January 8, 2023

Membawa Surga ke Bumi

Membawa Surga ke Bumi

(Duta Kerajaan Surga)

Tema tahun ini adalah Heaven on Earth atau Surga di Bumi. Artinya, sebagai duta kerajaan Surga, kita seharusnya menghadirkan kerajaan Surga di bumi. Bagaimana wujudnya? Kita pasti mempunyai bayangan untuk menghadirkan kerajaan Surga, kita harus melakukan kebaikan, bermurah hati, ramah, menunjukkan kasih, dsb. Memang kita harus melakukan itu semua, tetapi itu tidaklah cukup karena dunia juga melakukan sesuai standardnya. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus tetap mengikuti apa yang ditetapkan Tuhan. Kita memerlukan suatu teladan bagaimana menjadi seorang duta kerajaan Surga (Matius 5: 13-16 – Amp).

Daniel adalah salah satu teladan seorang duta kerajaan Surga. Kehidupan Daniel sangat pas untuk menggambarkan seorang duta kerajaan Surga.

Tentang Daniel

Daniel adalah seorang tawanan yang dibawa ke Babilon (kerajaan Babel menggambarkan kerajaan dunia ini) dan harus hidup di tengah-tengah masyarakat yang tidak mengenal Elohim YHWH. Ini adalah suatu gambaran yang sangat pas bagi kita, yang ada di tengah-tengah dunia yang tidak mengenal Elohim YHWH.

Daniel adalah seorang yang berkenan di mata Tuhan bahkan Malaikat Tuhan menyebut dia sebagai orang yang dikasihi Tuhan (Dan. 10:11, 19). Dan Tuhan sendiri mengatakan bahwa Daniel seorang yang benar dan bijaksana (Yeh. 14: 14, 20; 28:3). Jika manusia yang menilai, kita bisa meragukannya. Tetapi jika Tuhan yang menilai, pasti benar. Jadi, dia sungguh adalah suatu contoh yang baik, bila kita mau menghadirkan Surga di bumi.

Keberadaannya membawa terang Tuhan dan mengusir kegelapan. Ketika Nebukadnezar bermimpi dan tidak ada seorang pun orang pandai di Babilon yang tahu dan dapat menafsirkannya sehingga mereka terancam hukuman mati. Daniel dengan hikmat Tuhan menyelamatkan banyak orang. Daniel menghadirkan terang dan mengusir kegelapan.

Daniel menghadirkan kuasa Elohim yang besar sehingga para raja mau tidak mau mengakui bahwa Elohim YHWH adalah Tuhan yang berkuasa mulai dari raja Nebukadnezar, Belshazar, Darius, dan Koresh. Tuhan menyatakan pemeliharaan-Nya kepada Daniel. Daniel hidup dalam kemakmuran dan pemeliharaan Tuhan sampai zaman raja Koresh (Dan. 6:28).

Kepada Daniel dipercayakan rahasia-rahasia kerajaan Surga. Tuhan memberitahukan rencana-Nya kepada Daniel bahkan sampai ribuan tahun ke depan, hal yang akan terjadi di akhir zaman.

