October 9, 2022

Grace Restoration

Grace Restoration

Pengenalan orang percaya tentang firman Tuhan akhir-akhir ini kurang akurat karena banyak yang berpendapat bahwa firman Tuhan tidak berlaku lagi sebab sekarang kita hidup di bawah anugerah. Tema perayaan Sukkot tahun ini tentang Grace Restoration. Kita harus memahami arti anugerah/ kasih karunia yang Tuhan maksudkan dengan akurat supaya kita tidak luput dari banyak hal baik yang Tuhan sediakan.

Sukkot disebut juga perayaan Pondok Daun atau Tabernakel. Kita tahu bahwa ada tiga hari raya besar yang Tuhan perintahkan untuk kita rayakan: Paskah dan Shavuot keduanya dirayakan, tetapi Sukkot dilupakan. Padahal ada berkat yang luarbiasa di dalamnya karena berhubungan dengan kedatangan Mesias yang ke dua (band. Zakharia 14: 17). Artinya, perayaan Sukkot itu penting.

Grace Restoration (Yohanes 1: 14, 16-17)

Terdapat sedikit kesalahan terjemahan dalam LAI sebab dalam terjemahan asli tidak terdapat kata “tetapi.” Inilah yang menyebabkan ketidakakuratan dalam penafsiran. Kita lihat dalam terjemahan lain (CJB), “Kita menerima dari segala kepenuhan-Nya, anugerah demi anugerah. Karena Torah itu diberikan melalui Musa, kasih karunia dan kebenaran melalui Yeshua Sang Mesias (tanpa kata ‘tetapi’).

Torah, anugerah dan kebenaran berjalan bersama dan tidak terpisah. Jadi, anugerah bukan hal yang melegitimasi kita untuk berbuat dosa, tetapi anugerah yang Tuhan maksudkan tidak akan bertentangan dengan Torah Tuhan (ayat-ayat dari kitab Kejadian sampai Wahyu, band. Matius 5: 17-18; Lukas 16: 17; Roma 3: 31). Karena itu, kita harus lebih akurat dalam memahami firman Tuhan (band. Roma 6: 14-15). Rasul Paulus menjelaskan bahwa kasih karunia tidak dapat digunakan untuk melegitimasi dosa. Artinya, posisi anugerah dan Torah/ firman Tuhan harus berada di garis yang sama di atas hidup kita. Dengan kata lain, saat kita melakukan Torah/ firman Tuhan, kita melakukannya dengan sukacita sebab kita di bawah kasih karunia. Sekarang, Torah sudah ada di dalam hidup kita.

Restorasi yang dikerjakan Tuhan Yeshua

Tujuan utama Tuhan Yeshua datang ke dunia adalah menginisiasi perjanjian baru (Yeremia 31: 31). Kata perjanjian baru muncul di ayat itu. Yang dimaksud di sini bukanlah kitab-kitab dalam “Perjanjian Baru.” Terjemahan dalam bahasa asli (Ibrani), perjanjian baru adalah Torah yang ditulis/ diukir di dalam hati (ay. 32). Torah/ firman Tuhan menjadi satu dengan hidup kita.

Pesan inilah yang Tuhan Yeshua bawa ketika datang ke dunia. Saat Tuhan Yeshua berkata: Bertobatlah, Kerajaan Tuhan sudah dekat! Artinya, bukan sekadar berubah tidak lagi melakukan hal yang buruk, melainkan “teshuvah” (harus kembali ke identitas sejati). Kembali berjalan sesuai dengan standar firman Tuhan (band. Matius 11: 28-30). Dan anugerah yang dibawa oleh Tuhan Yeshua memberikan kita kemampuan untuk melakukan firman Tuhan tanpa merasa terbebani. Inilah anugerah yang sejati.

Tampaknya memang seperti kuk yang berat, tetapi itu justru membuka dan membawa kita kepada identitas sejati di hadapan Tuhan. Sebab kuk (dalam bahasa asli diterjemahkan, yoke of heaven) adalah Torah/ firman Tuhan.

Torah adalah hidup kita (Ulangan 32: 46-47)

Yang Musa maksudkan dengan “perkataan ini” bukanlah perkataannya, melainkan Torah. Dalam terjemahan asli ayat 47a (Lit), “Karena (Torah) itu bukan hal kosong untuk, melainkan (TORAH) ITU ADALAH HIDUPMU.” Artinya, Torah mengandung reward (hal baik yang Tuhan sediakan).

Rashi menjelaskan, “Saat kita melakukan firman Tuhan, itu tidak akan sia-sia, tetapi ada upah yang besar melekat bahkan hidupmu (adalah upah itu sendiri).” Pengenalan akan anugerah Tuhan inilah yang harus kita perbaiki supaya kita mengalami dan menerima upah yang Tuhan sediakan.

Kesimpulan

ANUGERAH SEJATI bukanlah KEBEBASAN untuk MELANGGAR firman TUHAN, melainkan KEBEBASAN untuk MENAATI firman TUHAN. Apa yang dapat kita lakukan sekarang, lakukanlah dengan sukacita. Dan Tuhan akan membawa kita kepada anugerah demi anugerah.