Ayub 5: 21
Apakah kita sadar bahwa lidah ini bisa lebih ganas daripada sebilah pedang? Yakobus mengatakan bahwa lidah ini bisa menyalakan api neraka (Yak. 3: 6). Bukan hanya melalui kata-kata tajam yang melukai hati seseorang, melainkan juga melalui pujian-pujian yang dipakai iblis untuk menjerat seseorang.
Seorang istri meninggalkan suaminya dan menikah dengan pria lain karena pujian-pujian yang diberikan oleh pria itu, sedangkan suaminya tidak pernah memuji. Demikian juga seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, diawali dengan pujian-pujian yang diberikan oleh si pelakor. Kasus-kasus seperti itu, bagaikan menyalakan api neraka karena dampaknya pasti kebencian, kemarahan, dan dendam. Orang-orang yang melakukan dosa perzinahan akan berakhir di neraka kekal, apabila tidak ada pertobatan.
Penulis Amsal mengatakan bahwa mati dan hidup seseorang dikuasai oleh lidahnya (Ams. 18: 21). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa lidah ini menentukan mati hidup seseorang. Bagaimana kita menggunakan lidah kita akan menentukan bagaimana kehidupan kita ini. Kehidupan kita akan membuahkan perkara-perkara yang baik jika kita menggunakan lidah kita dengan baik. Juga sebaliknya, apabila kita menggunakan lidah kita dengan sembarangan dan mengucapkan kata-kata yang mencelakakan atau menjerat orang lain, hal itu tidak akan membawa dampak yang baik juga bagi kehidupan kita karena hidup kita akan membuahkan kejahatan.
Kata-kata yang keluar dari mulut kita itu mengandung kuasa yang besar, baik kuasa untuk membangun maupun kuasa untuk menghancurkan. Tuhan Yeshua mengatakan hal itu dengan jelas dalam Markus 11: 22. Kata-kata yang disertai dengan iman yang teguh tanpa kebimbangan, akan mendatangkan mujizat.
Perkataan yang keluar dari mulut kita berasal dari kedalaman hati kita. Hidup kita seperti sebuah bejana yang menyimpan banyak perkara di dalamnya. Apabila hidup kita dipenuhi dengan kepahitan, kemarahan, dan kebencian, kata-kata yang keluar pun akan membawa kuasa kegelapan. Karena yang keluar adalah kata-kata yang penuh kepahitan, kemarahan, dan kebencian. Jika hati kita dipenuhi dengan Firman Tuhan yang membangkitkan iman, kata-kata kita pun akan dipenuhi dengan kuasa Tuhan. Iman di dalam kita akan mengalir keluar melalui perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita.
Ketika kita mengucapkan perkataan-perkataan itu, apa yang kita ucapkan akan terjadi. Karena itu, alangkah pentingnya kita mengisi bejana hidup kita dengan Firman Tuhan. Jika kita mengisi hati kita dengan perkara-perkara dunia ini, pasti kedagingan akan makin kuat dan iman tidak dapat tumbuh dengan subur. Perkataan kita juga tidak akan mengalirkan kuasa Tuhan.
Tuhan hendak melakukan perkara besar melalui kita dan Tuhan akan memakai mulut kita untuk mewujudkannya. Siapkanlah bejana kita dengan baik. Tuhan akan memakai lidah kita bukan untuk melecuti hidup orang lain, melainkan untuk mendatangkan hal-hal yang memuliakan nama Tuhan.