April 24, 2022

Embracing The Tree of Life

Embracing The Tree of Life

Beberapa waktu yang lalu kita sedang mempelajari tentang sefirot. Suatu konsep yang “baru,” sehingga tampak asing dari sudut pandang kekristenan. Tuhan menciptakan semesta baik realita fisik maupun spiritual. Realita spiritual ini tidak tampak secara mata jasmani. Inilah yang rasul Paulus ajarkan bahwa musuh kita adalah penguasa-penguasa di udara (dunia spiritual, band. Efesus 6: 12). Kita perlu belajar tentang dimensi spiritual supaya kita bisa mengetahui musuh, tempat peperangan, target, dan strategi berperang dengan tepat.

   Namun, kita perlu hati-hati dalam mempelajari hal-hal spiritual, seperti nasihat seorang rabbi messianic bahwa saat kita mempelajari hal-hal seperti ini, kita harus menaruh Torah/ firman Tuhan sebagai dasar yang kokoh. Dengan kata lain, kita harus memahami Torah/ firman Tuhan dengan kuat dan terus bertumbuh kepada pengenalan akan Tuhan dengan benar. Mempelajari sefirot tidak hanya bermanfaat untuk segi kesehatan (medis), tetapi juga berkaitan dengan kondisi spiritual yang sedang terjadi. Mengenai hal-hal spiritual juga tertulis dalam surat rasul Paulus (band. 2 Korintus 10: 3-5).

Kejadian 47: 7-9

Versi literatur Ibrani menuliskan, “… perjalanan hidupku 130 tahun … hidupku sedikit saja dan jahat …” (ay. 9). Saat Yakub di Mesir (ay. 28), dia merasa ‘hidup’ selama 17 tahun (catatan: gematria merujuk pada kata Tov (9+6+2= baik)). Angka 130 tahun juga pernah muncul sebelumnya (Kejadian 5: 3).

Ada kisah di balik yang terjadi dalam hidup Adam. Saat dia jatuh dalam dosa, dia diusir dari Taman Eden. Hal ini sangat menyakitkan buat Adam (jauh dari Tuhan) bahkan ada konsep Yahudi bahwa hal-hal yang tidak kudus (dosa) membuat surga terus menjauh dari realita fisik. Rabbi Yirmeya ben Elazar (tentang tahun-tahun hidup Adam 130 tahun): “Selama tahun-tahun itu Adam diasingkan (dikucilkan) karena dosa Pohon Pengetahuan. Dia menghasilkan roh-roh, roh jahat, dan roh jahat (berwujud wanita). Seperti yang tertulis di dalam Kejadian 5: 3, artinya setelah melewati 130 tahun, dia tidak melahirkan pribadi sesuai gambarannya, tetapi sosok ciptaan yang lain” (Eruvin 18b: 10). Adam sempat meninggalkan Hawa karena merasa hidupnya sia-sia. Akibatnya dalam rentang waktu itu, Adam melahirkan ‘roh-roh jahat.’

Hal-hal jahat

Kata ‘jahat’ dalam Kejadian 47: 9 dan Kejadian 5: 3 (hal jahat yang dilakukan Adam) sama dengan kata ‘jahat’ dalam Kejadian 38: 1-7, 10. Apa perbuatan jahat yang dilakukan Er? Rashi berpendapat, “Hal jahat yang dilakukan Er sama dengan yang dilakukan Onan, yaitu dia membuang benihnya. Mengapa Er melakukan hal itu? Karena dia tidak ingin Tamar hamil, sehingga kecantikannya tidak pudar.

Dalam sisi pandang Tuhan ada rencana ilahi, yaitu untuk memiliki keturunan yang kudus dari laki-laki dan wanita dalam ikatan pernikahan yang kudus. Sehingga, benih yang dihasilkan secara spiritual adalah milik Tuhan. Artinya, berhubungan seksual ada dampak di realita spiritual.

