Di tahun 1983, ada gerhana matahari total, tepatnya tanggal 11 Juni. Waktu itu berbulan-bulan sebelumnya sudah dipersiapkan untuk dapat menyaksikan gerhana ini, padahal hanya berlangsung sekitar 7 menit. Karena termasuk peristiwa langka, walau sebenarnya juga tidak ada hal-hal yang terlalu penting yang terjadi, tetapi cukup menegangkan sebab muncul informasi-informasi yang tidak benar. Semua orang menjadi ketakutan karena dikatakan bisa membutakan mata. Bahkan sampai mata ternak-ternak ditutup kain dan orang-orang bersembunyi di dalam rumah.
Gerhana seperti itu terulang lagi tahun 2020, tetapi tidak seheboh tahun 1983 karena pengertian sudah bertambah. Pengertian dan pengetahuan yang tidak tepat akan membuat kita bersikap salah terhadap suatu peristiwa. Karena kurang pengertian dan pengetahuan, manusia seringkali membesar-besarkan hal yang tidak penting, tetapi menyepelekan atau meremehkan hal yang penting. Pengetahuan manusia tidak dapat diandalkan karena selalu berubah-ubah. Pengertian dan pengetahuan yang sempurna hanya kita temukan dalam Tuhan dan Firman-Nya.
Kedatangan Tuhan Yeshua kembali adalah suatu peristiwa yang memang sungguh-sungguh penting, tetapi banyak orang justru meremehkan dan tidak suka membicarakannya, apalagi mempersiapkan diri. Padahal peristiwanya akan terjadi dalam sekejap mata saja. Jika kita tidak mempersiapkan diri dengan baik, kita akan kehilangan momen yang sangat berharga dan menentukan itu. Kitab suci membicarakan dan memberikan banyak petunjuk tentang hal itu. Jika kita sampai tidak siap, itu adalah kesalahan kita sendiri. Perhatikan ayat berikut: 1 Korintus 15:51-52, “Lihatlah, aku mengatakan sebuah rahasia kepadamu, sesungguhnya kita tidak semuanya akan mati, tetapi kita akan diubahkan (Allasso), dengan seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala terakhir, sebab sangkakala akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dengan tubuh yang kekal dan kita semua akan diubahkan (Allasso) – ditransformasi.”
Kitab Wahyu menuliskan ada tujuh sangkakala akan dibunyikan (Wahyu 8-11; Wahyu 8: 6, tujuh malaikat yang memegang tujuh sangkakala itu mempersiapkan diri untuk meniup sangkakala). Setelah sangkakala terakhir dibunyikan, kebangkitan pertama terjadi, yang telah mati dibangkitkan, sedangkan yang masih hidup diubahkan (Allasso). Artinya, diubahkan dari tubuh jasmani yang sangat terbatas, mudah terserang penyakit, dan di bawah kuasa dunia ini; menjadi tubuh kemuliaan, seperti Tuhan Yeshua setelah kebangkitan-Nya (bahkan Maria dan para murid tidak mengenali-Nya, tubuh yang tidak dapat dibatasi ruang, tidak sakit-sakitan, bisa membaca pikiran orang, sempurna, dan tidak bisa mati). Apakah manusia bisa mengalaminya? Bisa, seperti Henokh dan Elia.
Semua itu terjadi dalam sekejap, tetapi persiapannya membutuhkan waktu seumur hidup. Karena itu, penting sekali memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan Tuhan dalam Firman-Nya. Petunjuk yang dari Tuhan pasti tidak akan salah. Banyak hal yang harus kita perhatikan, tetapi kita hanya membahas tiga perkara yang tampaknya remeh, tetapi bisa membelokkan fokus kita untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan, yaitu:
- Menghindari para pengejek (2 Petrus 3: 3)
Terutama yang harus diketahui bahwa pada hari-hari akhir akan muncul para pengejek yang berjalan sesuai dengan keinginannya sendiri (ay. 4). Omongan seperti itu tampaknya sesuatu yang benar. Namun, itu adalah bisikan iblis supaya kita tidak mempersiapkan diri dan hanyut dalam permainan dunia ini. Orang yang berbicara seperti itu tidak mengerti bahwa meskipun kita sudah meninggal lebih dahulu sebelum Tuhan datang, kita harus meninggal dalam keadaan siap menanti kedatangan Tuhan karena kalau tidak, kita tidak bisa ikut dalam kebangkitan pertama (Wahyu 20: 6). Karena itu, kapan pun kita dipanggil untuk meninggalkan dunia ini, kita harus bersiap-siap.
