni.

Yohanes langsung menangkap perkataan Tuhan Yeshua bahwa DIA-lah Mesias yang diurapi itu. Kebangkitan orang-orang mati belum digenapi (band. Yesaya 61: 4 juga belum terjadi), semuanya akan terjadi masa Kerajaan 1000 Tahun Damai. Namun, sebelumnya ada peristiwa yang harus terjadi dulu, yaitu tahun Yobel. Perayaan tahun Yobel terakhir terjadi sekitar 130-150 tahun sebelum bait suci pertama dihancurkan oleh bangsa Babel, dan belum dirayakan lagi sampai sekarang ini. Sebab bagi orang-orang Yahudi yang melakukan hal itu adalah Mesias.

Jadi, injil yang diberitakan oleh Yohanes dan Tuhan Yeshua sama, yaitu bertobatlah Kerajaan Tuhan sudah dekat! Petunjuk rahasia yang Tuhan sampaikan kepada Yohanes adalah Dialah Mesias yang akan membawa kebebasan (Yobel) dan menarik Kerajaan Tuhan datang ke dunia. Jadi, seharusnya injil menyampaikan hal yang membawa surga turun (mendekat ke bumi). Sebab pada zaman Taman Eden, surga dan bumi menyatu. Kejahatan dan dosa membuat surga menjauh (dan terpisah) dari bumi. Artinya, saat kita melakukan tiap perintah Tuhan (mitzvot), kita sedang menarik kerajaan surga mendekat ke bumi (contohnya, melakukan Sabat, dan sebagainya).

Membawa Kerajaan Tuhan mendekat ke bumi   

Inilah injil (kabar baik) yang Tuhan Yeshua beritakan (perhatikan Doa Bapa Kami). Injil ini juga yang diberitakan di zaman Musa. Jadi, bukan hanya karya penebusan-Nya, melainkan juga tentang Kerajaan Tuhan yang datang ke bumi. Saat Tuhan Yeshua datang ke dunia ini, kemungkinan rencana utama Bapa bagi Tuhan Yeshua, adalah untuk memulai restorasi kerajaan Tuhan (tikkun olam), sehingga surga dan bumi menjadi satu. Namun, umat pilihan (bangsa Israel) tidak percaya dan menolak, sehingga Bapa harus melakukan rencana-Nya yang lain, yaitu injil diberikan juga kepada bangsa-bangsa lain (melalui karya penebusan Tuhan Yeshua), yang akhirnya akan kembali lagi ke bangsa pilihan.

Hal ini selaras dengan pandangan komunitas Messianic Jews,”Kalau saat itu Tuhan Yeshua mengabarkan injil untuk keselamatan masing-masing individu, mungkin orang Yahudi tidak tertarik dengan hal itu. Sebab mereka ingin melihat sesuatu yang berdampak bagi banyak orang. Orang Yahudi tidak tertarik dengan ‘mujizat’ yang terbatas secara pribadi, tetapi pada hal-hal yang berdampak jelas bagi bangsanya (komunitasnya) dan tentang identitas mereka. Sebab mereka percaya bahwa merekalah yang akan menyambut kedatangan kerajaan Tuhan di bumi. Injil bagi mereka yang terutama bukanlah pesan tentang pengampunan, melainkan kabar tentang Mesias, yaitu tentang kebangkitan dan pemulihan kerajaan. Suatu kerajaan yang menjadi tempat tinggal singa dan domba (Yesaya 11: 6). Tidak ada lagi pedang untuk menumpahkan darah, tetapi sebagai alat pertanian (Mikha 4: 3-4). Di kerajaan ini, janda dan yatim piatu tidak lagi tertindas, wanita tidak dieksploitasi, dan orang asing tidak dikucilkan (Yesaya 1:16; Yeremia 6: 7)” (Rachel Wolf, Rebbetzin of Beth Messiah, Messianic Congregation).

Kesimpulan  

Kita sebagai umat Tuhan dan murid-murid Tuhan Yeshua seharusnya mengabarkan injil yang sama dengan kehendak Tuhan. Injil bukan hanya tentang karya penebusan Tuhan Yeshua, melainkan juga supaya kerajaan Tuhan makin dekat dengan bumi. Karena itu, kita harus menjadi murid, artinya mengikuti dan menghidupi apa yang Tuhan Yeshua lakukan selama di dunia (gambaran-Nya terdapat dalam Torah). Jadi, injil sepenuhnya adalah tentang Torah, Mesias, dan kerajaan Tuhan yang datang ke dunia.