Ps. Samuel Supriyadi
Saat kerinduan kita kepada Tuhan sudah mulai pudar bahkan menghilang. Kita harus segera mengoreksi diri kita. Belajar mengasihi Tuhan dapat kita lakukan dalam saat teduh, pembacaan firman Tuhan, menghidupi dan menaati firman Tuhan sesuai dengan asal dan akar yang benar (Ibrani). Sebab Dia selalu menunggu kita, saat kita mempunyai kerinduan untuk mau datang kepada Tuhan.
Tiga hal belajar mengasihi Tuhan
- Mengasihi Tuhan dengan pengertian yang benar (Roma 10:2)
Kita harus belajar pada sumber yang benar dan akar yang benar (Ibrani), bukan dengan pengertian dari diri kita sendiri (2 Sam. 6:6-7; Lukas 10:38-42).
Karena itu, kita harus bersyukur untuk setiap pembukaan atau penyingkapan kebenaran firman Tuhan yang sudah kita terima di tempat ini (Bukit Zion). Ada tujuh nilai yang Tuhan singkapkan, tentang Nama Bapa, Tuhan Yeshua sebagai Juruselamat, peran Roh Kudus, makanan yang dikehendaki Tuhan, persembahan/ perpuluhan, Sabbath, dan hari raya yang sesuai perintah Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita umat-Nya.
2. Mengasihi Tuhan tanpa polusi (1 Yoh. 5:21)
Iblis selalu ingin mencampuri kita mengasihi Tuhan. Banyak sekali berhala-berhala yang ada di sekitar kita, yang membuat kita tidak bisa mengasihi Tuhan. Kita harus berjaga-jaga dan waspada terhadap berhala-berhala yang ada di sekitar kita. Iblis selalu punya rencana dan tawaran-tawaran supaya kita tidak bisa mengasihi-Nya. Tanpa kita sadari bahwa, kesenangan atau hobi bisa menghalangi kita untuk tidak mengasihi Tuhan. Kita bisa menomorsatukan hal-hal seperti itu. Mengasihi Tuhan tanpa polusi adalah, kita harus mengasihi Tuhan melebihi apa pun yang kita miliki dan senangi.
Iblis juga memberikan polusi dan pencemaran dengan berbagai cara, yaitu tentang makanan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, iringan gerak dalam olahraga yang disisipi pemujaan terhadap dewa (yoga), lirik-lirik musik dan nyanyian yang di dalamnya mengandung arti penyesatan dan dipersembahkan untuk berhala (Kel. 32:17-19), film, mainan dan lain-lain. Kita harus benar-benar menyelidiki dengan saksama apa pun yang akan kita lakukan dan kita harus tahu dari mana asal usul atau sejarahnya (Roma 11:16b). Kita harus sesuai dengan standar yang Tuhan sudah berikan kepada kita, yaitu berpegang kepada kebenaran-kebenaran firman Tuhan.
3. Mengasihi Tuhan dengan kekuatan kasih Tuhan (1 Yoh. 4:19)
Saat kita belum menerima kasih dari Tuhan, sangat sulit untuk kita bisa mengasihi. Tuhan memberikan kasih-Nya kepada kita supaya kita bisa mengasihi. Kasih Tuhan melebihi kasih yang ada di dunia ini (1 Kor. 13:4-8). Kita membutuhkan kasih yang Tuhan miliki dengan cara punya hubungan secara terus menerus bersama dengan Tuhan. Tanpa kasih yang Tuhan miliki, kita tidak akan kuat dengan keadaan dunia yang semakin menghimpit kita.
Bila kita mengasihi Tuhan dengan kekuatan sendiri, tidak mungkin berhasil. Sama halnya dengan murid-murid Tuhan Yeshua yang beberapa saat tinggal dengan Tuhan. Saat Tuhan ditangkap di Taman Getsemani, mereka melarikan diri dan tidak ada yang tinggal bersama dengan Tuhan Yeshua. Sebab kasih yang mereka miliki berasal dari diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Belajar mengasihi Tuhan harus disertai dengan kerinduan untuk selalu menyenangkan hati-Nya dengan pengertian yang benar, tanpa ada polusi, dan kita membutuhkan kekuatan kasih-Nya (Agape). Tuhan memberikan kasih-Nya melalui hubungan secara terus menerus bersama dengan Tuhan dan rindukan untuk selalu berjumpa dengan-Nya.