Oleh: Ps. Lokky S. Tjahja
Roh Kudus bisa melakukan banyak hal dalam kehidupan kita. Termasuk untuk memberikan suatu pertumbuhan dalam hidup kita. Kalau kita tahu tentang manfaat bertumbuh di dalam Tuhan, pasti kita akan memiliki kerinduan untuk makin bertumbuh mengenal Bapa, “Sebab setiap orang yang masih hidup dari susu, tidak cakap di dalam firman kebenaran, karena ia masih kanak-kanak” (Ibrani 5: 13).
Jadi, setiap orang yang masih hidup dari “susu” – makanan rohani yang tidak keras, karena mereka masih kanak-kanak. Kekristenan tidak diukur dari waktu secara lahiriah. Orang yang hidupnya atau makanan rohaninya hanya “susu,” tidak cakap terhadap firman kebenaran. Artinya, hidupnya tidak berdasarkan firman kebenaran dan terus bergumul dalam keinginan daging. Coba perhatikan kehidupan seorang bayi, berikut ini:
1. Seorang bayi yang baru lahir tidak diperbolehkan makan yang keras. Bayi makanannya susu. Amplified menuliskan istilah “infant;” The Message, “beginners,” pemula, yang artinya, orang yang baru. Orang yang makanannya hanya susu, dia tidak akan bertumbuh. Walaupun sudah bertahun-tahun. Padahal kitab Ibrani mengatakan bahwa seharusnya menjadi pengajar, tetapi masih butuh untuk diajari tentang dasar-dasar kekristenan.
2. Bayi itu tidak cakap dan tidak memahami firman kebenaran, akibatnya tidak bisa mengalami kemerdekaan (bandingan Yoh. 8:31-32). Berarti, di saat seseorang itu bertumbuh dewasa secara rohani, kemerdekaan dalam hidup akan dia alami. Namun, orang yang tidak bertumbuh atau yang makanannya, seperti bayi adalah orang yang hanya suka mendengarkan firman yang mengenakkan telinga. Padahal yang diinginkan Tuhan adalah tiap kita harus bertumbuh. Sebab Tuhan ingin memberikan kemerdekaan kepada kita.
3. Gambaran bayi rohani adalah orang percaya yang tidak hidup dalam firman Tuhan atau orang yang mengaku percaya, tetapi hidupnya tidak sesuai dengan firman. Kalau kita mau bertumbuh, taati firman Tuhan.
Paulus menuliskan kepada jemaat Ibrani bahwa orang yang tidak cakap itu hanya mengerti secara teori, pengetahuannya banyak, tetapi dalam praktiknya kurang. Tidak mengalami secara pribadi kemerdekaan di dalam hidupnya.
Bertumbuh secara Rohani
Pertumbuhan secara rohani sama dengan pertumbuhan secara jasmani. Jadi, bila sudah cukup lama waktunya, harus bertumbuh secara dewasa. Hanya tidak tergantung dari lamanya waktu misalnya, sudah 10 tahun ikut Tuhan, tapi tidak berubah. Sehingga waktu 10, 20, 30 tahun bukanlah ukuran. Jangan menjadikan lamanya menjadi orang Kristen atau bergereja sebagai patokan, tetapi pakailah firman kebenaran. Setiap firman kebenaran yang kita tangkap, segera praktikkan. Pertumbuhan dari kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua, itulah siklus kehidupan.
Peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan
1. Roh Kudus sebagai Penolong. Roh Kudus akan membawa kita ke dalam segala kebenaran dan menolong kita untuk bertumbuh (II Korintus 3:6). Karena ada Roh yang hidup, kita pun bertumbuh. Bila tidak ada Roh Kudus, roh kita mati. Karena Roh ini yang menghidupkan untuk membuat kita bertumbuh. Namun, sayangnya kita kurang memelihara keberadaan Roh Kudus. Dengan mengikutsertakan Roh Kudus, kita akan dipimpin untuk bertumbuh di dalam kebenaran.
2. Roh Kudus memberikan kehidupan. Roh Kudus tidak hanya menolong kita untuk bertumbuh tapi, juga memberi kita kerinduan. Roh Kudus memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran artinya, sudah mendapat kebenaran, tetapi kita masih terus haus dan lapar akan kebenaran itu.
3. Kita perlu memberikan peran utama bagi Roh Kudus dalam hidup kita. Karena Dialah yang memberi api, sehingga roh kita tetap bernyala. Memberi kerinduan, rasa haus, dan lapar akan kebenaran, itulah Roh Kudus.
4. Bila kita bekerja tanpa Roh Kudus, akan ada banyak waktu dan tenaga yang terbuang, tapi hasilnya sedikit. Bila kita ikut sertakan Roh Kudus, hasilnya banyak. Buah-buahnya luar biasa, itulah peranan Roh Kudus (Gal. 5:22-23). Perubahan-perubahan di dalam hidup kita akan menjadi kesaksian bagi dunia. Sehingga, dunia bisa melihat dan tertarik untuk mengikuti Tuhan Yeshua.
Kesimpulan Kalau kita mengandalkan Roh Kudus, perilaku kita akan Tuhan ubahkan, sehingga bisa memberikan kesaksiaan kepada dunia. Dunia melihat kita, menjadi takut akan Tuhan dan percaya kepada-Nya. Saat kita menerima otoritas dari kuasa Roh Kudus, kita akan menjadi saksi bagi Tuhan hingga ke ujung bumi.