March 12, 2023

SUNAT

SUNAT

Surat yang ditulis oleh Paulus, apabila dibaca secara sepintas, ada banyak hal yang membingungkan dan ragu. Sebab kita perlu mempelajari latar belakang, sejarah, dan keadaan Paulus pada masa itu. Tulisan Paulus seolah menimbulkan kontradiksi dan bertentangan antara ayat satu dengan ayat yang lain sehingga banyak tafsiran yang kurang tepat. Setelah kita mempelajarinya dengan kembali ke akar asli (akar ibrani) dan menggalinya secara teliti dan akurat, maka kita dapat memahami maksud dalam tulisan Paulus.

Sunat tidak berguna di dalam Kristus (Gal. 5:1-3, bnd. Roma 3:1-2 LAI)

Tuhan Yeshua telah memerdekakan kehidupan kita melalui kematian-Nya di kayu salib. Kita dimerdekakan dari kutuk dosa (ikatan dosa, hukum dosa, dosa-dosa yang menghalangi untuk kita bisa bersatu dengan Bapa). Arti merdeka, bukan tentang tidak melakukan Torah lagi. Kita harus tahu bahwa Torah merupakan sumber berkat dan kebahagiaan (Maz. 1).

Apabila tulisan Rasul Paulus tidak kita pelajari dan mengerti dari latar belakang atau sejarah yang benar, tulisan Paulus dapat membuat ragu. Contohnya, ayat di atas yang menimbulkan tafsiran bahwa tidak perlu untuk sunat. Latar belakang tulisan Rasul Paulus di Roma 3:1-2, adalah Roma pasal 2. Paulus menekankan bahwa sunat yang dilakukan bukan sunat secara lahiriah, melainkan sunat batiniah.

Dua hal penting dalam membaca surat Galatia

  1. Latar belakang bahwa seseorang “harus proselyte untuk menjadi umat perjanjian”, yang tandanya harus disunat ( 15:1-2 LAI). Hal tersebut yang sangat ditentang Paulus sehingga dia menegur umat yang sudah percaya dan para pengajar. Pengajar-pengajar ini, bukan utusan Yakobus. Mereka keliru menafsirkan firman Tuhan dan membuat halakhah (Torah lisan).
  2. Tidak dibedakannya Torah tertulis (Torah Musa) dan Torah lisan (halakhah) sehingga keduanya diterjemahkan menurut terjemahan Yunani dengan NOMOS atau hukum. Namun, bagi bangsa pilihan keduanya (Torah tertulis dan lisan) tidak dibedakan, sedangkan bagi kita (gentiles) harus dibedakan. Sebab, halakhah yang mereka lakukan tidak semua cocok/sesuai dengan perkataan Tuhan Yeshua. Jika kita mengikuti proselyte halakhah, maka akan terpisah dari Kristus ( 5:4 LAI). Perlu kita sadari bahwa kita hanya dibenarkan oleh darah Tuhan Yeshua di kayu salib.

Rencana keselamatan Tuhan Yeshua di kayu salib

Yaitu, dibenarkan (justification), dikuduskan (sanctification), dan dimuliakan (glorification).

Kita dianggap sebagai orang yang benar karena 100 persen karya Tuhan Yeshua dan kita terima dengan iman. Menerima Tuhan Yeshua sebagai satu-satunya Juruselamat dan sudah dibaptis selam. Proses keselamatan tidak hanya berhenti dibenarkan (justification). Namun, harus masuk ke tahap selanjutnya, yaitu dikuduskan (sanctification) atau dipisahkan. Hal ini merupakan pekerjaan Roh Kudus sehingga kita dimampukan untuk taat dan mempraktikkan firman Tuhan. Selanjutnya ke tahap dimuliakan (glorification), saat kita menggenapi rencana keselamatan Tuhan maka, kita akan mengalami kebangkitan yang pertama (mati dibangkitkan, yang hidup diubahkan menjadi tubuh kemuliaan).

Paulus tidak menghapus Torah dan tidak antisunat

Tujuan Tuhan sesungguhnya bukan sunat secara jasmani, melainkan sunat hati (Ul. 10:16, LAI). Kulit yang menutupi hati sehingga tidak bisa menerima firman Tuhan (tegar tengkuk). Kita yang harus menyunat hati kita (menanggalkan dan mematikan manusia lama dan memakai manusia baru, maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya (Ul. 30:6 LAI), yang dalam Torah disempurnakan dan diterangkan oleh Paulus. Kita telah disunat dengan sunat Kristus, yaitu penanggalan akan tubuh yang berdosa (Kol. 2:11-13 LAI).

  1. Kol. 2:11b, CJB ‘’…stripping away the old nature’s control over the body.’’

Sebelum lahir baru, ada sifat manusia lama (daging) yang memerintah tubuh, yang lebih cenderung menarik kepada hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Karena itu, manusia lama harus dibuang supaya kita bisa hidup di dalam Torah Tuhan untuk menerima penggenapan janji Tuhan.

  1. Kol. 2:13a CJB, ‘’you were dead because of your sins, that is, because of your ‘’foreskin”, your old nature.’’

Kehidupan manusia lama yang menutupi hati kita dapat membuat jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, perlu untuk lahir baru di dalam Tuhan. Setelah kita menerima Tuhan Yeshua, kita menjadi manusia baru (sudah diubahkan dari hal-hal yang tidak baik, tidak benar, dan bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan).

Sunat hati dari manusia lama/ old nature (Kolose 3: 5-9) menjadi manusia baru/ new nature (Kol. 3:12-15). Praktiknya, dengan tidak saling mendustai karena kita telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya (Kol. 3:9b-10).

Kesimpulan

 

Jangan alergi terhadap sunat, karena sumbernya dari Tuhan (Tuhan memerintah Abraham untuk menyunat anak laki-laki berumur 8 hari). Namun, tidak ada perintah bahwa untuk masuk Kerajaan Surga perlu disunat (halakhah/ proselyte). Yang mutlak untuk dilakukan supaya kehidupan kita mengalami penggenapan janji Tuhan, adalah sunat hati. Artinya, kita harus menanggalkan atau mematikan manusia lama menjadi manusia baru sehingga hidup kita tersembunyi bersama dengan HaMashiach di dalam Elohim (Kol. 3:3 LAI).