November 28, 2021

Down to Dominate

Down to Dominate

Kebanyakan orang Kristen sering mempertanyakan sesuatu itu dosa atau tidak? Boleh dilakukan atau tidak? Padahal bila kita mau belajar firman Tuhan lebih dalam, batasannya jelas dengan konsekuensi baik atau buruk. Itulah hukum yang Tuhan ciptakan. Ketika Tuhan menciptakan alam semesta ini ada mekanisme yang berlaku. Kita tidak bisa melawan dan menghentikan itu, sehingga saat kita melakukan dosa, ada konsekuensi yang terjadi. Karena itu, kita perlu belajar firman Tuhan semakin dalam, supaya kita tidak masuk dalam konsekuensi yang buruk, tetapi kita mengalami kuasa firman Tuhan.

Saat Tuhan Yeshua turun ke dunia, salah satu tujuan-Nya memang untuk menyelamatkan kita, tetapi tujuan utama Tuhan lebih besar dari itu. Kita punya kesempatan selama hidup di dunia untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan Tuhan. Kelahiran kita sudah Tuhan rancangkan untuk tujuan-Nya. Karena itu, kita akan belajar mengenai hal ini.

Turun ke Mesir (Kejadian 39: 1)

Terjemahan literatur Ibrani, “Now Joseph had been brought down to egypt …’’ (Yusuf dibawa turun ke Mesir). Rabbi Tzvi Freeman mengatakan, ‘’Kata ‘dibawa turun’ pada ayat di atas bisa juga diartikan ‘dia akan mendominasi dengan kekuatan,’ (Strong menerjemahkannya dengan subdue/ menaklukkan), sama seperti kata yang dipakai tentang nubuatan Mesias, “Dia akan mendominasi dari laut ke laut …” (Mazmur 72: 8). Dan, faktanya Yusuf menjadi penguasa di Mesir.”

Mesir menggambarkan dunia dan ada penguasa dunia yang ingin selalu menjegal. Yusuf adalah gambaran kita. Sepertinya, hidup kita berada di bawah cengkeraman dunia. Seperti Yusuf, yang turun ke Mesir sebagai budak (belum sebagai penguasa) harus melewati proses sebelum akhirnya menjadi penguasa. Sebab Tuhan punya rencana di dalam hidupnya.

Saat kita ‘turun ke dunia,’ kita berada di bawah dosa, tetapi apakah rencana Tuhan menciptakan kita untuk berada di bawah tekanan dosa dan terikat oleh dosa? TIDAK. Tuhan menciptakan kita untuk melampaui itu semua, bukan berada di bawah dunia, melainkan menjadi penguasa untuk memerintah.

Perhatikan kisah Kain dan Habel (Kejadian 4: 6-7) dalam terjemahan aslinya, “… if you improve,” (artinya, ada proses menjadi lebih baik). Selanjutnya, “… but you can rule over it” (tetapi kamu mampu menguasainya). Ini artinya, kita diciptakan Tuhan bukan untuk menjadi budak dosa, melainkan ada kemampuan untuk menguasainya. Jadi, bila kita menyerah terhadap dosa (dunia), kita akan menjadi seperti ikan yang mati. Ke mana pun arus air mengalir, ikan itu akan hanyut terbawa.

Tuhan punya tujuan saat menempatkan kita di dunia, sehingga kita perlu belajar untuk melawan arus dan menaikkan hidup kita untuk kerajaan Surga. Jadi, jangan menyerah! Sebab Tuhan menciptakan kita dengan mekanisme untuk bisa menguasai/ melampaui hal-hal di dunia.

Menaklukkan dosa (dunia)

Artinya, kita melakukan perintah Tuhan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Hal-hal untuk membangkitkan kemampuan kita untuk menaklukkan/ menguasai dosa, yaitu:

  1. Melakukan firman/ perintah Tuhan sesuai dengan yang Tuhan inginkan (band. 1 Yoh 5: 4).

Tiap orang yang lahir dari Elohim menaklukkan dunia (1 Yoh. 5: 4, 18). Siapakah yang disebut “lahir dari Elohim”? Perhatikan ay. 1-3. Saat kita mengasihi Tuhan, kita juga melakukan perintah-perintah-Nya. Saat kita hidup, seperti teladan Tuhan Yeshua (melakukan perintah-perintah Bapa), maka kita menjadi anak-anak Elohim, yang diberi kemampuan untuk mengalahkan dosa. Kita menghidupi perjanjian baru yang Tuhan berikan (band. Yeremia 31: 31). Saat kita sungguh-sungguh belajar Torah (firman Tuhan), kita mengalami proses untuk menjadi lebih baik.

  1. Jangan meremehkan firman Tuhan sekecil apa pun.

Firman Tuhan (Torah) itu bersifat ilahi, sedangkan dunia itu fana. Karena itu, supaya sesuatu yang ilahi bisa hadir di tengah dunia, maka hidup kitalah yang Tuhan pakai, yaitu dengan melakukan perintah-perintah Tuhan. Seperti percikan api yang kecil, suatu saat akan berdampak besar bagi kerajaan Tuhan, bila kita setia melakukan perintah-perintah Tuhan. Hidup kita menjadi seperti api yang menyulut lilin yang lain melalui tiap perintah Tuhan yang kita lakukan. Seperti, Tuhan Yeshua yang turun ke dunia bahkan ke dalam alam maut, tetapi menaklukkan semua itu. Inilah yang juga menjadi tujuan Tuhan menurunkan kita ke dunia untuk mengubah dunia (yang fana) menjadi kediaman Tuhan, seperti isi Doa Bapa Kami.

Kesimpulan

Tuhan akan memakai hidup kita untuk menjadi saluran menghadirkan surga di dunia yang fana ini. Karena itu, mari kita dedikasikan kembali hidup kita kepada Tuhan untuk dipakai sebagai alat-Nya. Sebab kita tidak dirancangkan untuk dikuasai oleh dunia ini, tetapi kita dirancangkan untuk menguasainya.