Penting bagi kita untuk memahami kebenaran firman Tuhan dengan tepat supaya kita dapat mencapai tujuan Tuhan dengan tepat. Misalnya, beberapa pandangan menganalogikan perjalanan menggenapi rencana Tuhan, seperti jalan-jalan ke mall. Padahal ke mall kita tidak punya tujuan jelas. Karena itu, tidaklah tepat menggunakan analogi ini. Sebab Tuhan memiliki misi khusus dalam hidup kita untuk kepentingan Kerajaan Surga, termasuk bagi kita, umat Tuhan di gereja Bukit Zion (Ibrani 12: 22, TLV – Tree of Life Version), “Welcome to Mount Zion – to the city of the living God, the HEAVENLY JERUSALEM, Home to myriads of angels, a joyous gathering.”
Analogi astronot
Profesi astronot biasanya akan berangkat ke luar angkasa bersama dengan satu tim yang mengemban misi tertentu. Biasanya dalam satu tim yang berangkat terdiri dari berbagai negara. Mereka harus meletakkan konflik kepentingan negaranya supaya misi yang diemban dapat tercapai. Banyak hal yang harus mereka patuhi di dalam pesawat ulang alik tersebut. Ada buku panduan yang harus diikuti supaya mesin dan segala sesuatu dalam pesawat tersebut dapat berfungsi dengan baik. Hidup kita pun di dunia memiliki buku panduan, yaitu Torah kebenaran firman Tuhan.
Para astronot harus menggunakan baju khusus, mengonsumsi makanan yang khusus disediakan, bahkan ada syarat bahwa mereka tidak boleh merokok. Artinya, satu tindakan seseorang dapat berdampak kepada seluruh tim.
One for all (Bilangan 16: 22)
Korah menentang dan melawan Musa sehingga Tuhan murka kepada seluruh bangsa Israel. Lalu Musa memohon kepada Tuhan supaya tidak membinasakan seluruh bangsa hanya karena satu orang (band. akibat dosa Akhan, seluruh bangsa Israel mengalami kekalahan). Artinya, karena hidup seseorang dapat berdampak bagi kehidupan banyak orang lain, terlebih lagi bila seseorang ada di dalam kumpulan orang-orang benar. Karena itu, Tuhan memisahkan orang-orang yang menyebabkan murka Tuhan (bumi menelan Korah dan kumpulannya).
Seorang pemimpin harus dapat bersikap tegas terhadap orang-orang yang dapat membahayakan timnya. Sebagai sesama anggota pun, kita harus hidup rukun supaya dapat berjalan bersama dengan indah.
Percaya kepada Pemimpin Rohani
Akhir-akhir ini yang menjadi pergumulan di dalam kehidupan berjemaat adalah munculnya rasa kurang percaya kepada pemimpin rohani. Padahal firman Tuhan memerintahkan kita untuk menaati pemimpin rohani kita (Ibrani 13: 17).
Kata “to obey” dalam Strong, πείθω (peithó) (bahasa Yunani), artinya to trust, have confidence, be confident. Mengapa kita harus punya rasa percaya kepada pemimpin rohani kita? Sebab mereka berjaga-jaga atas jiwa kita (sleeping watch, sleepless). Sebab setiap pemimpin rohani yang berjalan dalam kebenaran pasti memiliki hati nurani yang baik (A GOOD/ CLEAR CONSCIENCE, Ibrani 13: 18, Amp).
Kesimpulan
Sebab gereja yang ideal bukan hanya sekelompok orang yang berdoa dan bernyanyi, melainkan sekelompok orang percaya yang saling memercayai satu dengan yang lain akan membawa kita mencapai tujuan Ilahi bersama-sama.