May 20, 2022

Nama, Arti, dan Sikap Hati Untuk Hari Raya Pentakosta

Nama, Arti, dan Sikap Hati Untuk Hari Raya Pentakosta

Dalam Kitab Suci, nama itu penting dan memiliki arti. Contohnya nama Abram yang diganti Abraham, artinya bapak bangsa-bangsa. Sarai diganti menjadi Sarah, artinya putri raja. Salomo diganti menjadi Y’didyah, yang artinya dikasihi oleh bapa YHWH. Contoh nama-nama yang ada di Kitab Suci memiliki arti, bila kita menyelidiki dengan akar Ibrani. Termasuk, perayaan Pentakosta yang sudah tertulis di dalam TANAKH, disebut juga Hag Ha-Shavuot, Hag Ha-Bikkurim, Hag Ha-Katzir.

Hag Ha-Shavuot

Festival of weeks atau perayaan minggu-minggu (Kel. 34:22a). Hag selain bermakna pesta atau perayaan, perjalanan rohani (pilgrimage). Shavuot juga memiliki makna periods of seven atau masa beberapa minggu (tujuh hari). Bukan berarti perayaan dilakukan secara terus menerus, melainkan hanya satu hari untuk perayaan Pentakosta. Berbeda dengan Paskah dirayakan selama tujuh hari, sedangkan Pentakosta hanya satu hari, tepatnya di bulan ke-3 (Sivan), tanggal 6. Yang dihitung 50 hari sesudah Paskah (15 Nisan).

Menghitung hari dari Pesach ke Shavu’ot

Hag Ha-Shavuot adalah salah satu dari tiga hari raya pilgrimage dengan janji khusus (Kel. 34:24). Mereka menghitung hari mulai Paskah (7×7 hari) = 49 hari + 1 hari, yang dikenal sebagai menghitung omer/berkas gandum (Kel. 23:15-16; Ul. 16:9-10).

Dari minggu pertama sampai ke tujuh bisa dipraktikkan dengan belajar dari perjalanan bangsa Israel.

  1. Minggu pertama dahulu budak Mesir (gambaran dunia) yang belum dilepaskan Tuhan, sekarang menjadi anak-anak surgawi menjadi anak Bapa (Im. 23:15-22, Ul. 16:9-12; Kis. 22:1-10).
  2. Minggu ke dua, Elohim telah berfirman atau kedudukan firman Tuhan dalam hidup kita sebagai anak-anak Bapa di Surga. Sesudah diselamatkan, bukan berarti hidup sembarangan (tidak sesuai ketetapan Tuhan), melainkan Tuhan ingin kehidupan yang kita jalani sesuai ketetapan dan renacana-Nya. Firman Tuhan menjadi otoritas terpenting di dalam kehidupan kita.
  3. Minggu ke tiga, bisa kita gunakan untuk memperbaharui komitmen kepada Tuhan.
  4. Minggu ke empat, kita memacu untuk hidup kita di dalam Kristus (mengalami kuasa kebangkitan).
  5. Minggu ke lima, Roh Kudus dan kuasa-Nya bekerja di dalam kehidupan kita supaya kita dapat menggenapi Torah Tuhan.
  6. Minggu ke enam, bisa kita gunakan untuk antisipasi dan menantikan Tuhan (belajar mendengar dan mengikuti irama Roh Kudus).
  7. Minggu ke tujuh, kita belajar menaruh masa depan kehidupan kita menuju kepada kekekalan, kemuliaan yang Tuhan sediakan.

Karena itu, kita perlu memiliki kunci/ sikap hati yang benar dalam menyambut hari raya Shavuot. Sebab Tuhan rindu kita semua juga ada di dalam moedim yang Tuhan tetapkan.

Hag Ha-Bikkurim

Berarti buah sulung (Bil. 28:26, Kel. 13:2), The day of the fruits atau hasil pertama. Bikkurim berasal dari akar kata, Bekhor, yang artinya anak sulung. Bangsa Israel diperintahkan Tuhan untuk melakukan penebusan anak sulung/Pidyon Haben, yang menjadi tradisi kudus di Israel (Bil. 3: 40-51). Hag Ha-Bikkurim di dalam prinsip hidup, dapat kita praktikkan dengan memberi yang pertama dan yang terbaik untuk dipersembahkan bagi kemuliaan Tuhan (Ams. 3:9-10).

Hag Ha-Katzir

Festival of the harvest atau awal menuai gandum (Kel. 23:14-16). Artinya, kita harus menyadari bahwa hidup kita dipelihara oleh Bapa YHWH, sehingga kita harus bersyukur dengan membawa persembahan (Ul. 26:10-11), bersujud, dan bersukacita dengan berbagi (contohnya Boas menyatakan sukacita dengan berbagi kepada Rut atau orang asing).

Kesimpulan

Beberapa istilah yang berkaitan hari Raya Pentakosta yang tertulis di TANAKH, yaitu Hag Ha-Shavuot, Hag Ha-Bikkurim, dan Hag Ha-Katzir. Masing-masing mempunyai makna yang penting di hari raya Pentakosta/Shavuot. Jadi, mari menyiapkan hati yang benar dan merindukan datangnya lawatan Tuhan bagi gereja-Nya pada perayaan Shavuot yang tepat di 6 Sivan atau 5 juni 2022.

Ketika kita merayakan moedim Tuhan, rayakanlah dengan sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan. Sebab Tuhan mengundang ke pesta perayaan-Nya untuk bersukacita/ menyanyi bersama. Artinya, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk melepaskan beban dan yang terpenting bahwa Tuhan sendiri yang telah mengundang kita untuk masuk dan ikut di pesta perayaan yang telah ditentukan-Nya. Tentunya ada hal yang penting yang Tuhan berikan bagi kita yang ikut dalam perayaan-perayaan yang telah ditentukan Tuhan.