Rabbi Yitzhak Luria (Likutei Torah), “Roh-roh jahat bisa mengelabui atau menggoda seorang laki-laki untuk menyalurkan benih ilahi (secara biologis disebut sperma/ sel telur) kepada mereka dengan cara membuat dia berpikir bahwa ini untuk tujuan yang kudus. Tindakan ini yang menerima benih itu adalah ‘roh jahat wanita,’ bisa berupa manusia biasa, khayalan/ fantasi pikiran, atau umumnya, falsafah-falsafah pemikiran, contohnya pandangan yang salah (seperti Er dan Onan) atau menggantikan hal-hal kudus …”

Dalam literatur Ibrani Zohar 1: 27b, 3: 111b, ”Adam memiliki 3 dosa besar: penyembahan berhala, penyimpangan seksual, dan pembunuhan. Abraham memperbaiki dosa penyembahan berhala, Ishak tentang dosa pembunuhan, dan Yakub dosa penyimpangan seksual. Selama 130 tahun Yakub memperbaiki kesalahan Adam, sehingga saat Pesach, bangsa Israel keluar dari Mesir jumlah mereka sama dengan benih yang dibuang oleh Adam selama 130 tahun.

 

The Tree of Life

Perjalanan manusia diawali dari titik Malchut (kerajaan/ kemuliaan). Sebagai catatan tentang Bapa, Putra, dan Roh Kudus (Yoh. 14: 26, roh pengertian = Binah) Yoh. 16: 7, adalah gambaran Tuhan Yeshua (Keter) saat datang ke dunia (Da’at). Yoh. 16: 8 (Gevurah/ Judgement), 16: 13 (Hod dan Netzach/ prophecy). Konsep trinitas yang seiring dengan bangsa Yahudi, adalah Roh Kudus (Hod, Gevurah, Binah), Bapa (Netzach, Chesed, Chochmah), dan Tuhan Yeshua (Malchut, Yesod, Tiferet, Keter).

  1. Keter
    Makna utama: Crown (mahkota); Roh Tuhan, Ehyeh Asher Ehyeh (I AM THAT I AM) (Kel. 3: 14), Ancient of Days (nubuatan Daniel).
  2. Chochmah
    Makna utama: Wisdom (kebijaksanaan); Pewahyuan, Torah Mula-mula (sudah ada sebelum penciptaan).
  3. Binah
    Makna utama: Understanding (pengertian); Kepandaian, Teshuvah (pertobatan).
  4. Chesed
    Makna utama: Mercy (kemurahan); Kebaikan, Kasih Karunia, Kasih Tuhan, tangan kanan Tuhan.
  5. Gevurah
    Makna utama: Judgement (penghukuman); Ketabahan, Kekuatan, Kekerasan/ Kehebatan, Takut akan Tuhan, tangan kiri Tuhan.
  6. Tiferet
    Makna utama: Compassion (belas kasih); Keindahan, Harmoni, atribut dari kemurahan, Torah.
  7. Netzach
    Makna utama: Victory (kemenangan); Kekekalan, Nubuatan, Inisiatif, Ketekunan, Percaya diri.
  8. Hod
    Makna utama: Glory (kemuliaan); Mulia, Megah, Nubuatan, Tulus/ ikhlas, Ketabahan.
  9. Yesod
    Makna utama: Foundation (dasar/ fondasi); Tzaddik/ benar, Perjanjian, Kemurnian, Keajaiban yang tersembunyi.
  10. Malchut
    Makna utama: Kingdom (kerajaan); memikul kuk/ penundukkan diri pada kekuasaan Tuhan, Bangsawan, Shekinah.

Kesimpulan

Inilah seberapa dekat realita spiritual dan realita fisik. Setiap pilihan yang kita buat di dalam salah satunya akan membawa konsekuensi di dalam segalanya. Karena itu, pastikan segala sesuatu yang kita lakukan, harus dilakukan untuk Tuhan.