December 18, 2022

Merayakan Hanukkah

Merayakan Hanukkah

Setelah kita mempelajari tentang perayaan Hanukkah dan banyaknya kemiripan dengan perayaan Natal, kita dapat menyimpulkan bahwa perayaan Natal kemungkinan adalah perayaan Hanukkah yang diselewengkan (Catatan: Hari raya Hanukkah mulai ada sekitar 200 SM, sedangkan perayaan Natal pertama kali diadakan sekitar 336 M).

Dalam perayaan Hanukkah kita memperingati kedatangan Messias sebagai benih dari Roh Kudus dalam rahim Maria, sedangkan perayaan natal merayakan kelahiran-Nya (yang kita ketahui seharusnya di hari raya Sukkot). Makin lama perayaan Natal semakin menyimpang jauh bahkan sekarang yang menjadi tokoh natal adalah Santa Claus dan pohon natal.

KEMBALI KEPADA YANG ASLI

SUDAH SAATNYA KITA KEMBALI KEPADA YANG SEBENARNYA. KITA KEMBALI KEPADA YANG ASLI, YAITU MERAYAKAN HANUKKAH. Ada dua hal yang dirayakan dalam hari raya Hanukkah, yaitu :

  1. HARI RAYA HANUKKAH ADALAH THE FEAST OF DEDICATION

Dahulu orang yahudi, mereka merayakan Hanukkah untuk menahbiskan kembali Bait Suci yang telah dicemari oleh orang Yunani. Namun, kita sekarang untuk mendedikasikan hidup kita lagi sebagai Bait Elohim.

  1. HARI RAYA HANUKKAH ADALAH FESTIVAL OF LIGHTS

Karena mereka (orang Yahudi) memeringati terang yang datang setelah mereka berada dalam kegelapan karena penjajahan orang Yunani, dan mereka merayakannya dengan menyalakan lilin selama 8 hari. Peristiwa yang mereka alami itu menggambarkan datangnya Tuhan Yeshua sebagai terang dunia yang datang dalam rahim Maria.

PERLUKAH/ PENTINGKAH UNTUK MERAYAKANNYA?

  1. MEMPERBAHARUI DEDIKASI.

Hal ini penting kita lakukan, karena dalam kenyataan manusia itu mudah berubah hatinya, mudah tidak setia. Sadar atau tidak, kita sering mencemarkan diri, kasih kita berubah, dan ada ketidaksetiaan dalam hidup kita. Kasih kita mudah sekali beralih kepada hal-hal yang lain.

Tuhan menghendaki kasih yang mula-mula. Artinya, tetap bergairah untuk mengasihi Tuhan dan menaati Firman-Nya. Kita perlu melakukan dedikasi ulang karena manusia cenderung ‘tidak setia’ (Ams 20: 6). KESETIAAN itu muncul dari kemauan. Jika seseorang tidak mau setia, dia tidak dapat setia. Kasih manusia mudah menjadi hambar. Kalau dari pihak Tuhan, Tuhan tetap setia. Meskipun kita tidak setia, Tuhan tetap setia. Karena itu, perlu kita melakukan dedikasi ulang setiap tahun agar kasih kita boleh diperbaharui lagi.

  1. MENJADI TERANG.

Tuhan Yeshua datang sebagai Terang dunia, dan Tuhan menghendaki supaya kita juga menjadi terang. Apa yang Tuhan Yeshua lakukan agar kita, para murid-Nya, juga bisa memancarkan terang-Nya? Kita bisa melihatnya dalam doa Tuhan Yeshua bagi murid- murid-Nya (Yohanes 17: 13-21). Tuhan Yeshua berulang-ulang memohon kepada Bapa agar menguduskan murid-murid-Nya dalam kebenaran.

Tuhan Yeshua menguduskan murid-murid-Nya dalam kebenaran supaya mereka menjadi terang ketika diutus ke dunia ini. Apa yang dimaksud dengan ‘dikuduskan dalam kebenaran’? Kata ‘dikuduskan’ berasal dari kata HAGIAZO, yang maknanya, dipisahkan dari hal-hal yang duniawi dan umum (biasa), dan didedikasikan kepada Tuhan; juga dibersihkan dari dosa. Jadi, dikuduskan dalam kebenaran artinya, dipisahkan dari dunia dengan mengikuti kebenaran Tuhan atau Firman Tuhan sehingga menjadi tidak sama dengan dunia dalam cara hidup, cara berbicara, cara berpakaian, cara makan, dan sebagainya.

CONTOH: kalau di dunia, menipu adalah sesuatu yang biasa, bagi kita tidak. Di dunia berselingkuh itu biasa, bagi kita tidak. Kita tetap menjaga kekudusan pernikahan. Di dunia biasa tidak jujur, kita tetap jujur meskipun rugi. Di dunia berpakaian tidak senonoh itu biasa, kita tetap menjaga sopan santun berpakaian.

*Di dunia semua dimakan, kita punya aturan makan sendiri sebagai anak kerajaan surga.

*Di dunia semua perayaan dirayakan, kita hanya merayakan perayaan yang ditetapkan Tuhan, karena di luar Tuhan, diakui atau tidak selalu berhubungan dengan berhala-berhala dunia.

*Di dunia, adalah wajar membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagi kita, kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan (dan seterusnya).

Makin hari kita akan makin meninggalkan dunia ini, sampai suatu saat nanti seluruh dunia akan dimeteraikan dengan tanda dari antikris, tetapi anak-anak Tuhan akan dipisahkan dengan tidak menerima tanda itu. Itulah puncak pengudusan, saat anak-anak Tuhan sudah tidak bisa berada di dunia ini lagi. Inilah yang dimaksud dengan dikuduskan dalam kebenaran.

KESIMPULAN

Jadi, kita merayakan Hanukkah dengan mendedikasikan diri kita kepada Tuhan dengan siap menerima pengudusan yang akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Siap untuk dikuduskan dalam kebenaran, sampai mencapai kekudusan yang dikehendaki Tuhan.

Kita ‘dikuduskan dalam kebenaran’ untuk menjadi terang Tuhan. Apa artinya menjadi terang Tuhan? Kita tahu bahwa Torah adalah terang Tuhan (Tuhan Yeshua adalah terang dunia dan Tuhan Yeshua adalah Torah yang hidup). Dunia ini menjadi gelap karena dunia semakin meninggalkan Torah. Dan akibat dari meninggalkan Torah, maka kasih juga semakin dingin (Mat. 24:12) karena inti dari Torah adalah KASIH, yaitu mengasihi Elohim YHWH dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan; dan juga mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Karena itu, menjadi terang berarti kita membawa kasih Tuhan. Hal itu sangat ditekankan oleh Tuhan Yeshua. Tuhan Yeshua memberikan perintah baru kepada murid-murid-Nya, yaitu supaya mereka saling mengasihi (Yoh. 13:34). Biarlah di hari raya Hanukkah ini kita membawa terang Tuhan, yaitu dengan membawa Kasih Tuhan ke dalam dunia ini. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesame.