Kesempatan Dalam Kehidupan
Ps. Lokky S. Tjahja

Alkitab memberikan contoh orang-orang yang tidak bisa memilih dengan tepat, seperti Lot yang mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dunia. Sedangkan, Abraham berdasarkan pengenalannya kepada Tuhan, sehingga dia bisa memilih dengan tepat.

Penjahat di sisi Tuhan Yeshua saat penyaliban, juga bisa memilih dengan tepat. Sehingga, dia tidak mencaci maki Tuhan Yeshua, tetapi justru percaya. Dan, keputusannya membuat dia beroleh keselamatan kekal. Sebaliknya, penjahat yang satunya memilih untuk tetap tidak percaya Tuhan Yeshua dan memaki-maki Tuhan Yeshua. Oleh karena itu, kita perlu belajar agar bisa memilih dengan tepat, ketika Tuhan memberikan kesempatan kepada kita.

Belajar Dari Kisah Rut dan Orpa

Rut dan Orpa sama-sama masuk dalam dimensi kesempatan, tetapi Rut memilih dengan  tepat tidak seperti Orpa. Dampaknya adalah kisah kehidupan Orpa tidak ada dalam catatan sejarah, tetapi kisah Rut tercatat dalam sejarah bahkan keturunannya melahirkan Daud bahkan sampai Tuhan Yeshua (Mat 1: 1-5).

Kita beribadah dan bersekutu secara pribadi dengan Tuhan tujuannya supaya kita bisa melihat kesempatan yang dari Tuhan dan bisa memilih pilihan dengan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Bukan berarti kita tidak boleh diberkati dan berkelimpahan, melainkan yang mendasar adalah supaya kita bertumbuh dan bisa memilih dengan tepat.

Saat ini banyak orang lebih memercayakan hidupnya kepada dunia daripada kepada Tuhan hal ini ditunjukkan dengan bekerja keras mengumpulkan harta tanpa memikirkan kondisi kesehatan dan kerohanian. Padahal kita harus sadar bahwa manusia itu ada “expired“ atau ada waktu kita tidak bisa berbuat apa-apa atau harus menghentikan semua hal yang dari dunia ini.

Bagaimana Rut Bisa Memilih Dengan Tepat ? (Rut 1: 16-17)

Keputusan yang diambil oleh Rut merupakan titik balik kehidupannya yang kelak memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupannya. Rut mengalami titik balik kehidupan ketika dia mengatakan tetap mengikuti Naomi meskipun Rut orang Moab dan dia berkata kepada Naomi bahwa Tuhan-nya Naomi adalah Tuhannya juga dan bangsanya Naomi adalah bangsanya juga.

Tentunya Rut tidak serta merta bisa menentukan pilihan dengan tepat, tetapi karena dia sudah belajar kehidupan orang Yahudi selama 10 tahun saat suaminya masih hidup. Dalam kurun waktu itu, tentu dia mendengar cerita tentang Elohim dan rencana Elohim bagi bangsa Israel. Jadi, Rut bisa memilih dengan tepat karena dia bisa melihat Elohim yang disembah Israel dan rencana Elohim untuk Israel.

Kita juga tidak bisa terlepas dari bangsa Israel karena keselamatan itu datang dari bangsa pilihan dan yang disembah bangsa pilihan adalah Bapa YHWH. Jika kita memiliki dasar seperti ini, kita juga bisa memilih dengan tepat ketika kesempatan yang dari Tuhan datang kepada kita.

Rut bisa memilih dengan tepat karena dia memiliki prinsip tidak sekadar bicara, tetapi dia sungguh-sungguh melakukan apa yang dia percayai. Dia memilih mengikuti Naomi pulang ke Israel. Hal ini mengajarkan kepada kita agar tidak sekadar berbicara tentang kebenaran, tetapi masih bertahan dengan konsep-konsep dunia atau konsep-konsep lama yang sudah biasa kita lakukan. Jangan pula, seperti Lot yang mengukur segala sesuatunya dengan konsep duniawi, sehingga pilihannya salah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Rut bukanlah orang yang hanya berbicara, melainkan dia sungguh-sungguh mengerjakan apa yang telah diputuskannya di depan Naomi. Demi mempertahankan hidupnya dengan Naomi, dia bersedia bekerja memungut sisa-sisa panen gandum. Jika seandainya Rut putus asa dan kembali ke Moab, rencana Tuhan pasti tidak akan digenapi.

Banyak anak Tuhan yang tidak kuat ketika mengalami proses, sehingga memilih meninggalkan proses Tuhan sehingga rencana Tuhan tidak digenapi dalam hidupnya. Kita harus percaya bahwa janji Tuhan yang sudah keluar dari mulut Tuhan pasti akan digenapi.

Siapakah Rut?

Rut adalah gadis Moab keturunan Lot dan bangsa Moab berasal dari hasil perkawinan Lot dengan anak kandungnya sendiri. Moab adalah bangsa yang memusuhi Israel ketika keluar dari Mesir, rajanya Balak Bin Zipor (Bil. 22: 4). Orang-orang Moab dilarang masuk ke dalam Bait Suci (Ul. 23:3).

Tuhan tidak melihat masa lalu Rut yang berasal dari keturunan Moab, tetapi Tuhan melihat apa yang sudah dipilih oleh Rut ketika kesempatan itu diberikan kepadanya. Oleh karena itu, ketika Rut dan Naomi kembali ke Betlehem, Boas menikahi Rut dan melahirkan anak yang bernama Obed ayah Isai kakek Daud (Rut 4: 13-17). Namun, tentu pada awalnya Rut mengalami proses yang berat sebelum rencana Tuhan digenapi dalam hidupnya.

Jika kita bisa memilih dengan tepat, kita juga mengalami kebaikan Tuhan di dunia, sehingga kita akan mengakhiri hidup dalam keadaan yang baik, tidak terus menerus “memungut gandum” seperti awal-awal proses yang dialami Rut.

KESIMPULAN Agar bisa menentukan pilihan dengan tepat kita harus memacu diri memiliki hubungan pribadi yang makin dekat dan mengenal Tuhan, sehingga tidak bersungut-sungut saat mengalami proses Tuhan atau ketika mendengar pengajaran kebenaran yang tidak sesuai dengan kebiasaan lama kita.