December 10, 2021

The Sign of Life

The Sign of Life

Minggu lalu kita belajar tentang menaklukkan dosa (Overcoming Temptation), artinya apakah kita mampu dengan kekuatan sendiri untuk menaklukkan dosa (temptation) (band. Kejadian 4: 7) atau bukankah kuasa Tuhan saja yang sanggup melawan si jahat? Harapan kita adalah hidup sesuai dengan kebenaran yang Tuhan kehendaki. Beberapa pandangan mengatakan bahwa kita sudah hidup di bawah kasih karunia karena itu kita tidak perlu lagi melakukan hukum Tuhan.

Ada aliran kekristenan mengatakan bahwa seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan melalui karena kasih karunia (pra-destinasi), sehingga bila dalam hidupnya dia melakukan dosa, pada akhirnya dia tetap akan diselamatkan (band. Roma 9: 30-32, 11: 6-7). Akibatnya, mereka meringankan dosa, kekudusan, dan perintah Tuhan lainnya.

Pendapat yang lain mengatakan bahwa Tuhan tidak menentukan hidup seseorang sebab mereka diberikan kehendak bebas (free will). Keselamatan yang kita dapat tergantung dari apa yang kita lakukan. Pendapat ini cenderung kaku (tidak mau mendengar pendapat orang lain) dan memandang hal di dunia sebagai sesuatu yang negatif/ salah. Beberapa orang cenderung menghakimi.

Dua pandangan di atas memiliki pendapat bahwa timeline hidup kita, seperti satu garis lurus dari masa lalu à masa sekarang à masa depan. Salah satu literatur Yahudi, Pirkei Avot 3: 15 mengatakan, “Everything is predestined yet, free will is given” (semua telah ditentukan sebelumnya, dan kehendak bebas tetap diberikan). Perhatikan gambar berikut.

Gambar panah

Karena itu, bila kita diperhadapkan pada banyak pilihan, kita harus kembalikan kepada Tuhan yang Mahatahu segala akibat yang akan kita temui dari pilihan-pilihan itu.

Mimpi juru minuman dan makanan (Kejadian 40: 9-13)

Ringkasan mimpi juru minuman (diambil dari literatur bahasa asli), “Dalam mimpiku, ada pohon anggur di hadapanku. Pohon itu ada tiga sulur yang bersemi, sedang bermekaran tunasnya. Kemudian, tandannya menjadi buah anggur yang matang. Dan piala Firaun ada di tanganku, lalu aku memetik buah anggur tersebut dan memerasnya ke dalam piala Firaun, kemudian aku menaruh piala itu di telapak tangan Firaun.”

Ringkasan mimpi juru makanan (diambil dari literatur bahasa asli), “Aku juga! Dalam mimpiku, aku melihat ada tiga keranjang anyaman di kepalaku. Dan di keranjang paling atas ada berbagai macam makanan Firaun hasil panggangan tukang roti, lalu burung-burung memakan itu semua dari keranjang yang ada di atas kepalaku.”

Kedua mimpi ini mencerminkan arti yang disampaikan oleh Yusuf, dalam mimpi juru minuman terlihat ada tindakan aktif yang dilakukan, sedangkan mimpi juru makanan terlihat pasif sebab dalam mimpinya dia diam saja walaupun mengetahui di atas kepalanya ada makanan untuk Firaun. Sehingga, Yusuf dapat mengartikan mimpi bahwa juru minuman akan tetap hidup, sedangkan juru makanan akan mati.

Bagaimana dengan kita, apakah ada tindakan aktif (antusias/ tertarik) untuk menyelidiki kebenaran firman Tuhan dan melakukannya? Atau kita mulai pasif (tak acuh dengan ibadah, lebih banyak mengkritik, gampang mengeluh, dan sebagainya)? Kehidupan rohani kita tercermin dengan manusia jasmani. Kalau kita terus menerus pasif, bisa jadi itu tanda bahwa manusia rohani kita sedang mati.

Perbuatan baik yang Tuhan kehendaki (Efesus 2: 8-10)

Kita diciptakan oleh Tuhan (pradestinasi) untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang Bapa Pencipta kita kehendaki untuk kita lakukan bukan berdasarkan kehendak kita (free will). Artinya, kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, bukan yang tidak baik (baca ay. 10, versi CJB, Amp).

Apa pekerjaan/ perbuatan yang baik yang Bapa kehendaki? Baca Roma 9: 30-32 dalam versi CJB, kata “perbuatan” (ay. 32) ditulis legalistic works (perbuatan-perbuatan legalistik). Jadi, ketika kita melakukan perbuatan/ tindakan firman Tuhan secara legalistik di hadapan Tuhan itu adalah perbuatan yang tidak baik/ tidak dikehendaki oleh Bapa. Contohnya, kita sekadar melakukan perintah Tuhan sebab menganggap perintah Tuhan seperti tuntutan hidup yang harus dilakukan. Contoh lain, hanya mengaku percaya dengan mulut, tetapi dalam hidupnya tetap melakukan dosa. Tindakan-tindakan legaslitik seperti ini yang Paulus maksudkan supaya kita tidak melakukannya.

Sebab kita harus menghidupkan manusia rohani kita, sehingga kita perlu untuk terus melakukan perbuatan-perbuatan baik yang Bapa kehendaki (yang semuanya tertulis dalam Torah Firman Tuhan) (band. Roma 11: 6, CJB; Yakobus 2: 17, 14-16, 22-24, 26). Perbuatan-perbuatan baik adalah ketika kita belajar menaati firman Tuhan, menyelidiki firman Tuhan, dan sebagainya. Inilah tindakan aktif untuk terus membangun manusia rohani kita.

Kesimpulan

Saat kita menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yeshua, ada bagian yang juga harus terus kita kerjakan, yaitu melakukan perbuatan-perbuatan baik yang Bapa kehendaki. Sebab itulah yang akan menghidupkan manusia rohani kita. Pilihan ada di tangan kita, jangan menjadi manusia yang pasif. Firman tanpa perbuatan hanya teori semata. Perbuatan-perbuatan yang kita lakukan tanpa firman Tuhan akan membuat banyak kekeliruan. Firman Tuhan dan perbuatan-perbuatan baik bekerja bersama-sama, itulah yang akan membawa surga turun ke atas bumi.