Pentingnya Roh Kudus
Ps. Tekgianto Gunawan

Ketika Rasul Paulus berjumpa dengan beberapa murid Yohanes Pembaptis di Efesus, ia bertanya kepada mereka, “Apakah engkau menerima Roh Kudus ketika engkau percaya?”. “Tidak, kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus” (Kis. 19:2). Tuhan memperkenalkan Roh Kudus kepada para murid-Nya dengan cara yang sungguh menakjubkan (Yoh. 16:7). Penghibur dan penolong ilahi ini adalah Roh Kudus (Yoh. 7:39). Tuhan memandang bahwa kedatangan Roh Kudus tersebut lebih dari sekadar kompensasi dari tidak adanya lagi kehadiran sang Juruselamat secara fisik.

Roh Kudus bersifat Ilahi

  1. Omnipresent (ada dimana-mana).

“Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN” (Yeremia 23:24, band. Mazmur 139:7-10).

  •  Omnipotent (Maha kuasa).

Paulus melakukan tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh kuasa Roh Tuhan (Roma 15:19; band. Mikha 3:8). Kelahiran Hamashiach dari seorang anak dara adalah oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 1:35).

  •  Omniscient (Maha tahu).

Paulus mengatakan, “Karena kepada kita Tuhan telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Tuhan” (1 Korintus 2:10; band. Yesaya 40:13-14). “Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibrani 4:13).

Apa yang dilakukan Roh Kudus saat kita menjadi orang percaya?

1. Tinggal di dalam Orang Percaya

Tuhan Yeshua berjanji bahwa sesudah Roh Kudus datang, Ia akan berdiam di dalam orang percaya dan menyertai mereka selama-lamanya (Yoh. 14:16-17; Roma 8:11; 2 Tim. 1:14; 1 Kor. 2:12; Gal. 4:6; 1 Yoh. 3:24; 4:13). Bila seseorang tidak memiliki Roh Kudus di dalam dirinya, dia bukan milik Yeshua Hamashiach dan belum diselamatkan (Roma 8:9, Yudas ay. 19).

2. Memeterai Orang Percaya

Roh Kudus memeteraikan kita hingga “Hari Penebusan” (Ef. 4:30, 1:13). Meterai ini menunjukkan kepemilikan Tuhan (2 Kor. 1:22) dan merupakan jaminan bagi orang percaya yang sejati. Kata yang sama digunakan waktu penjaga Romawi memeteraikan kubur Yeshua (Mat. 27:66).

3. Mengurapi Orang Percaya

Zaman Perjanjian Lama, para raja dan para nabi diurapi minyak untuk menahbiskan mereka sebagai pelayan Tuhan. Pada saat ini, orang percaya diurapi dengan memakai “minyak” (lambang Roh Kudus). Pengurapan oleh Roh Kudus memberikan kuasa dan kemampuan orang percaya menjalankan tugas pelayanan sesuai dengan panggilan Tuhan (Luk. 4:18; Kis. 10:38).  

KESIMPULAN
Orang percaya harus hidup di bawah pemerintahan-Nya (kehendak-Nya). Oleh sebab itu, kita menyerahkan diri kita bagi kehendak-Nya, maka Roh Tuhan akan mengendalikan kehidupan kita dan mengarahkan langkah-langkah kita untuk menghormati Tuhan.