March 18, 2022

History of (untold) Herstory – Sejarah di balik kisahnya (Ester)

History of (untold) Herstory – Sejarah di balik kisahnya (Ester)

Orang-orang Yahudi baru saja merayakan Purim beberapa hari yang lalu. Mereka membaca Megillah (Kitab Ester) pada malam Purim dan hari berikutnya. Saat perayaan Purim ada empat mitzvot, yaitu membaca Kitab Ester, meningkatkan level sukacita, mengirimkan makanan, dan tzadakah (Est. 9: 19-32). Rabi Israel Ben Eliezer (founder of Chassidic Movement) memberikan pendapatnya tentang Purim, “Ketika seseorang hanya membaca kisah Purim (dalam Kitab Ester) sebagai sebuah cerita masa lalu, berarti dia belum lengkap membaca ceritanya. Karena di perayaan Purim ada kisah tentang Ester, di masa sekarang kita pun menjalani dan mengalaminya.

Sejarah Xerxes (raja Ahasyweros 1)

Darius menjadi raja sebelum Xerxes (raja Ahasyweros 1). Di zaman Ester, Xerxes memerintah pada masa nabi Ezra (pasal 4). Xerxes (raja Ahasyweros 1) yang menggantikan Darius untuk pembangunan bait suci. Berdasarkan catatan sejarah raja Artaxerxes kemungkinan adalah anak dari Ester dan Ahasyweros. Xerxes memerintah dan berkuasa setelah pemberontakan terhadap Mesir dan mengalahkan Babylon. Ratu Wasti adalah putri dari Babylon (Babylon adalah salah satu negara di bawah kekuasaan Persia yang dikalahkan Xerxes). Karena kemenangan dan kekuasaannya yang makin meluas, Xerxes mengadakan pesta dan masing-masing orang yang datang memperoleh hidangan sesuai yang diinginkannya.

Menjelang hari-hari akhir pesta, Xerxes memanggil ratu Wasti, tetapi dia menolak perintah raja untuk menghadiri pesta tersebut. Salah satu petinggi raja, yaitu Memukan (beberapa literatur menuliskan bahwa Memukan adalah Haman) memberi masukan supaya memberi hukuman kepada ratu Wasti atas penolakannya. Padahal ratu Wasti menolak karena dia adalah seorang putri Babylon.

Kisah Ester bukanlah dongeng

Kebanyakan orang beranggapan kisah Ester hanya cerita yang tidak terbukti. Namun, seorang arkeolog menemukan bahwa Persia di zaman sekarang adalah Iran. Setelah kerajaan Persia runtuh, muncullah pemerintahan Iran (bukan seperti sekarang ini sistemnya). Sebelumnya ada kota tua di Iran yang menjadi tempat pusat kerajaan Persia yang dibangun oleh Xerxes (raja Ahasyweros 1). Ketika Xerxes kalah dalam menyerang Atena, dia pulang dan fokus untuk membangun kota Persepolis. Tempat inilah ditemukan head queen Ester (potongan arkeolog kepala Ester), tetapi ada yang beranggapan bahwa itu Amestris. Karena kebiasaan dari raja Persia, hanya golongan-golongan tertentu yang bisa menjadi bangsawan. Ester adalah seorang Yahudi sebelumnya bernama Hadasa disesuaikan dengan tempat yang ditinggalinya. Ester artinya bintang, tetapi secara tradisi Amestris, artinya istri yang perkasa dan kuat.

Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa kisah Ester bukan hanya dongeng. Namun, dalam Talmud hubungan Ester dan Ahasyweros ditulis memiliki hubungan yang tidak romantis. Kita baca dalam kitab Ester bahwa dia sudah 10 hari tidak dipanggil oleh Ahasyweros. Jika Ester tidak dipanggil, dia tidak berani untuk menghadap karena takut dihukum mati.

Siapakah Ester?

Ester adalah anak yatim piatu dan Mordekhai adalah sepupunya (Est. 2:7). Ester adalah anak dari paman Mordekhai. Ayah Ester (Abihail) adalah seorang prajurit. Ester menyembunyikan identitasnya sesuai yang diperintahkan Mordekhai. Mereka berdua merupakan keturunan raja Saul dari suku Benyamin. Jarak umur Mordekhai dengan Ester sangat jauh. Saat Ester menjadi ratu, dia masih berusia 14 tahun dan Mordekhai menjadi juru tulis sejak orang tuanya Xerxes (raja Ahasyweros 1).

Ketika Ahasyweros memilih seorang ratu baginya. Ahasyweros mengumpulkan para gadis-gadis cantik. Bukan sukarela untuk mengajukan dirinya. Dan, tiap malam mereka harus datang menghadap ke Xerxes. Ketika giliran Ester, dia tidak meminta apa pun, sehingga dia mendapatkan belas kasih dari Xerxes (Est. 2:15).

Ester menghadapi peristiwa-peristiwa yang sangat membekas dalam dirinya, sehingga ada ketakutan. Sejak kelahirannya sampai harus dengan menghadap raja. Sehingga, Ester sempat menolak permintaan Mordekhai (Est. 4:13-14), tetapi akhirnya memilih panggilannya (Est. 4:16).

Kesimpulan

Ester melakukan bagiannya meskipun harus menghadapi hal-hal yang sulit. Kisah Purim menunjukkan bahwa kita harus belajar memahami dan melihat rencana Tuhan dari keadaan apa apa pun yang kita alami. Sebab tidak ada yang kebetulan atau terjadi secara acak. Semuanya terjadi karena suatu alasan dan merupakan bagian dari rencana Tuhan. Meskipun terkadang dalam kesesakan, kita merasa Tuhan sedang menyembunyikan wajah-Nya. Ketika kita mencari Dia, seakan tidak dapat menemukan-Nya (Maz. 27:9, 22:1). Tetaplah percaya. Sebab Dia berkata kepada kita,“Bukankah untuk saat ini – Aku menempatkanmu di bumi” (Est. 4:14).