Bagaimana kehidupan Daniel

  1. Daniel adalah seorang yang mempunyai ketetapan hati untuk memegang teguh Torah Tuhan. Karena Daniel yakin itulah perintah dan ketetapan kerajaan Surga. Dia menyadari penuh identitasnya sebagai anak kerajaan. Hatinya teguh kepada Tuhan, dia berani tampil beda dari lingkungannya. Dia tidak berkompromi ataupun bertoleransi terhadap hukum-hukum, peraturan-peraturan dan gaya hidup atau pola hidup yang berlaku di Babilon. Jika ada yang bertentangan dengan Torah Tuhan, Daniel tidak segan-segan untuk tetap memegang teguh Firman Tuhan meskipun itu berarti harus mempertaruhkan nyawanya. Hal ini bisa kita lihat dalam keputusannya untuk tidak makan makanan raja, meskipun ada resiko disingkirkan bahkan mungkin dihukum mati ( 1:8-10). Juga, ketika dikeluarkan peraturan yang menghalangi ibadahnya kepada Elohim YHWH, Daniel tidak peduli dan tetap melakukan apa yang biasanya dilakukannya, yaitu menyembah Tuhan tiga kali sehari, meskipun resikonya adalah mati dalam kandang singa (Dan. 6: 11-16).
  2. Daniel selalu mengutamakan Elohim YHWH dalam hidupnya. Hidupnya bergantung penuh kepada Tuhan, dan tanpa Tuhan dia tidak bisa hidup. Itu terbukti bahwa dia tidak bisa meninggalkan ibadahnya meskipun sehari saja. Peraturan yang dibuat saat itu memberikan peluang bagi Daniel untuk bisa menghindari gua singa, bila dia mau menghentikan ibadahnya 30 hari saja. Namun, Daniel tidak mau melakukan hal itu bukan karena dia mau menunjukkan perlawanan, tetapi karena memang hidupnya sungguh-sungguh melekat kepada Tuhan, hatinya sungguh-sungguh mengasihi Tuhan sehingga dia memilih mati daripada harus meninggalkan Tuhan walau sehari saja. Setelah mendengar peraturan itu, Daniel langsung datang kepada Tuhan, Elohim YHWH ( 6: 6-10).
  1. Hidup Daniel dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Dikatakan bahwa Daniel memiliki roh dan hikmat yang luar biasa. Hikmatnya melampaui orang-orang bijaksana di Babel. Mereka semua mengakui hikmat Daniel yang bisa memecahkan persoalan-persoalan dan masalah-masalah yang sulit yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Artinya, Daniel menghadirkan Surga di bumi ini ( 5: 10-12).
  2. Daniel seorang yang suka berdoa dan berpuasa. Hal ini tidak diragukan bahkan puasa yang dilakukan Daniel ditiru sampai sekarang, yang kita kenal sebagai puasa Daniel. Setiap hari Daniel memiliki jam-jam doa sebanyak tiga kali: pagi hari, siang, dan malam hari.
  3. Daniel seorang yang rendah hati. Selalu mengakui kebesaran Tuhan, dan menyadari bahwa segala yang ada padanya adalah dari Tuhan ( 2:28-30).

Teladan Daniel

Jika kita mau menjadi duta Kerajaan Surga, menghadirkan kerajaan Surga di bumi, teladanilah Daniel.

  1. Milikilah ketetapan hati dan keteguhan hati untuk berpegang kepada Firman Tuhan. Biarlah kita memegang Torah kebenaran erat-erat, tidak menyimpang ke kanan ataupun ke kiri (Ul. 5:32; 28:14; Yos. 1:7). Apakah kita berani tampil beda dari dunia ini? Mungkin kita akan dikata-katai fanatik, radikal, dsb. Jika kita suka berkompromi dan toleransi, kita tidak bisa menghadirkan kerajaan Tuhan di muka bumi.
  2. Menggantungkan hidup ini sepenuhnya hanya kepada Tuhan, dan mengasihi Tuhan dengan segenap keberadaan kita. Bukan secara legalistik saja, melainkan sungguh-sungguh menyadari bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan.
  3. Siap dipimpin oleh Roh Kudus.
  4. Mengambil waktu untuk berdoa. Setiap orang harus bangkit dan berdoa. Yang namanya pendoa bukan hanya bagi kelompok tertentu ataupun orang-orang tertentu, semua harus menjadi pendoa. Tidak ada yang mengandalkan ‘pendoa’, tetapi kita harus saling mendoakan. Tuhan memberikan Wonosalam supaya kita suka berdoa dan bisa menikmati hadirat Tuhan. Ini adalah kunci kita bisa menghadirkan Kerajaan Tuhan di muka bumi. Karena ada banyak hal yang terjadi pada saat kita berdoa.

Kesimpulan

APAKAH KITA MAU MENELADANI DANIEL? MULAILAH DENGAN TEKUN BERDOA.