April 21, 2023

HIidup Keagamaan Kita Lebih Besar Dari Ahli Torat

HIidup Keagamaan Kita Lebih Besar Dari Ahli Torat

Pendahuluan

Ahli Taurat meneliti firman-Nya kata demi kata, sehingga ada beberapa hukum-hukum yang dikumpulkan (sekitar 613 hukum). Ada beberapa hukum-hukum yang diperbolehkan untuk dilakukan dan beberapa hukum-hukum yang tidak diperbolehkan. Hal tersebut yang membuat kita (orang percaya) ragu untuk bisa menaati dan mempraktikkannya. Untuk mengerti dan memahami ayat di atas, maka kita akan belajar supaya kita bisa menaati dan mempraktikkan firman-Nya dengan benar dan sesuai dengan perintah Tuhan (Torah).

Carilah dahulu Kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33)

Prioritas hidup sebagai umat-Nya adalah Kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya. Sebab, hal-hal yang lain-lain (makan, minum, pakaian, harta, pekerjaan, kekayaan, dll) akan Tuhan sediakan. Sehingga, kita akan memperoleh sesuai dengan waktu-Nya.

  1. Kerajaan Surga (Malchut Shamayim). Shamayim merujuk untuk penyebutan nama Elohim secara tidak langsung. Sebab nama-Nya kudus sehingga Kerajaan-Nya dapat disebut Kerajaan Surga, yaitu tempat Tuhan Yeshua memerintah di dalam seluruh aspek kehidupan. Jika kehidupan kita dikuasai oleh Tuhan Yeshua, artinya itu Kerajaan Surga. Kerajaan Elohim yaitu era mesianik (Tuhan Yeshua memerintah dan berkuasa sepenuhnya) sekarang di dalam kehidupan kita dan gereja Tuhan yang kembali ke akar asli (ibrani). Terjadi ketika Tuhan Yeshua datang kembali kedua kali, akan memerintah bumi yang berpusat di Yerusalem. Kita akan ikut mengambil bagian di dalam kebangkitan pertama dan memerintah bersama dengan Tuhan di Kerajaan Seribu Tahun Damai. Dapat diartikan bahwa Kerajaan Surga sudah ada di dalam kehidupan orang-orang yang mau tunduk dan dikuasai oleh Tuhan Yeshua. Kebanyakan orang beranggapan bahwa Kerajaan Surga adalah sesudah kematian, sehingga ada pengajaran bahwa setelah mati masuk Surga. Padahal Kerajaan Surga adalah Kerajaan Tuhan/Elohim.

Pertobatan merupakan syarat utama untuk bisa masuk ke Surga. Tuhan memerintahkan supaya bertobat, sebab Kerajaan Surga sudah dekat (Markus 1:15). Ketika kita hidup dalam jalan Tuhan, artinya berada di dalam Kerajaan Surga dengan berfokus untuk masuk dan mendapat bagian Kerajaan Seribu Tahun Damai. Sebaliknya, jika kita hidup di dalam dosa (1 Yoh. 3:4), kita akan keluar dari jalan-jalan Tuhan (Torah). Sehingga, iman percaya akan semakin bertumbuh. Percaya yang benar akan menghasilkan pertobatan sejati, sehingga akan mengalami Kerajaan Surga dan membuat kita bergairah untuk menaati perintah Tuhan (Yes. 30:15b). Pertobatan dan percaya saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Ketika kita sudah melakukan hal yang benar di dalam Kerajaan Surga maka, ada damai sejahtera Elohim memerintah dalam hati (Kol. 3:15).

Ketika kita sudah berada di dalam Kerajaan Surga, yang berarti kita hidup di dua alam yaitu alam supranatural dan natural. Oleh karena itu, kita belajar hukum-hukum supranatural dan hukum-hukum natural. Sehingga, Kerajaan Surga hal yang dinamis (hidup). Kita akan terus untuk bertumbuh dan disempurnakan.

  1. Mencari kebenaran-Nya ( 6:33 Band. Mat. 5:20). Kebenaranmu menurut terjemahan LAI untuk Mat. 5:20 adalah hidup keagamaanmu. Sedangkan kebenaranmu menurut terjemahan ibrani adalah tzedakah (kegiatan yang benar, adil). Dari kata dasar tzedeq (benar, adil). Yang berarti berbuat kebaikan berdasar Torah. Oleh karena itu, mari kita periksa keadaan diri kita sekarang. Sikap baik kepada orang lain sangat penting, karena itu merupakan tzedakah kepada orang lain. Ini merupakan salah satu tanda bahwa kita adalah anggota Kerajaan Surga. Menerima Tuhan Yeshua yang Maha baik sehingga kita membagikan kebaikan tanpa pamrih.

Kesimpulan

Prioritas hidup sebagai umat-Nya adalah Kerajaan Surga dan kebenaran-Nya. Kerajaan Surga sama dengan Kerajaan Tuhan.  Kerajaan-Nya dapat disebut Kerajaan Surga, yaitu tempat Tuhan Yeshua memerintah di dalam seluruh aspek kehidupan. Dan kebenaran-Nya adalah tentang kegiatan yang benar, adil dan sesuai dengan perintah Tuhan. Jika kita tidak melakukan kedua hal tersebut maka, Tuhan tidak mengenal kita (pembuat kejahatan). Pembuat kejahatan menurut terjemahan CJB adalah pekerja tanpa Torah. Kehidupan tanpa Torah akan membuat seseorang tidak bisa mengerti dan memahami setiap perintah-perintah Tuhan, sehingga akan menjalani kehidupan yang sembarangan.