Menjadi Bijaksana
Pnt. Ir. Lokky S. Tjahja

Di penghujung akhir zaman ini, banyak orang melihat dan mengenali situasi zaman yang makin sulit, misalnya situasi perekonomian, tingkat kriminalitas yang tinggi, bencana alam, dan sebagainya. Karena itu, kita harus menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana supaya selalu siap dalam menyambut kedatangan Tuhan Yehsua. Ada hal-hal yang harus kita perhatikan dan ingat supaya kita tidak menjadi pribadi yang bodoh, yang tidak tahu tanda-tanda zaman sehingga kehilangan anugerah keselamatan. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Jangan keluar dari persekutuan (2 Tim. 2:22)

            Banyak orang yang berseru dan beribadah kepada Tuhan, tetapi belum tentu mereka termasuk orang-orang yang melakukannya dengan hati yang murni. Kita perlu belajar memiliki hati yang murni, yaitu sikap yang apa adanya di hadapan Tuhan. Orang yang memiliki hati yang murni di hadapan Tuhan, adalah orang yang sudah merasakan kebaikan Tuhan, lalu memiliki kerinduan untuk membalas kasih Tuhan dengan melayani-Nya, rindu bertemu dengan Tuhan, dan masuk dalam hadirat-Nya lebih lagi.

            Kita jangan pernah keluar dari kumpulan orang yang beribadah kepada Tuhan dengan hati yang murni. Jika kita memiliki kemurnian hati, kita bisa mengenal Tuhan tanpa didorong oleh kepentingan-kepentingan dunia sehingga pengenalan kita akan Tuhan dapat membuat kita mampu mengenali tanda-tanda zaman.

2. Menjadi bijaksana (Mat. 7:24-25)

            Orang yang bijaksana, seperti orang yang mendirikan rumah di atas batu. Yang tetap berdiri kokoh meskipun banjir dan badai datang melanda. Orang yang seperti ini adalah orang yang mendengar firman dan melakukannya.

            Oleh karena itu, jangan kita membiasakan diri melakukan hal-hal kecil yang melanggar firman dengan dalih tidak apa-apa. Kita juga harus menanggalkan konsep lama bahwa percaya Tuhan Yeshua sudah cukup untuk membuat kita memperoleh keselamatan. Karena, tuntutan Tuhan jauh lebih daripada itu. Orang yang bijaksana adalah orang yang mendengar firman dan melakukannya bukan meremehkan firman. Sebaliknya, orang yang bodoh adalah orang yang mendengar firman, tetapi tidak mau melakukannya. Orang yang bijaksana adalah orang yang bisa memahami setiap meterai atau firman tersembunyi yang dulu (Daniel 12:4, 9-10).

3. Waktunya sudah dekat (Wahyu 22:10)

            Situasi yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa waktu kedatangan Tuhan Yeshua ke dua kali sudah semakin dekat. Orang yang jahat akan makin jahat dan orang yang suci akan makin suci.

            Jangan kita menunda sampai kematian menjelang, baru bertobat dan percaya Tuhan, seperti penjahat di sebelah Tuhan Yeshua. Sebab belum tentu kita bisa melakukannya. Banyak orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa berbicara, atau bahkan tidak sadarkan diri saat menjelang kematian. Bayangkan bila hal ini terjadi bagaimana mungkin kita bisa bertobat dan percaya kepada Tuhan?

            Karena itu, selama kita hidup di dunia, kita akan mengalami pemurnian, disucikan, dan diuji. Proses ini akan terus kita alami sampai kita menjadi mempelai Tuhan yang sempurna.

KESIMPULAN          
 Kita harus menjadi orang yang makin hari makin menghargai firman dengan menaati dan melakukan firman-Nya sehingga kita menjadi orang yang bijaksana bukan orang yang bodoh. Dengan menjadi orang yang bijaksana, kita akan bisa mengenali tanda-tanda zaman.