August 13, 2023

Missing Link dalam Iman Kristen

Missing Link dalam Iman Kristen

Sepeda yang dikayuh harus memiliki mata rantai utuh dan tidak terputus supaya dapat maju dan bergerak. Gambaran tersebut sama dengan kehidupan iman Kristen. Missing link di dalam kehidupan iman Kristen menyebabkan warisan yang Tuhan sediakan tidak bisa diterima secara utuh. Tak jarang, seseorang menjadi jauh dari Tuhan, merasa doanya tidak dijawab. Karena itu, supaya missing link di dalam iman Kristen tidak terjadi, harus segera diperbaiki.

Missing link yang harus diperbaiki

  1. Sumber-Nya harus benar yaitu Bapa YHWH melalui Tuhan Yeshua dan oleh Roh Kudus.

Kita juga peduli pada keberadaan bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan untuk menjadi terang-Nya. Tuhan Yeshua memperkenalkan diri-Nya sebagai jalan kebenaran dan hidup kepada murid-murid-Nya (orang Yahudi). Ketika Tuhan Yeshua berada di bumi, Tuhan berurusan dengan orang Yahudi untuk menggenapkan perjanjian-Nya kepada mereka sebagai bangsa pilihan dan bukan kepada Goyim (bangsa-bangsa lain).

Tuhan Yeshua datang menggenapi dan mengajarkan Torah kepada bangsa pilihan. Perjanjian-Nya diberikan kepada bangsa pilihan, karena Tuhan mempunyai rencana khusus bagi mereka (Yes. 49:6). Tuhan menempatkan bangsa Israel sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Bangsa pilihan memperkenalkan Tuhan Yeshua dan ajaran Tuhan Yeshua dengan benar yang sesuai dengan keinginan Tuhan. Sebab mereka dipercayakan firman Tuhan.

Kita sebagai Goyim (bangsa-bangsa lain) telah menerima bagian dalam harta rohani (kebenaran Torah) dari orang Yahudi sehingga wajiblah bagi bangsa-bangsa lain (Goyim) melayani orang Yahudi dengan harta jasmani (Roma 15:27). Ini menunjukkan bahwa kita bisa berjalan bersama-sama dengan orang Yahudi Mesianik dalam menggenapi janji-janji Tuhan.

  1. Kita harus berada di tempat yang benar dan memiliki sikap hati yang seirama/sepakat dengan Tuhan. Ketika kita seirama/sepakat dengan Tuhan, hal-hal yang sepertinya mustahil/sulit akan terjadi di dalam kehidupan kita.

 

Darimana kita tahu ada missing link dalam iman Kristen (Kis. 15:1-21)

Ada dua hal yang membuat kita bisa mengetahui ada missing link di dalam iman Kristen yaitu Alkitab (firman Tuhan) dan sejarah gereja mula-mula/sejarah kekristenan. Urutan peristiwa sebagai berikut: Tuhan Yeshua disalibkan, bangkit, dan naik ke surga (Kis. 1, Luk. 23-24). Lalu, lahirlah gereja Yahudi Mesianik (pencurahan Roh Kudus pada hari raya Shavuot, baca Kis. 2). Injil diberitakan ke bangsa lain (Pencurahan Roh Kudus dialami Kornelius melalui pelayanan Petrus, baca Kis. 10-11), maka lahirlah gereja Goyim Mesianik (yang bergabung dengan Yahudi Mesianik dengan belajar cara hidup mereka, baca Kis. 15:21). Namun, saat ini ada hal yang membuat missing link dalam iman Kristen, yaitu:

  1. Terputusnya Kristen Goyim dan Kristen Mesianik

Praktik gereja kristen mula-mula adalah ibadah di hari sabbat (Kis. 15:21) dan mempelajari Torah Musa. Gereja Kristen mula-mula adalah bagian dari Yudaisme, seperti Farisi, Saduki, Esseni, dll. Yudaisme atau biblical Yudaisme pada saat itu, belum menjadi agama, tetapi jalan hidup bangsa pilihan.

Tuhan Yeshua datang untuk menerangkan dan memberi contoh praktik Torah dengan sempurna. Kedatangan Tuhan Yeshua memperkuat/menyempurnakan Torah dan bukan membatalkan. Gerakannya disebut Yeshua Reformed Judaism yang merupakan akar agama Kristen dan satu-satunya agama yang diperkenankan Bapa. Sejarah gerakan ini di tahun 200 AD, tetapi gereja Kristen Goyim justru memisahkan diri dari akarnya Yahudi Mesianik/Yeshua Reformed Judaism dan mengadopsi paham Yunani-Romawi. Pada tahun 70 AD bait suci dihancurkan, 135 AD Yerusalem diratakan sehingga Kristen Goyim menganggap bahwa Tuhan sudah selesai dengan bangsa pilihan. Tahun 130 AD, berdiri kota baru (Aelia Capitolina) yang puncaknya di tahun 306 AD, Kaisar Konstantin Agung menjadikan dirinya Pontifex Maximus sehingga pada 321 AD hari minggu ditetapkan sebagai hari istirahat, dan pada 325 AD perayaan Paskah dilarang.

Melalui kematian-Nya di kayu salib, Tuhan Yeshua menghapus perseteruan (tembok pemisah) antara Yahudi dan Goyim supaya keduanya menjadi satu manusia baru dalam Kristus dan sebagai tempat kediaman Elohim di dalam roh (Ef. 2:14-22 band. Roma 11:17-18a).

 

  1. Memisahkan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama

Alkitab (Firman Tuhan) merupakan satu kesatuan sehingga Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru tidak bisa dipisahkan dan menjadi pondasi dari iman percaya kita. Kitab Suci yang dimaksud Tuhan adalah Tanakh yang terdiri dari Torah, Neviim, dan Ketuvim. Torah berisi kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Neviim adalah kitab nabi-nabi, sedangan Ketuvim adalah tulisan/syair. Isi Tanakh itu kita kenal dalam Alkitab kita sebagai Perjanjian Lama, sedangkan perkataan Tuhan Yeshua terdapat dalam Injil serta surat rasuli yang kita kenal dengan Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Baru merupakan lanjutan dari Kitab Perjanjian Lama. Hal tersebut yang menjadi dasar iman Kristen (Yoh. 5:46-47).

Kesimpulan

Gerakan terakhir sebelum Tuhan Yeshua kembali ke dunia adalah memulihkan dua missing link, yaitu satu manusia baru dengan Yahudi Mesianik dan memulihkan kesatuan Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru sebagai satu Kitab perkataan Tuhan yang tidak terputus.