March 6, 2022

Mengenali Yeshua yang Asli atau Palsu

Mengenali Yeshua yang Asli atau Palsu

Galatia 1: 6-7, Matius 7:24-27

Di akhir dari akhir zaman ini, kita harus berhati-hati dalam mencari kebenaran. Kebanyakan “orang Kristen” sudah beranggapan menyembah Tuhan yang benar, hanya karena menyembah Tuhan yang disembah orang Kristen dan beribadah di gereja. Karena itu, kita perlu belajar lebih dalam, sehingga dapat mengenali Yeshua yang asli.

Firman Tuhan dalam injil Matius pasal 13 banyak menjelaskan tentang kerajaan surga: diumpamakan seperti orang yang menabur (ay. 1-17), seperti gandum dan ilalang (ay. 24-30), seperti biji sesawi dan ragi (ay. 31-35), seperti harta terpendam dan mutiara (ay. 44-46), dan seperti menjala ikan (ay. 47-51). Bahkan Kerajaan Surga diumpamakan seperti orang yang sedang membangun rumah (Matius 7: 24-29).

Perumpamaan tentang Kerajaan Surga 

  1. Seorang yang menabur benih (Matius 13: 1-17).

Tuhan Yeshua menaburkan firman-Nya kepada anak-anak-Nya, jadi Tuhan mengharapkan ada buah yang dihasikan. Kita yang sudah menerima Tuhan Yeshua sebagai Tuhan dan Juruselamat, ada hal-hal yang harus dilakukan, yaitu berbuah. Karena itu, supaya bisa tumbuh menghasilkan buah, pasti ada banyak tantangannya.

  1. Tentang gandum vs ilalang (Matius 13: 24-30).

Kita harus tahu dan menyadari bahwa kita adalah gandum. Anak kerajaan Surga yang telah menerima firman Tuhan dan bertumbuh di dalam komunitas gereja Tuhan. Namun, kita juga perlu tahu bahwa ternyata ilalang juga tumbuh bersama dengan gandum. Di dalam pertumbuhan kita mengiring dan mengikut Tuhan Yeshua, pasti ada yang menekan, menyesatkan, dan membuat kita keluar dari jalan-jalan Tuhan.

  1. Tentang biji sesawi dan ragi, yaitu tentang pengaruh dari Kerajaan Surga (Matius 13: 31-35).

Biji sesawi dan ragi sama seperti orang yang benar di hadapan Tuhan, yang tidak perlu memamerkan dirinya. Sebaliknya, kehidupan kita harus berdampak dan menjadi pengaruh yang baik bagi orang-orang yang berada di sekitar kita. Ada shalom (damai sejahtera) dalam kehidupan kita, yang terpancar di mana pun kita berada.

  1. Tentang harta terpendam dan mutiara indah (Matius 13: 44-46)

Janganlah kita menganggap bahwa Kerajaan Surga hal yang murah. Surga adalah hal yang sangat berharga dan mahal. Karena ditebus oleh darah Tuhan Yeshua. Jika kita sadar bahwa hidup kita telah ditebus oleh darah Tuhan Yeshua, seharusnya kita tidak mudah khawatir, takut, marah, tersinggung, dan sebagainya. Sebab kita semua tidak bisa membayarnya. Namun, Tuhan Yeshua datang ke dunia dan wafat untuk membayar lunas, supaya Kerajaan Tuhan bisa masuk di dalam kehidupan kita.

  1. Tentang menjala ikan (Matius 13: 47-51)

Ada titik akhir pemisahan bagi anak-anak Tuhan, yaitu tungku api atau lumbung Bapa. Ada titik penentu. Sebab tidak ada jaminan untuk mendapatkan Kerajaan Surga apabila hanya aktif datang ke gereja tanpa menghasilkan buah yang Tuhan kehendaki. Karena itu, harus ada motivasi hati yang bersih (benar) di hadapan Tuhan ketika datang beribadah kepada-Nya.

