Ams. 10:19
Daya artinya, kekuatan, sedangkan verbal, artinya komunikasi lisan. Daya verbal dapat diartikan kekuatan berkomunikasi lisan. Definisi komunikasi menurut KBBI adalah pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga suatu pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berkomunikasi merupakan hal yang tidak mudah sebab yang terjadi ada hal yang tidak tersampaikan dengan benar dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal komunikasi merupakan suatu kebutuhan dasar untuk saling berbagi informasi dan interaksi. Salah satu kunci sukses adalah komunikasi yang efektif.
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, supaya tidak banyak berbicara hal yang sia-sia. Sebab akan banyak pelanggaran yang terjadi. Seseorang yang menahan bibirnya untuk berbicara disebut berakal budi.
Daya verbal/kekuatan komunikasi (Kej. 11:1-9, Band. Yes. 14:13-14)
Beberapa dampak kekuatan komunikasi, antara lain:
- Menyamakan diri dengan Tuhan/bersaing dengan Tuhan (ay. 4a). Orang-orang yang berada di peristiwa menara Babel, mengacungkan tangan kepada Tuhan, artinya tindakan pemberontakan/ melawan Tuhan. Mereka ingin mengambil posisi yang sama dengan Tuhan. Peristiwa tersebut mengingatkan kita supaya jangan ingin menjadi Tuhan atas kehidupan diri sendiri. Kadang manusia tidak menyadari bahwa dia sedang membangun menara bagi diri sendiri. Contohnya, tidak tahan atau tidak sabar dengan jawaban doa dari Tuhan sehingga menginginkan jawaban yang cepat dari Tuhan.
- Mencari kemuliaan atau pujian bagi diri sendiri (ay. 4b). Mereka menginginkan supaya nama mereka tertulis/ tercatat dan diingat sepanjang masa. Oleh karena itu, kita sebagai murid-Nya yang telah Tuhan percayakan untuk melakukan perintah dan pekerjaan Tuhan, jangan pamer (sombong) untuk mendapatkan pujian dari manusia. Segala pekerjaan Tuhan yang telah dipercayakan kepada kita, janganlah kita mencuri kemuliaan Tuhan ( 6: 3).
- Menolak perintah Tuhan (ay. 4c). Mereka membangun kota yang kokoh supaya tetap tinggal di satu tempat dan membangun komunitas untuk menjaga kesatuan. Namun, yang mereka inginkan bukan kehendak Tuhan, yaitu memenuhi bumi (artinya, mereka harus menyebar). Mereka tidak bisa lepas dari masa lalu (ketakutan, trauma). Mereka terlalu percaya diri sehingga menolak perintah Tuhan. Meskipun Tuhan telah berjanji bahwa tidak akan menghukum manusia dengan air bah, tetapi lebih percaya kepada kemampuan mengamankan diri dari air bah. Jangan sedikit pun kita menolak setiap perintah Tuhan. Sebab Dia tahu akhir dari hal yang telah kita lakukan.
Reaksi Tuhan terhadap sikap manusia (ay. 7 & 8)
- Tuhan mengacaukan bahasa mereka sehingga manusia tidak lagi sibuk untuk membangun, tetapi sibuk untuk saling mengerti (ay. 7).
- Tuhan kembali ke rencana-Nya yang semula. Tuhan menyerakkan mereka ke seluruh bumi (ay. 8) (Band. Kej. 1: 28, 9: 1).
Kesimpulan
Berkomunikasi dengan lawan bicara tidak mudah. Oleh karena itu, ucapan/ perkataan yang keluar dari mulut harus yang sebenarnya (jujur). Sama halnya dengan tindakan manusia yang selalu cenderung bertentangan dengan kehendak Tuhan, yang mengakibatkan dosa dan kekacauan. Kekuatan dan kesatuan yang dibentuk sendiri oleh manusia dengan tujuan apa pun dan di luar kehendak Tuhan, semuanya pasti sia-sia. Sebab Tuhan tetap membela firman-Nya. Setiap perkataan-Nya selalu ditepati dan tidak ada satu pun yang gagal.