December 25, 2022

Rededicate and Rebuild

Rededicate and Rebuild

Perayaan Hanukkah dirayakan setiap 25 Kislev (tahun ini mulai 18 Desember petang sampai 25 Desember petang). Perayaan ini sebenarnya tertulis dalam firman Tuhan, tetapi menjadi hilang karena ketidaktepatan dalam terjemahan (Yoh. 10: 22). Terjemahan hari raya Penahbisan versi CJB, Hanukkah. Tuhan Yeshua berada di bait suci saat itu, jelas untuk merayakannya. Sebab sudah menjadi kewajiban setiap pria yang ke Yerusalem pasti untuk merayakan hari raya. Mengenai pernak-pernik Hanukkah yang dikatakan mirip dengan Natal (band. Yeremia 10: 3-4). Yang penting adalah kita tidak menjadikan apa pun sebagai berhala (sesuatu yang berada di atas Tuhan).

Perbedaan Hanukkah dan Christmas

Hanukkah diartikan dengan penahbisan Bait Suci (rededikasi) dan perayaan terang (festival of lights). Tuhan Yeshua sebagai terang datang ke dunia bukan dalam latar kelahiran, melainkan benih Ilahi yang datang ke dunia melalui rahim ibu-Nya. Bila perayaan Hanukkah (November-Desember) merupakan saat benih Ilahi itu berada di dalam rahim, dapat dihitung bahwa kelahiran Tuhan Yeshua pasti di bulan September-Oktober (9 bulan/ 40 minggu, bertepatan dengan perayaan Sukkot).

Karena itu, Tuhan menyediakan berkat khusus juga dalam tiap perayaan (termasuk Hanukkah). Tuhan menghendaki kita menjadi terang dan mempertahankan iman kita untuk tetap melakukan kebenaran, seperti yang dilakukan oleh Makabe, rabi Eliezer, dan yang lainnya. Tuhan memakai mereka menjadi terang dan mukjizat terjadi (mukjizat minyak). Itulah sebabnya dalam tradisi Yahudi, mereka akan menyalakan lilin setiap hari selama 8 hari.

Terang sangat diperlukan dan penting. Saat terang itu bercahaya, kegelapan tidak dapat menguasainya. Tuhan Yeshua adalah Terang dunia, barangsiapa mengikuti-Nya tidak akan berjalan di dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang hidup.

Belajar dari Yusuf

Tuhan memakai Yusuf sebagai terang di tengah-tengah Mesir (gambaran dunia). Saat itu, Mesir akan dilanda kelaparan besar, tetapi Yusuf dan seisi rumah ayahnya mengalami kelimpahan. Namun, sebelum hal itu terjadi Yusuf harus mengalami titik terendah, lalu Tuhan mengangkat Yusuf (Kejadian 41: 40). Yusuf melahirkan keturunan di Mesir (Kejadian 41: 50-52). Inilah kunci yang bisa kita pelajari: Manasseh dan Ephraim.

Manasseh (anak sulung Yusuf) dalam terjemahan asli, “Tuhan membuat aku lupa semua kesengsaraanku dan seisi rumah ayahku.” Lubavitcher Rebbe menjelaskan, “Kedua anak laki-laki Yusuf yang lahir dan besar di Mesir, yang mewakili dua aspek bagaimana kita hidup di pengasingan. MANASSEH dinamai oleh Yusuf “supaya dia tidak melupakan keluarganya dan warisannya.”  EPHRAIM dinamainya “supaya Tuhan membuat aku berbuah-buah di tempat kesengsaraanku.”

Rabi Tzvi Freeman menjelaskan, “Yusuf menamai anak pertamanya, MENASHEH, yang artinya untuk melupakan. Ketika kapanpun Yusuf memanggil Menasheh, bahwa tanah ini bisa melupakan tempat kelahirannya dan semua yang diajarkan ayahnya. Dan, dia tidak akan pernah melupakannya.”

Sesuai dengan tema Hanukkah tahun ini, Rededicate and Rebuild. Menasheh adalah gambaran rededikasi yang harus terus kita kerjakan dalam hidup kita supaya kita tidak lupa akan tempat kita yang sejati (surga) dan bukan dunia ini. Karena itu, kita perlu mendedikasi kembali hidup kita sebagai alat untuk kebenaran Tuhan. Ephraim adalah gambaran membangun kembali (rebuild, berbuah-buah). Setiap kita diciptakan dengan tujuan yang Tuhan sudah rencanakan. Seperti Yusuf, yang tahu tujuannya ada di Mesir, bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kehidupan generasi Israel. Karena itu, hidup kita harus menghasilkan buah-buah bukan untuk kepentingan kita, melainkan untuk menegakkan kebenaran Tuhan.

How to ignite it?

Kita harus menjadi “Shammash” (pelita yang berada di tengah-tengah Hanukkiah). Artinya, Tuhan menghendaki hidup kita dapat menyalakan terang dalam hidup orang lain. Saat semua terang bergerak bersama-sama, terang itu akan makin besar. Seperti Yusuf yang menjadi terang meskipun hidupnya sedang dalam kesusahan (band. Kejadian 40: 6-7). Yusuf peduli keadaan orang lain, ini menjadi titik awal Tuhan memakai Yusuf sebagai terang yang menyala di seluruh Mesir. Ini adalah esensi dari Hanukkah bahwa terang dalam hidup kita harus tetap menyala dan kita membawa terang dalam hidup orang lain.

Kesimpulan

 

Rededikasi harus kita lakukan terus-menerus ditambah dengan tujuan untuk membangun kerajaan Surga, akan menyalakan pelita (terang) dalam hidup kita. Saat hidup kita menjadi terang Tuhan, hidup kita juga akan Tuhan angkat, seperti Yusuf.