January 1, 2023

Heaven on Earth

Heaven on Earth

Memasuki tahun yang baru kita merenungkan kembali, perjalanan hidup kita dapat memiliki akhir kisah yang indah meskipun hari ini kita belum mengalami hal yang indah. Seperti Yusuf, yang awalnya memiliki kisah hidup yang tragis, tetapi di akhir hidupnya indah. Karena Yusuf tetap memegang kebenaran yang diajarkan oleh Yakub, ayahnya. Ini dapat kita lihat dari nama anak-anak Yusuf, Manasseh dan Ephraim.

Heaven on Earth

Konsep ini sering dibicarakan baik di dalam kitab Torah maupun kitab yang ditulis para rasul. Rencana Tuhan datang ke dunia untuk menegakkan Kerajaan Surga di bumi (Yoh. 18: 35-37). Jadi, fokus kedatangan Tuhan adalah Heaven on earth.

  Surga di bumi (heaven on earth) bukan artinya kenyamanan dan kemapanan yang berfokus pada diri sendiri, melainkan fokusnya adalah Tuhan. Saat kita datang mencari Tuhan atau melakukan kebenaran Tuhan dalam pekerjaan kita, fokusnya haruslah Tuhan. Seperti, yang dilakukan oleh Yusuf saat berada di Mesir. Orang-orang Mesir juga mengalami dampak yang baik.

Yusuf memakai segala kelimpahan di Mesir untuk menegakkan kerajaan Surga. Firaun dan orang-orang Mesir juga mengalami kelimpahan, termasuk bangsa Israel yang hidup di tengah-tengah mereka (Yakub dan keluarganya). Setiap berkat yang Tuhan berikan selalu memiliki tujuan. Saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka mendapat harta yang sangat berlimpah dari orang-orang Mesir. Harta yang mereka dapatkan (emas dan perak) tidak hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi Tuhan memiliki tujuan, yaitu untuk mendirikan kemah suci (di zaman Musa). Kita dapat melihat bahwa berkat dan kelimpahan yang dari Tuhan selalu memiliki tujuan untuk kerajaan Tuhan dan bagi kemuliaan-Nya.

3 hal yang harus kita lakukan untuk menyatakan surga di bumi

  1. PROVIDE The Vessels

Dalam terjemahan literal (Kej. 41: 55), Firaun mengatakan kepada orang-orang Mesir untuk melakukan “apa pun” yang Yusuf katakan. Artinya, kekuasaan yang dimiliki Yusuf, dia gunakan untuk menegakkan kebenaran. Yusuf menyediakan Mesir sebagai wadah (vessel), diawali dengan memberi aturan bagi orang Mesir yang ingin membeli gandum, wajib disunat. Kita yang juga mengerti kebenaran mulai belajar menegakkan kebenaran di dalam kehidupan kita.

  1. PEEL The Shell

Bukan sekadar menjadi orang percaya dan dibaptis, melainkan ada proses yang harus kita lakukan (menjadi murid/ pemuridan/ talmidim) lalu dibaptis sebagai tanda kita disatukan dengan Bapa di Surga (mikveh) dan hidup dalam kebenaran Tuhan.

Tidak semua orang juga ikut menyala saat menerima percikan api Tuhan. Karena masih ada selubung (kelipah (lit. “shell”) / dosa) dalam hidupnya yang harus disingkirkan. Saat semua selubung sudah dibersihkan, percikan roh Tuhan akan menyala dalam hidup kita.

Seperti saudara-saudara Yusuf yang awalnya tidak dapat mengenalinya (Kejadian 45: 1-5), juga Yakub yang tidak percaya bahwa Yusuf masih hidup (Kejadian 45: 26). Penjelasan Rashi, “Shekinah (roh Tuhan yang ada di dalam Yakub), telah padam karena ratapannya (perkabungan)…” Lalu, Yakub melihat kereta-kereta yang dikirimkan oleh Yusuf dan rohnya BANGKIT (Kejadian 45: 27, 23).

  1. REUNITE with Ya’akov

Penjelasan Rashi, “Semua perkataan Yusuf (ay. 23), artinya dia sedang memberikan TANDA kepada mereka. Suatu topik (ajaran) yang dibicarakan terakhir oleh Yakub kepada Yusuf sebelum mereka terpisah.” Apa arti tanda itu? “Kita dapat menemukan dalam Megillah bahwa mengirimkan anggur tua kepada Yakub karena orang yang lanjut usia dapat merasa nyaman. Tertulis juga di Midrash Aggadah, Yusuf memberi bubuk kacang-kacangan (yang memberi efek menenangkan pada saat susah hati).”

Lubavitcher Rebbe memperjelas, “Keledai-keledai adalah simbol Mesir (band. Yeh. 23: 19-20; Keluaran 13: 13), sedangkan anggur adalah simbol Israel (Maz. 80: 9). Gambaran anggur yang dibawa di atas keledai, seolah menunjukkan bahwa Mesir telah takluk di bawah Israel oleh kuasa Tuhan (band. Keluaran 12: 36).” Tanda ini dipahami oleh Yakub sehingga langsung membangkitkan rohnya.

Kita pun akan Tuhan bawa untuk dipersatukan dengan bangsa pilihan (keturunan Yakub) sehingga berjalan bersama-sama membawa kebenaran Tuhan dan menegakkan kerajaan Tuhan di bumi (Efesus 2: 19-22).

Kesimpulan

 

Jangan takut terhadap dunia ini, jangan merasa nyaman di sini; sebab ini bukan rumah kita. Selalu ingat siapa identitas kita dan mengapa kita berada di dunia, maka kita akan bersinar dan membawa SURGA DI BUMI!