May 5, 2023

Antara Egoisme Dan Akal Sehat

Antara Egoisme Dan Akal Sehat

Terkadang kita menempatkan Torah atau firman Tuhan hanya sebatas pengetahuan sampai di pikiran. Padahal firman Tuhan atau Torah adalah perkataan dan pikiran Tuhan sendiri. Karena itu, kita harus menempatkan firman Tuhan sebagai kehendak Tuhan untuk kehidupan kita. Pikiran kita memahami firman Tuhan, tetapi ego tidak mau berjalan sesuai firman.

Egoisme akan mematikan kebenaran (Matius 14:3-4)

Sebab ada harga diri yang tercabik sehingga memunculkan egoisme. Sikap egoisme selalu mencari cara untuk menutupi kelemahan dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Seperti Herodes, kita pun sering diperingatkan oleh Tuhan melalui khotbah, saat teduh, bahkan teguran orang lain. Herodes tidak peduli meskipun Yohanes telah menegurnya dan tahu bahwa yang dikatakan Yohanes itu benar. Karena itu, kita harus meletakkan ego kita kepada Tuhan, berikan kesempatan kepada akal sehat untuk berpikir secara benar. Sebab ego kita bisa membunuh kebenaran.

Egoisme akan mengambil keputusan yang salah (Matius 14:6-7)

Ego yang mendapatkan penghargaan, kehormatan, dan pujian akan membuat lupa diri sehingga dalam mengambil keputusan tidak mempertimbangkan dengan kemungkinan-kemungkinan atau akibat yang akan terjadi. Karena keegoisannya, Herodes tidak mempertimbangkan keputusannya. Karena itu, kita harus berjaga-jaga, jangan biarkan ego kita lebih tinggi daripada kehendak Tuhan.

Egoisme dapat menjadi jebakan (Matius 14:8)

Ego Herodes yang dipupuk oleh kesombongan akan gampang terhasut sehingga menjadi jebakan bagi dirinya sendiri. Karena itu, kita harus waspada terhadap hasutan, misalnya merasa tidak puas. Seperti Herodes, kebenciannya dipupuk oleh hasutan istrinya. Karena itu, hati-hati terhadap pujian, merasa sukses, merasa hebat, dan sebagainya. Ini bisa jadi adalah sebuah jebakan. Bagaimana supaya tidak terjebak? Hikmatlah yang dapat menghindarkan kita dari jebakan (Amsal 4:6, 8:12). Karena itu, tempatkan firman Tuhan yang terutama dalam hidup kita (band. Ulangan 11:19).

Egoisme mendatangkan penyesalan (Matius 14:9)

Egoisme berlebihan suatu saat akan disadarkan oleh kondisi tertentu, tetapi akan menjadi penyesalan yang datang terlambat. Seperti Herodes, yang menyesal dengan keputusannya, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa selain harus melaksanakan keputusannya. Jadi, saat kita mengiring Tuhan Yeshua dalam pelayanan, jangan gampang mengambil keputusan berdasarkan ego kita supaya tidak menyesal di kemudian hari. Kematian Yohanes Pembaptis sebagai contoh hancurnya kebenaran oleh ego manusia.

Akal sehat rohani vs duniawi

Pepatah yang sering kita dengar, “yang waras ngalah” tidak boleh kita terapkan dalam kehidupan rohani. Sebab dalam kebenaran Torah atau firman Tuhan, kita harus menyatakan kebenaran dengan tegas, “ya di atas ya dan tidak di atas tidak.” Jangan mengalah terhadap hal-hal yang tidak sesuai firman Tuhan. Kita harus memahami kebenaran sesuai pikiran Elohim.

Orang ‘waras’ mengerti dan mampu menyatakan kebenaran dengan akal yang sehat dan hikmat Tuhan (2 Korintus 4:2). Jika orang “waras” kalah dengan yang “tidak waras”, akhirnya kesalahan yang “tidak waras” menjadi benar dan kebenaran yang “waras” jadi salah. Tindakan Herodes terhadap Yohanes Pembaptis sebagai contoh kebenaran di bawah ego dan tanpa akal sehat. Sebab kondisi egoisme dapat membungkam akal budi (band. Amos 5:1-17).

Kita perlu sadari bahwa sumber akal sehat manusia berasal dari hikmat Tuhan (band. 2 Timotius 3:16-17). Firman Tuhan akan memperbarui hidup kita dari ke hari. Akal sehat yang bersumber pada ego akan mendatangkan kemunafikan. Sebab untuk menutupi ego atau harga diri yang salah biasanya akan ditutup-tutupi (bertindak munafik) (Band. Amsal 12:17).

Kesimpulan

Kunci utama mengalahkan ego supaya memenangkan akal sehat dalam kebenaran adalah takut akan Tuhan (Amsal 3:7). Karena itu, berusahalah mempersiapkan diri supaya layak di hadapan Elohim, selaku pelayan dengan tepat membagi-bagikan firman kebenaran (band. 2 Timotius 2:15).