Bila kita tidak memiliki pengenalan yang benar akan firman Tuhan, kita mudah diombang-ambingkan oleh angin pengajaran, seperti nasihat rasul Paulus. Tuhan memiliki tujuan yang besar, ketika menurunkan kita ke dunia ini. Dan, kita harus menemukan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Torah Parshah Acharei Mot – Kedoshim membahas tentang api asing yang dinyalakan oleh Nadab dan Abihu sehingga mereka tersambar oleh api itu. Juga, tentang orang yang bernazar (Nazirit), apakah orang yang tidak minum anggur lebih suci dari yang minum anggur, bukan sempit seperti itu tujuan Tuhan, melainkan kita harus dapat menemukan percikan ilahi dalam diri teman-teman kita. Injil bukan sekadar membuat orang dibaptis, melainkan injil yang sejati berbicara tentang Kerajaan (Malchut). Pengertian tentang Kerajaan (Malchut) sudah dibahas Minggu lalu bahwa Kerajaan tidak hanya yang akan datang, tetapi juga sekarang ini. Anggota Kerajaan, artinya orang-orang yang mengikuti Tuhan Yeshua dan menaruh Dia sebagai figur untuk menjadi serupa dengan-Nya. Kerajaan Tuhan (Malchut HaShamayim) akan bertakhta secara nyata di dunia ini. Jadi, tujuan gereja seharusnya membuat banyak orang makin serupa dengan Tuhan Yeshua, Raja kita, dengan mengikuti teladan-Nya. Bukan hanya secara etika dan moral, melainkan menjadi gaya hidup orang percaya.
Kita mengingat kembali kisah Yakub. Saat itu, Yakub harus menyeberangi sungai Yabok, dia memutuskan untuk menyeberangkan terlebih dulu harta bendanya, ternak-ternak, hamba-hambanya, dan istri serta anak-anaknya. Akhirnya, Yakub pergi sendirian. Rashi menjelaskan dalam literatur Yahudi bahwa Yakub pergi untuk mengambil botol minumnya yang tertinggal. Tampaknya kebetulan. Tidak ada kebetulan di dalam rencana Tuhan.
Perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 16-18)
Dalam terjemahan Amplified, terdapat dua kata yang bisa digarisbawahi, yaitu gained (mendapatkan) dan hid (menyembunyikan). Kata gained, dalam kamus Strong, adalah κερδαίνω kerdainō. Arti lainnya, diangkat untuk menghindari penolakan/ kejahatan (diluputkan). Kata hid, dalam kamus Strong, adalah ἀποκρύπτω apokryptō. Arti lainnya, terselubung. Akibatnya, percikan Tuhan tidak muncul pada orang yang menerima satu talenta itu.
Imamat 19: 19, Ulangan 22: 11, Amsal 31: 13
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa dua jenis bahan, wol dan linen, tidak boleh dicampur atau dijadikan pakaian. Bila kita perhatikan dengan teliti, ada sebuah pakaian yang dibuat dari kedua bahan itu, yaitu pakaian imam (band. Keluaran 28: 4-5, Lit, crimson wool and linen) dan tzitzit.
Mengapa kedua hal itu diperbolehkan percampuran dua bahan itu? Rabbeinu Bachya, “KETIKA SELURUH ORIENTASI seseorang adalah UNTUK MENGGENAPI KEHENDAK SANG PENCIPTA, maka, dan hanya dengan begitu, bergabung dengan karakteristik yang beragam secara simbolis, ini diizinkan atau bahkan diperintahkan.” Kalau digunakan untuk perkara yang fana, tidak diperbolehkan. Namun, boleh dicampur, bila digunakan untuk baju imam (perkara surgawi). Dua bahan yang berbeda dapat menjadi gambaran pasangan suami dan istri, yang biasanya memiliki karakter, cara pandang, atau sifat yang berbeda juga. Bila suami dan istri bersatu dengan tujuan yang fana, biasanya ujungnya tidak menjadi baik. Kita lihat angka perceraian di tengah kekristenan cukup banyak.
Bila pasangan suami dan istri yang memiliki perbedaan (seperti wol dan linen) harus dapat menemukan percikan ilahi di dalam kehidupan keluarga mereka supaya mencapai tujuan ilahi yang Tuhan kehendaki. Tiap tujuan Tuhan dalam kehidupan keluarga dibutuhkan pasangan kita untuk mewujudkannya.
Kesimpulan
Panggilan hidup kita bukan hanya untuk menjadi kudus, melainkan kita dipanggil untuk membuat orang lain menjadi kudus. Karena itu, kita harus membuat seluruh aspek yang ada di dalam hidup kita bermanfaat bagi Kerajaan Surga. Maka, di situlah akan muncul percikan Ilahi.