October 14, 2022

Diberkati

Diberkati

Umumnya orang akan melihat sikap dan perbuatan kita. Meskipun kita mengerti banyak tentang kebenaran Tuhan, tetapi sikap dan perbuatan kita tidak mencerminkan keindahan kebenaran yang kita pahami, orang tidak akan tertarik dan tidak dapat menerima kebenaran.

SALAH SATU HAL YANG DAPAT DILIHAT IALAH KITA DAPAT HIDUP BERSATU DAN SALING MENGASIHI.

Tuhan selalu rindu mencurahkan berkat-Nya dalam kehidupan anak-anak-Nya

Sukacita Sukkot akan kita alami jika kita mengalami berkat Tuhan yang dicurahkan dalam kehidupan kita. Berkat Tuhan dicurahkan dengan limpah, di tempat Tuhan melihat ada kesatuan, kerukunan, dan shalom yang dari Tuhan. Mamur 133 mengatakan hal itu dengan sangat jelas. Roh Kudus adalah Roh damai sejahtera. Roh Kudus akan betah berdiam di suatu tempat yang ada damai sejahtera (shalom) menguasai tempat itu.

Ketika Tuhan Yeshua mengutus murid-murid-Nya, Tuhan juga berpesan agar mereka tinggal di tempat shalom Tuhan bisa berdiam (band. Lukas 10: 5-6). Sebab Tuhan suka kedamaian. Tuhan akan berdiam bila ada kedamaian. Karena itu, anak-anak Tuhan adalah orang-orang yang juga suka akan kedamaian. Matius 5: 9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Elohim.” Tuhan mencurahkan berkat-Nya di tempat yang ada damai sejahtera-Nya, kesatuan, dan kerukunan.

Kerinduan Tuhan yang terdalam adalah agar kita semua dapat disatukan di dalam Tuhan. Hal ini tampak dalam doa Tuhan Yeshua di Yohanes 17. Berulang kali Tuhan memohon kepada Bapa agar kita disatukan di dalam Tuhan (ay. 11, 20 -23).

Bagaimana kesatuan itu dapat terjadi?

Hanya KASIH yang dapat mempersatukan (Kolose 3: 14-15). Perintah Tuhan yang terutama adalah SALING MENGASIHI (baca Yohanes 13: 34-35). Lalu, kasih yang seperti apa yang Bapa kehendaki, firman Tuhan dalam Kolose 3: 12-13 menjelaskan, “Oleh karena itu, sebagai orang-orang pilihan Elohim yang kudus dan yang dikasihi, kenakanlah hati yang penuh kemurahan, kebaikan, kerendahan hati, kelemahlembutan, ketabahan, sabarlah satu sama lain, dan saling mengampuni, seperti Kristus telah mengampuni kamu.”

Tuhan Yeshua juga mengajarkan kasih dengan perspektif yang baru, yaitu (Matius 5: 43-48):

“Kamu sudah mendengar apa yang telah dikatakan: Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, berkatilah mereka yang mengutuk kamu, perlakukanlah dengan baik mereka yang membenci kamu, dan berdoalah bagi mereka yang mencaci maki, dan menganiaya kamu, supaya kamu dapat menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Dia menerbitkan matahari-Nya bagi orang yang jahat dan orang yang baik, dan Dia menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Sebab jika kamu mengasihi mereka yang mengasihi kamu, upah apakah yang kamu peroleh? Bukankah para pemungut cukai pun berbuat hal yang sama? Dan jika kamu memberi salam saudara-saudaramu saja, apakah kelebihan perbuatanmu? Bukankah para pemungut cukai pun berbuat demikian? Oleh karena itu, hendaklah kamu menjadi sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga adalah sempurna”.

Pada dasarnya, jika kita mengasihi orang-orang yang mengasihi kita ataupun bersikap baik kepada orang-orang yang bersikap baik kepada kita saja, artinya kita sama dengan orang-orang dunia. Kita belum melakukan apa yang dikehendaki Bapa dan belum pantas disebut sebagai anak Bapa di surga. Sebagai anak-anak Bapa di surga, kita harus melakukan hal-hal yang melebihi orang-orang dunia, yaitu mengasihi orang-orang yang tidak mengasihi kita atau berbuat baik kepada mereka yang tidak bersikap baik kepada kita. Ini memang bukanlah hal yang mudah, karena diperlukan penyangkalan diri dan penyaliban daging. Karena itu, dari semula Tuhan Yeshua mengatakan bahwa barang siapa mau mengikut Dia, harus siap menyangkal diri dan memikul salib (Mat. 16: 24).

Biarlah kita semua belajar untuk saling mengasihi sehingga kita bisa mengalami sukacita yang dari Tuhan, serta kita dapat menikmati dan hidup dalam berkat yang Tuhan sediakan.

BIARLAH SUKACITA SUKKOT TURUN ATAS KITA SEMUA, TUHAN YESHUA DATANG MEMBAWA PERDAMAIAN DENGAN BAPA. KARENA ITU BIARLAH SHALOM TUHAN MEMENUHI KEHIDUPAN KITA, RUMAH TANGGA KITA, DAN GEREJA TUHAN. DAN KITA SEMUA BOLEH MENERIMA BERKAT TUHAN SEPENUHNYA. CIPTAKAN DAMAI DALAM HIDUP KITA.