- Tidak mau menerima ajaran sehat (2 Timotius 4: 30)
Hal ini bisa membuat kita kehilangan informasi-informasi yang penting. Kita harus membuka hati kita, siap untuk menerima Firman Tuhan yang benar. Karena Firman Tuhan tidak selalu enak dan pasti tidak akan sejalan dengan kedagingan kita. Kita membaca dalam kitab suci bahwa banyak orang menolak Firman Tuhan karena tidak enak didengar, tetapi mereka rugi sendiri (contohnya, Herodes dan raja Yoyakim, Yeremia 36). Apa yang menyebabkan banyak orang tidak mau mendengar firman yang benar?
- Sebab tidak mau meninggalkan kedagingan dan dosa.
Jadi ketika ada suatu kebenaran yang berlawanan dengan keinginan dagingnya, merasa tidak nyaman. Tahu bahwa hal itu tidak benar, tetapi berat untuk membuangnya atau meninggalkannya. Cara mengalahkan kedagingan adalah dengan banyak berdoa dan berpuasa. Tuhan Yeshua mengatakan bahwa kita harus berdoa, berdoa, dan berdoa! Karena roh penurut, tetapi daging selalu memberontak. Banyak berdoa akan membuat roh kita kuat, tetapi jika tidak, daging yang akan lebih kuat.
- Ketika mendengar suatu kebenaran, timbul rasa takut.
Biasanya saat membicarakan tentang neraka, kedatangan Tuhan, Antikris, tantangan-tantangan di dunia, atau proses hidup, timbul rasa takut, sehingga tidak mau mendengar. Padahal itu adalah peringatan agar kita menyiapkan diri. Firman Tuhan mengatakan jika masih ada ketakutan dalam diri kita, artinya kita belum berada di dalam ‘kasih’ secara sempurna (1 Yoh. 4: 18). Jadi, jalan keluarnya, bukan menghindar dan tidak mau mendengar, melainkan harus mengejar Tuhan. Respons yang benar akan membawa kita justru mendekat kepada Tuhan.
- Merasa tidak mampu mencapai standar Tuhan. Memang sebenarnya semua manusia tidak mampu. Masalahnya bukan pada kemampuan kita, tetapi pada kemauan kita. Tidak ada seorang pun yang mampu hidup kudus, seperti yang dikehendaki Tuhan. Tuhan tahu akan hal itu. Karena itu, Bapa mengutus Tuhan Yeshua dan Roh Kudus untuk menolong. Persoalannya adalah maukah kita menanggapi ajakan Tuhan ini dan memberikan respons yang positif.
- Terus berlari sekuat tenaga mendekati garis finish.
Kita harus tahu di mana letak garis finish itu. Yaitu, menjadi sempurna, seperti Tuhan Yeshua (Efesus 4: 13-14). Sempurna, artinya tubuh, jiwa, dan roh akan disempurnakan. Semua dosa sudah merusak kita. Persoalannya sekarang, ada banyak ‘dosa’ yang telah ‘diputihkan’ karena semua orang melakukannya termasuk anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan melakukannya, sehingga tidak menganggap itu suatu dosa. Contohnya tentang makanan. Mengapa Tuhan menekankan tentang makanan? Karena hal itu akan mengotori jiwa dan tubuh. Juga, halnya dengan percabulan Karena itu, kita perlu sekali memperhatikan petunjuk Firman Tuhan. Karena ada hal-hal yang kita tidak mengerti. Sejauh mana Roh Kudus menunjukkan hal penting untuk diperhatikan, kita harus memperhatikannya. Memang kita tidak bisa mencapai kesempurnaan itu dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri.
Masih ingat HARPAZO? Makin mendekati garis finish, makin besar kemungkinan untuk mengalami harpazo (dikatrol) (baca 1 Tesalonika 4: 16-17). Perubahan tidak terjadi hanya dalam sekejap. Perubahan terjadi dari hari ke hari karena kesempurnaan tidak bisa dicapai hanya dalam waktu sekejap. Memang Allasso terjadi dalam sekejap mata, tetapi persiapannya membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Semoga kita semua mengalami ALLASSO dan HARPAZO.