January 29, 2023

Why the Jews?

Why the Jews?

Rencana Bapa adalah menyatukan atau menggabungkan dua kelompok umat manusia (Yahudi dan Goyim). Melalui kematian Tuhan Yeshua di kayu salib, maka tembok pemisah yang diakibatkan kesalahpahaman terhadap Torah antara Yahudi dan Goyim bisa dijadikan satu menjadi manusia baru (Ef. 2: 13). Tuhan Yeshua datang tidak untuk membatalkan Torah, tetapi untuk menggenapinya.

Firman Tuhan menjelaskan langkah-langkah yang akan dituju dan dengan siapa kita harus ditusuksambungkan (menggabungkan) supaya rencana Bapa tergenapi.

Mengapa Bangsa Yahudi?  

Kerajaan Surga tidak dapat kita alami secara sempurna (yang di dalamnya ada kemuliaan dan kekudusan-Nya) tanpa bangsa Yahudi. Tuhan sudah menentukan bahwa bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan menjadi alat-Nya untuk mengenalkan Tuhan Yeshua kepada seluruh manusia di dunia.

Tugas bangsa Yahudi adalah memberitakan tentang Tuhan Yeshua dan mengajarkan Torah kebenaran (Mat. 28:18-20). Mereka (Bangsa Yahudi) menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes. 42:6). Tuhan yang disembah oleh bangsa Yahudi adalah Tuhan yang benar dan menyatakan diri-Nya. Oleh karena itu, kita perlu untuk ditusuksambungkan (menggabungkan diri) dengan mereka (Bangsa Yahudi). Bangsa Yahudi juga dipercayakan firman Tuhan (Roma 3: 1-2). Selain hal-hal tersebut ada bagian yang perlu kita lakukan bagi bangsa Yahudi yaitu, memberikan persembahan keuangan (wajib) kepada bangsa Yahudi dengan ketulusan hati (Roma 15: 27). Memberikan persembahan kepada bangsa Yahudi merupakan salah satu kunci berkat keuangan bagi kita.

Benarkah Bangsa Yahudi yang menyalibkan Tuhan Yeshua? (Yoh. 19: 7, 12, 14-15)             Bukan orang Yahudi atau bangsa Yahudi yang menyalibkan Tuhan Yeshua. Jika kita beranggapan bahwa yang menyalibkan adalah bangsa Yahudi, hal tersebut tidak tepat (keliru). Bangsa Yahudi dijajah oleh bangsa Romawi. Aturan undang-undang Romawi yang mempunyai otoritas atau wewenang untuk hukuman mati. Karena itu, imam-imam dan kepala-kepala yang meminta, berteriak, dan memaksa supaya pemerintah Romawi menyalibkan Tuhan Yeshua. Yang menginginkan Tuhan Yeshua disalibkan adalah para pemimpin-pemimpin agama, imam-imam, dan ahli Farisi di Yerusalem. Mereka (The Judeans, CJB) adalah kelompok kecil atau antek-antek pemimpin agama di Yerusalem. Artinya, mereka tidak mewakili seluruh bangsa Yahudi.

Jika kita mau belajar kebenaran firman Tuhan secara teliti, detail, dan akurat, Tuhan Yeshua disalibkan oleh karena tugas dari Bapa (Yoh. 10:17b-18, LAI) untuk menghapuskan dosa umat manusia. Dosa-dosa manusia di dunia yang menyebabkan Tuhan Yeshua disalibkan. Kitalah yang menyalibkan Tuhan Yeshua. Tuhan disalibkan untuk menebus dosa, untuk memperdamaikan manusia dengan Bapa sehingga manusia mengalami pertumbuhan untuk mengasihi Tuhan.

Menderita ribuan tahun karena menyalibkan Tuhan Yeshua (Mat. 27: 25, Band. Luk. 23: 34a)

Banyak orang Kristen beranggapan bahwa mereka (bangsa Yahudi) menderita selama ribuan tahun dikarenakan telah menyalibkan Tuhan Yeshua. Hal tersebut tidak benar (keliru). Ajaran Kristen yang salah mengatakan bahwa mereka (bangsa Yahudi) telah membunuh Elohim (God Killer) sehingga menderita ribuan tahun (Mat. 27: 25 dikatakan oleh kelompok kecil (antek-antek, imam kepala, dkk)).

Tuhan tidak mengutuk dan menghukum karena Tuhan telah disalibkan. Umat Tuhan di tahun 200 sudah mengelurkan ajaran yang salah dan jahat. Ajaran yang diajarkan menimbulkan sikap antisemitisme (anti Yahudi). Menuduh bangsa Yahudi sebagai God Killer. Akhirnya, akar Yahudi (akar asli) terpisah menjadi akar Romawi dan Yunani. Ajaran antisemitisme tentang ‘God Killer’ sangat berbahaya. Sebab telah masuk ke dalam gereja Tuhan sampai sekarang.

Masih ada bangsa Yahudi yang belum menerima Tuhan Yeshua sebagai Juruselamat (Roma 11: 1a, ILT)

Ajaran replacement theology mengajarkan bahwa bangsa Yahudi telah membunuh Tuhan Yeshua sehingga tidak menerima Tuhan Yeshua sebagai Mesias, maka Tuhan menggantikan posisi bangsa Yahudi dengan bangsa lain.

Tuhan tidak mungkin menolak bangsa pilihan (bangsa Yahudi) dan menggantikan posisi bangsa Yahudi kepada bangsa lain. Sekali Tuhan telah memilih dan mengadakan perjanjian, maka Tuhan yang setia akan melakukan dan menggenapi perjanjian-Nya. Bila masih ada bangsa Yahudi yang belum menerima Tuhan Yeshua sebagai Mesias, maka rencana Tuhan tetap (tidak berubah) dan harus terlaksana yang digenapi oleh umat sisa (messianic jews) (Roma 11:1-6).

Kesimpulan

Bapa Surgawi mengasihi bangsa Israel seperti Bapa mengasihi anak-Nya (Kel. 4:22, Yoh. 3:16). Salah satu tanda mengasihi Tuhan Yeshua dengan benar adalah mengasihi Israel. Rencana Bapa menjadikan bangsa Israel sebagai terang tidak berubah (Mat. 5:14). Kita sebagai bangsa lain juga bisa menjadi terang-Nya ketika kita menjadi manusia baru di dalam Kristus bersama mereka (bangsa Yahudi), maka posisi kita sebagai terang yang sempurna akan tercipta.