April 15, 2022

Freedom to Serve the Kingdom

Freedom to Serve the Kingdom

Kemerdekaan yang Tuhan berikan bukan untuk memberikan kebebasan berbuat segala sesuatu semau kita, melainkan untuk melayani kerajaan Tuhan. Ada seseorang yang awalnya mengikuti dan selalu mengandalkan Tuhan, tetapi saat mengalami pergumulan yang jawabannya tidak sesuai kehendak hatinya, dia memilih meninggalkan Tuhan. Dia memilih untuk merdeka atau bebas dari segala aturan dan pimpinan Tuhan. Seorang yang lain hidup dalam aktivitas malam (narkoba), hingga suatu saat karena kehidupannya yang jauh dari Tuhan, dia melakukan kejahatan. Saat dipenjara, dia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan memberikan hidupnya untuk mendekat kepada Tuhan. Manakah dari antara dua orang ini yang mengalami kemerdekaan atau kebebasan?

1 Petrus 2: 16

Complete Jews Bible version, “Hiduplah seperti orang yang merdeka, tanpa membiarkan kemerdekaanmu berfungsi sebagai alasan untuk kejahatan; tetapi hiduplah sebagai budak Tuhan.” Saat kita hidup sebagai budak/ hamba Tuhan, kita akan memperoleh kemerdekaan. Bukankah saat kita mengikut Tuhan, banyak aturan yang harus kita taati. Bagaimana mungkin kita bisa merdeka? Kata ‘merdeka’ sering dikaitkan dengan bebas dari sesuatu, misalnya merdeka dari membuat PR, merdeka dari tekanan pekerjaan, dan sebagainya.

Yang Tuhan maksudkan dalam ayat di atas adalah bahwa fokus hidup kita bukan merdeka dari sesuatu, melainkan merdeka untuk melakukan sesuatu, khususnya bagi kerajaan Tuhan. Saat kita mau untuk bebas dari dunia dan memilih sebagai budak/ hamba Tuhan, kita akan berada di bawah hukum Tuhan. Namun, bila kita memilih bebas dari hukum Tuhan dan tidak mau menjadi budak Tuhan, artinya hidup kita ada di bawah hukum dunia. Contohnya, kisah heroik Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketika mereka dibuang ke dalam perapian, secara hukum dunia mereka pasti binasa. Namun, mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang menundukkan hidupnya di bawah otoritas kehendak Tuhan, sehingga yang berlaku atas hidup mereka adalah hukum Tuhan. Mereka tidak terbakar oleh dapur perapian. Karena mereka menundukkan diri kepada kebenaran Tuhan. Hukum dunia tidak berlaku atas Eliyah, Elisa, Daud, dan pahlawan iman lainnya yang menundukkan hidupnya sebagai budak/ hamba Tuhan yang jelas menaruh kebenaran Tuhan di atas segala-galanya. Hukum Tuhan-lah yang terjadi dalam hidup mereka. Kita lihat kuasa Tuhan yang luar biasa terjadi dalam hidup mereka. Jadi, kalau kita menundukkan diri di bawah hukum Tuhan, damai sejahtera dan sukacita sejati akan selalu ada di dalam hidup kita.

Hukum Tuhan jelas berbeda dengan hukum dunia. Contohnya, Hukum Tuhan mengajarkan tentang Sabat (berhenti di hari ke tujuh), tetapi hukum dunia mengajarkan untuk bekerja 24/7. Namun, bila kita menundukkan diri di bawah hukum Tuhan, kita akan mengalami apa yang Tuhan janjikan dalam firman-Nya. Ketika kita mau menundukkan diri di bawah otoritas Tuhan, jalan-jalan akan Tuhan bukakan bagi kita.

Roma 6: 20-22, Complete Jews Bible version

“Karena ketika engkau menjadi budak dosa, engkau bebas dari hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran, tetapi apa keuntungan yang engkau peroleh dari hal-hal yang mempermalukanmu sekarang ini? Hasil akhir dari hal-hal itu adalah kematian.

            Namun, sekarang, bebas dari dosa dan diperhamba Tuhan, engkau mendapat banyak keuntungan – yang mencakup dijadikan kudus, dipisahkan untuk kemuliaan Tuhan, dan hasil akhir semuanya adalah hidup kekal.

Saat ini kita sedang memperingati hari raya Pesach, yaitu ketika Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun di Mesir, “Inilah perkataan YHWH, Tuhan bangsa Ibrani, “Bebaskan umat-KU supaya mereka dapat melayani AKU”” (Keluaran 9: 1, Lit). Biarlah setiap kita mengalami kemerdekaan yang sejati. Sebab menjadi hamba dunia sama dengan merdeka dari hukum Tuhan, tetapi menjadi hamba Tuhan sama dengan merdeka dari hukum dunia.