Pertentangan Daging dan Roh
oleh: Ps. Indro Puspito

Dua keinginan dalam diri manusia, yaitu keinginan daging dan keinginan roh. Keduanya saling bertentangan. Keinginan daging yang terus-menerus dituruti membuat manusia makin jahat dan menjadi hamba dosa. Tawanan dosa, artinya hidup mengutamakan keinginan daging. Artinya, kehidupan yang tidak bisa lepas dari dosa sehingga memaksa manusia untuk melakukan hal-hal yang jahat dan tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Asal-usul muncul keinginan daging

  1. Manusia tidak taat dan jatuh dalam dosa. Akibat dosa menjadikan manusia terpisah dari Tuhan (Kejadian 3). Dosa yang memisahkan manusia dari Tuhan sehingga manusia kehilangan kemuliaan Tuhan (Roma 3:23).
  2. Manusia melahirkan keturunan yang serupa dengan dia (Kejadian 5:1-3). Pada awal penciptaan, Tuhan menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Bapa dan memberikan karakter atau sifat-sifat Bapa. Tetapi, saat manusia jatuh ke dalam dosa dan terpisah dari Bapa, keturunan yang dilahirkannya adalah keturunan yang serupa dengan manusia. Dan, karakter atau sifat Bapa terputus dari manusia. Karakter atau sifat yang dimiliki adalah milik manusia. Dosa yang dilakukan oleh satu orang menjalar atau berakibat ke semua orang (Roma 5:12).
  3. Kesalahan (Iniquity, AMP). Keturunan yang diturunkan cenderung berbuat dosa.

Bagaimana cara mengatasi keinginan daging?

  1. Melalui pengorbanan Tuhan Yeshua di kayu salib, manusia terlepas dari belenggu dosa. Karena itu, sudah selayaknya kita memberikan semua yang terbaik dari hidup kita untuk Tuhan. Kita harus selalu mengucap syukur untuk segala hal yang terjadi di dalam kehidupan kita. Karena, semua hal yang terjadi diizinkan oleh Tuhan supaya kita bisa melihat penyertaan dan karya besar-Nya di dalam kehidupan kita.
  2. Melalui pekerjaan Roh Kudus. Kita menerima baptisan Roh Kudus (Kis. 1:8, MSG, What you’ll get is the holy spirit). Tuhan memberikan pribadi Roh Kudus kepada orang percaya (Markus 16:15-18). Mengerti dan mengenal pribadi Roh Kudus, bukan hanya sekadar sebagai knowledge melainkan understanding. Artinya, harus disertai dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan sehingga kita bisa menaati kebenaran firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Saat kita mengalami pribadi Roh Kudus, kita akan mengalami tanda-tanda yang menyertai orang percaya (Markus 16:17-18). Roh Kudus akan memampukan kita memenangkan pertentangan. Bukan untuk saling menjatuhkan karena merasa benar, melainkan memimpin kita sesuai dengan kebenaran firman-Nya. Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukan firman-Nya. Letak kemampuan kita untuk bisa menaati kebenaran firman-Nya, adalah Roh Kudus yang tinggal dan diam di dalam hidup kita.

Kesimpulan

Keinginan daging bisa kita lawan, saat keinginan Roh kita semakin diutamakan di dalam kehidupan kita. Roh Kudus akan memampukan kita menaati kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus harus kita alami secara pribadi dan bukan sebatas pengetahuan supaya tanda-tanda orang percaya bisa kita alami secara nyata. Perlu ketaatan untuk bisa hidup dipimpin Roh Kudus.