  1. Seperti orang yang membangun rumah.

Yang terpenting di dalam Kerajaan Surga, yaitu mendengar untuk melakukan. Percuma banyak mendengar kebenaran firman Tuhan, tetapi tidak melakukan seperti yang Tuhan kehendaki. Oleh karena itu, kita perlu untuk sungguh-sungguh dengan kerelaan dan kerendahan hati setiap perintah/ketetapan-Nya (Mitzvah). Fondasi membangun rumah, adalah Tuhan Yeshua (1 Kor. 3:11).

Semua perumpamaan di atas menunjukkan bahwa mengikut Tuhan bukanlah hal yang gampang. Bukan hanya mengatakan percaya, lalu masuk surga. Sebab percaya sesuai firman Tuhan, artinya menaati dan melakukan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Kebanyakan “orang percaya” menganggap percaya hanya mengatakan percaya dan selesai (tidak melakukan perintah/ketetapan Tuhan). Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dan belajar rahasia-rahasia melakukan Kerajaan Surga sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Bukti bahwa Tuhan Yeshua sebagai fondasi yang benar

Tuhan Yeshua yang di deklarasikan oleh iman rasuli. Isi iman rasuli sama dengan yang tertulis di dalam firman Tuhan (tentang kelahiran-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya), tetapi itu kurang lengkap. Kita harus tahu dan yakin bahwa Tuhan Yeshua yang kita imani sebagai Mesias yang dijanjikan Bapa, adalah Yeshua yang asli. Cara mengetahuinya, yang pertama bahwa Tuhan Yeshua yang asli menyatu (tidak terpisah) dengan Torah (Musa) (Yoh. 1:14, Mat. 4: 4), yang ke dua, Tuhan Yeshua yang asli yang menyatu dengan bangsa Israel (Mat. 2:15, Yes. 49:3 & 6 ILT; Yes. 53:11 ILT).

Mengapa kita perlu mengenali Yeshua yang asli, supaya kita memiliki fondasi yang benar, sehingga rumah yang akan kita bangun di atasnya menjadi kokoh dan tidak gampang terombang-ambing. Seorang pemimpin Messianic Jews, rabbi Itzhak Shapira, seorang Yahudi Mesianik, menuliskan pandnagannya, “Kekristenan yang memisahkan Tuhan Yeshua dari Torah dan bangsa Yahudi sama dengan kondisi ketika bangsa Israel yang menyembah lembu emas.”

Rencana Tuhan bagi tiap anak-anak Tuhan dan bangsa pilihan yang sudah menerima Tuhan Yeshua sebagai Mesias, adalah menjadi batu-batu yang akan disatukan untuk membangun kemah suci (mishkan), supaya saat Tuhan datang ada tempat tinggal bagi-Nya. Menjadi batu dengan berbagai macam bentuk, pasti tidak luput dari proses ketika hendak disusun dan dibangun (mungkin kita diizinkan sakit/ menderita). Rencana Tuhan tentang menjadikan kita kemah suci di bumi dapat kita baca dalam Efesus 2: 11-22. Kemah suci yang Tuhan kehendaki tidak akan bisa berdiri karena bangsa-bangsa lain saja, tetapi harus bersatu dengan bangsa Yahudi yang sudah menerima Tuhan Yeshua sebagai Mesias. Oleh karena itu, bangsa Goyim dan bangsa Yahudi harus bersatu. Ini yang membawa Kerajaan Surga turun ke bumi.

Kesimpulan

Saat ini Roh Kudus bergerak untuk memanggil semua orang Kristen kembali ke akar Ibrani (akar asli yang sesuai Kitab Suci), supaya memiliki fondasi yang benar. Sebab fondasi yang benar adalah Tuhan Yeshua yang dideklarasikan dalam iman rasuli, yaitu Tuhan Yeshua yang menyatu dengan Torah dan yang menyatu dengan bangsa pilihan. Supaya, kita siap menyelesaikan pembangunan Mishkan (tabernakel, kemah suci) sebagai tempat kediaman saat Tuhan Yeshua datang (Keluaran 25: 8).