November 4, 2022

Manis Yang Membawa Maut

Manis Yang Membawa Maut

Akar ibrani menyadarkan kita ada hubungan timbal balik antara kesehatan jasmani dan kesehatan secara rohani tidak bisa dipisahkan. Jasmani sehat, maka rohani juga sehat dan sebaliknya. Contohnya, arti shalom bukan hanya damai sejahtera, melainkan mengandung arti wholeness (sehat jasmani dan rohani). Sering kita tidak menyadari melakukan beberapa kesalahan dalam hal kesehatan sehingga muncul beberapa keluhan-keluhan di dalam tubuh. Salah satu contohnya, kebanyakan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula (manis), akan menimbulkan berbagai sakit penyakit.

Sebagai ilustrasi, kita kurang menyadari bahwa diri kita adalah pilot pesawat (tubuh kita). Ketika kita menjadi pilot dan menerbangkan dengan benar tubuh kita, akhirnya kita sendiri akan mengetahui hasil akhir kondisi tubuh kita (gembira, sejahtera, semangat, sehat, dan lain-lain). Hal-hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan, tetapi harus kita kerjakan/ciptakan. Kita harus menyadari bahwa kita diciptakan seperti rupa/gambar Tuhan. Salah satu sifat Tuhan adalah kreatif, manusia pun memiliki potensi yang kreatif sehingga kesehatan harus kita ciptakan dan kerjakan.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan, yaitu olahraga (olah gerak), menjaga makanan (bebas zat-zat beracun, hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak tidak sehat, gula), tidur (istirahat yang berkualitas), check up medis, dan sebagainya.

Kimiawi Gula

Secara kimiawi gula terbagi atas glukosa dan fluktosa (tingkat manis 2x dari glukosa). Fluktosa banyak terdapat pada buah-buahan. Fluktosa yang masuk dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. Glukosa digabung dengan fluktosa menjadi sukrosa (gula pasir).

Glukosa dihasilkan oleh tanaman. Tanaman hijau bisa memproduksi glukosa. Tanaman menerima air, CO2 (udara), dan sinar matahari yang diolah menjadi satu sehingga memproduksi glukosa. 1 detik di dalam tubuh manusia dapat membakar 8 milyar molekul glukosa. Perumpamanan 1 molekul glukosa setara 1 pasir, sehingga dalam 1 menit, kita telah membakar glukosa sebanyak pasir di bumi.

Sumber energi tubuh

Karbohidrat adalah dari serat, tepung, dan sukrosa sebagai energi prioritas. Energi utama yang paling cepat digunakan tubuh. Jika tidak ada karbohidrat, tubuh bisa menggunakan sumber lain (protein dan lemak). Energi dari glukosa, cepat diserap dan dipakai sehingga cepat turun, sedangkan energi dari protein lebih lambat. Yang dipakai sebagai sumber energi oleh makhluk di bumi adalah glukosa. Jika glukosa yang seharusnya digunakan sebagai energi oleh organ tubuh  sudah cukup, glukosa akan berubah menjadi lemak dan menimbulkan sakit-penyakit. Buah dan sayur berbeda. Sayur banyak mengandung serat, mineral, dan vitamin, sedangkan buah mengandung vitamin dan mineral, tetapi tidak mengandung banyak serat dan banyak mengandung gula, mengandung glukosa, dan fluktosa. Jadi, makan buah secara berlebihan akan menyebabkan lonjakan-lonjakan glukosa yang akan menimbulkan sakit-penyakit. Karena itu, hati-hati saat mengonsumsi buah sebab memiliki kandungan gula yang tinggi dan serat yang sedikit.

Lonjakan glukosa di dalam darah

Meskipun kita bukan penderita kencing manis, bila mengonsumsi makanan yang tidak tepat dan benar, akan ada lonjakan glukosa di dalam darah. Glukosa spike akan menyebabkan berbagai sakit penyakit, gejala-gejala, dan keluhan-keluhan (jerawat dan penyakit kulit), gangguan pencernaan, depresi, keriput, diabetes, rematik, aouto imun, gangguan menstruasi, infertilitas, resiko kanker meningkat, penyakit jantung, fatty liver, dan sebagainya.

4 Kiat Mencegah lonjakan glukosa

  1. Urutan makan yang benar: Serat à protein dan lemak (daging, ikan, telur, kacang merah) à karbohidrat (nasi, mie) dan buah
  2. Tambahkan serat (sayur-sayuran) setiap makan
  3. Stop kebiasaan menghitung kalori, yang lebih penting adalah jenis makanan, bukan kalori
  4. Bergeraklah sesudah makan (jalan cepat 10 menit)

Kesimpulan

Mencegah lonjakan glukosa dalam darah di usia yang masih muda akan menambah semangat, menambah gairah kerja (produktif), lebih mudah menguasai emosi (lemah lembut), dan tidak mudah marah. Dan, di usia yang sudah senja (tua) akan mencegah penyakit dan proses penuaan.