February 10, 2023

Mata Air Harod – Mata Air Gideon

Mata Air Harod – Mata Air Gideon

Padang gurun yang ada di Israel, tepatnya di tanah Negeb pada masa sekarang justru menjadi lahan subur. Ternyata di tanah Negeb terdapat cadangan sumber air bawah tanah yang besar sehingga dapat menghasilkan air yang murni dan tidak dipengaruhi oleh penguapan dan polusi udara. Sehingga yang terjadi disana adalah padang rumput yang hijau dan subur. Rumput yang tumbuh sangat subur (memiliki ketebalan yang bagus). Padang gurun di tanah Negeb, menjadi kebun buah-buahan dan hutan.

Mata air Gideon (Hak. 7:1-7)

Dikenal juga dengan nama mata air Harod. Tempat inilah Tuhan memilih orang-orang-Nya untuk diutus. Tuhan menyeleksi (memilih) orang-orang yang akan dipakai oleh-Nya secara spesial. Tuhan memilih orang-orang yang memenuhi kriteria-Nya, yaitu

  1. Jangan takut atau tawar hati (Hak. 7:1-3)

Tuhan memakai orang yang tidak takut. Sebab supaya dapat melalui jalan Tuhan yang sulit, kita harus memiliki keberanian (tidak takut). Melewati jalan Tuhan, bukan hal yang mudah. Ada kesulitan untuk bisa melewati jalan Tuhan, tetapi melalui hal tersebut Tuhan akan menunjukkan keajaiban-Nya. Tuhan tidak bisa memakai orang yang takut (tawar hati).

Peristiwa sepuluh pengintai yang tidak bisa melihat anggur dan gandum yang subur, tetapi hanya melihat raksasa. Sepuluh pengintai takut dengan yang dilihatnya (raksasa). Sama halnya dengan kita sebagai utusan-Nya, saat menghadapi tantangan dan rintangan, jangan takut. Sebab takut dapat membuat rencana Tuhan tidak segera tergenapi. Akhirnya, hanya Yosua dan Kaleb yang masuk Tanah Perjanjian. Tuhan berbicara kepada Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Tuhan berbicara tiga kali kepada Yosua. Tuhan tahu iman Yosua sehingga Tuhan mengingatkan untuk menguatkan dan meneguhkan hati supaya tidak ragu-ragu. Sama seperti kita yang memiliki iman diselamatkan oleh Tuhan Yeshua, saat sedang menghadapi tantangan dan rintangan, jangan mundur. Namun, kuatkanlah hati dan jangan takut (Yes. 35:3-5).

  1. Waspada (Hak. 7:4-7)

Jumlah 10.000 orang yang lolos seleksi pertama, ada 9700 yang menjilat, seperti anjing ketika hendak meminum air, sedangkan yang 300 berlutut dan mengambil air menggunakan tangan. Terpilihlah 300 itu untuk berperang bersama Gideon. Sisanya diperintahkan untuk pulang sebab Tuhan tidak berkenan. Tindakan mereka menggambarkan bahwa mereka tidak waspada. Mereka mencelupkan kepalanya ke air untuk minum. Mereka tidak peduli dengan keadaan sekeliling, sedangkan yang 300 orang itu memiliki sikap waspada dengan berlutut dan mengambil air. Artinya, mereka berjaga-jaga dengan keadaan sekeliling. Kehidupan sebagai anak-anak Tuhan juga seharusnya demikian. Apapun yang terjadi di dalam kehidupan (menyenangkan dan tidak menyenangkan), tetaplah waspada (pegang dan hidupi terus kebenaran firman Tuhan). Sebab Torah (firman Tuhan) tidak pernah salah.

  1. Jangan lelah (Hak. 8:4)

Gideon mengejar 15.000 orang, yang sebelumnya dia sudah membunuh 120.000 orang. Dia juga membunuh dua raja dan masih tersisa dua raja lain. Gideon tetap mengejar meskipun lelah. Berbeda dengan Yosua yang menyisakan tiga raksasa di Gaza, Gad, dan Asdot (menjadi cikal bakal lahirnya Goliat, raksasa dari Gad yang akhirnya dibinasakan oleh Daud).

Kesimpulan

Tuhan memberikan kemurahan kepada kita, dengan memberikan waktu dan kesempatan. Namun, kita harus ingat bahwa kita sudah berada di penghujung dari akhir zaman. Waktu sudah sangat dekat, bersiaplah! Namun, jangan takut, jangan lelah, dan tetap waspada. Kita yang ingin menjadi utusan Tuhan, dengar dan lakukan setiap perintah, ketetapan, dan peraturan yang telah Tuhan tetapkan.