April 2, 2023

Hati Hamba

Hati Hamba

Yohanes 13: 1-17

Tuhan Yeshua membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai simbol membersihkan dari dosa. Tuhan Yeshua dari tempat yang maha tinggi, turun ke dunia dan menjadi manusia untuk membasuh kaki murid-murid-Nya. Tuhan Yeshua melepaskan jubah-Nya (jabatan-Nya) untuk melakukan pekerjaan yang hina (di pandangan manusia). Namun, inilah teladan yang dilakukan oleh Tuhan Yeshua. Kita sebagai hamba-Nya juga harus mengikuti teladan-Nya.

Kerendahan hati (Fil. 2:4-11)         

Tuhan Yeshua memberikan teladan kepada murid-murid-Nya tentang kerendahan hati dan kasih kepada sesama, supaya mereka dapat melanjutkan teladan kepada generasi berikutnya. Tuhan Yeshua sebagai Putra Elohim, mau merendahkan diri dengan menjadi manusia, hamba, dan akhirnya mati di kayu salib. Tuhan Yeshua pun mendapat perkenanan dari Bapa.

Jalan kerendahan hati merupakan hal yang berkuasa. Sebab merupakan jalan yang diajarkan Tuhan kepada umat-Nya. Contohnya, saat Tuhan Yeshua dicobai iblis di padang gurun, DIA menunjukkan kerendahan hati. Oleh karena, kerendahan hati Tuhan Yeshua, iblis dikalahkan.

Belajar dari Yusuf (Kej. 41)

Kita tahu dan hafal kisah kerendahan hati yang Tuhan ajarkan dalam hidup Yusuf. Dia dijual dan dibuang ke Mesir hingga menjadi budak Potifar. Lalu, dia difitnah dan masuk penjara.

Tuhan mengizinkan hal-hal yang tidak enak terjadi dalam hidup Yusuf. Kerendahan hati Yusuf diuji mulai dari bekerja sebagai budak di rumah Potifar, tetapi dia berkelakuan baik sehingga mendapat kepercayaan Potifar. Yusuf orang yang pandai, bekerja dengan sangat baik, tekun, dan sebagainya.

Namun, di hadapan Tuhan, kerendahan hati yang dilakukan Yusuf belum cukup, Yusuf pun mengalami fitnah dan masuk penjara. Meskipun di dalam penjara, Yusuf tetap menerima dan menjalaninya dengan baik. Dia juga disukai oleh kepala penjara dan menjadi orang kepercayaan (tangan kanan).

Kerendahan hati Yusuf di hadapan Tuhan belum cukup. Sebab dia masih mengandalkan dan bergantung kepada manusia (juru minum yang bermimpi). Akhirnya, Yusuf benar-benar menyerahkan semua kepada Tuhan, maka dia diangkat oleh Tuhan (Kej. 41: 39).

Jalan kerendahan hati, yang akan memenangkan setiap hal. Sebab sangat mudah bagi Tuhan untuk memberikan promosi kepada umat-Nya. Oleh karena itu, miliki respons yang tepat dan benar kepada Tuhan. Sebab hal itu, akan membawa kita mengalami kemenangan demi kemenangan.

Kecenderungan manusia membuat menara Babel          

Membuat menara Babel, sering dipilih manusia untuk bisa naik. Tidak hanya di dunia sekuler bahkan lingkungan ‘rohani’, dengan mengandalkan kekuatan, kepandaian, jabatan, relasi, dan sebagainya. Hal-hal tersebut yang akan membuat seseorang tidak bisa mengalami perkenanan dari Tuhan. Mereka yang menggunakan cara-cara Babel, suatu saat akan jatuh. Sebab tidak memiliki kerendahan hati.

Meskipun secara jasmani menjalani hidup, kita perlu ingat bahwa kehidupan kita bukan tentang diri sendiri, melainkan Kristus (Gal. 2:20). Kita harus mengosongkan diri dengan sungguh-sungguh terus mematikan kedagingan dan bertekun untuk membangun kehidupan yang ilahi.

Kesimpulan

Kerendahan hati akan membawa kita mendapat perkenanan dari Tuhan. Kerendahan hati yang diajarkan dan diteladani oleh Tuhan Yeshua, yang akan memberikan promosi kepada kita. Oleh karena itu, miliki kerendahan hati yang akan menyenangkan hati Tuhan.

Saat kita menyenangkan hati Tuhan, apa yang belum pernah kita lihat, telinga belum pernah mendengar, serta belum pernah timbul dalam hati manusia; itulah yang Elohim sediakan bagi mereka yang mengasihi Dia (1 Kor. 2:9). Peninggian atau promosi datangnya dari Tuhan (Maz. 75:7-8) dan tersedia bagi orang-orang yang rendah hati.