Oleh: Pnt. Lokky S. Tjahja
Hari raya Pentakosta sering disebut hari raya pencurahan Roh Kudus atau hari raya tujuh minggu. Hari awal gereja Tuhan berdiri sejak Roh Kudus dicurahkan di sebuah rumah. Petrus memimpin dan 3000 orang bertobat. Mereka bersekutu, memecahkan roti, dan mengabarkan injil keselamatan. Inilah yang disebut jemaat mula-mula. Roh Kudus dicurahkan dan tinggal dalam hati setiap orang percaya.
Arti Pemulihan
Melalui pencurahan Roh Kudus, Tuhan memiliki rencana untuk memulihkan. Kata “pemulihan” berarti dikembalikan pada asalnya (rencana awal Tuhan). Jadi, Tuhan sudah memiliki rencana pada awalnya, tetapi saat ini sudah menyimpang jauh dan harus dikembalikan seperti semula. Inilah yang disebut pemulihan. Hal ini hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus. Rencana Tuhan tetap adanya, tidak ada yang dapat menambah atau menguranginya. Semua pasti terjadi. Bila hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita akan masuk dalam masterplan Tuhan. Diperlukan ketekunan, taat, dan tidak menyimpang dari jalan-jalan kebenaran yang Tuhan sudah rancangkan. Hal ini bisa kita lakukan, bila Roh Kudus ada di dalam kita. Karena Roh Kudus yang memberikan kemampuan kepada kita.
Awal Pentakosta
- Perjanjian Lama
Diberikannya Torah di atas Gunung Sinai (Kel. 19:1-2). Saat Torah diturunkan dan Tuhan berfirman ada guncangan, juga api di puncak Gunung Sinai (Kel. 19:16-18). Bangsa Israel yang menunggu terlalu lama, meminta Harun untuk membuatkan ilah lain dari emas-emas yang mereka kumpulkan. Akhirnya, Tuhan marah dan 3000 orang mati saat itu.
- Perjanjian Baru
Roh Kudus dicurahkan di Gunung Zion (Kis. 2:1). Saat Roh Kudus turun ada angin yang besar dan lidah-lidah api ada di atas kepala setiap orang (Kis. 2:2-3) dan mereka semua penuh Roh Kudus, 3000 orang bertobat (Kis. 2:41).
Ini adalah bukti bahwa siklus yang sama terjadi. Saat Tuhan Yeshua berkata tentang kebenaran, yang dimaksud adalah kebenaran Tuhan (Torah) yang sudah dinyatakan dalam Perjanjian Lama.
Tujuan Roh Kudus dikirim
Adalah untuk menulis Torah (kebenaran) di dalam hati manusia (Ibr. 8:10; 10:16). Hanya Roh Kudus saja yang dapat menuliskan kebenaran di dalam hati kita, sehingga kita dapat menaati firman Tuhan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. Kebenaran di sini adalah kebenaran yang harus dilakukan (dikaousune). Hal ini sudah dinubuatkan sebelumnya oleh nabi Yeremia (Yer. 31:31-34). Roh Kudus yang memberi kemampuan kepada kita. Inilah yang disebut pelayanan Perjanjian Baru, yakni pelayanan Roh Kudus (2 Kor. 3:5-6). Jadi, dalam seluruh aspek hidup kita seharusnya mengizinkan Roh Kudus untuk berkarya. Roh Kudus diutus untuk menuliskan kebenaran, yang sebelumnya di loh batu, tetapi sekarang diukirkan di hati kita supaya kebenaran-kebenaran itu dihidupi.
Seperti siklus, peristiwa itu akan terulang lagi. Tidak ada kebenaran yang tidak berlaku. Bahkan, Tuhan Yeshua berkata, “Satu iota pun tidak Kuhapus.” Kebenaran tetap harus dilakukan. Roh Kudus adalah tanda atau meterai yang Tuhan berikan sebagai tanda pengesahan (Efesus 1: 13-14, KSILT). Hidup kita harus menampakkan perbedaan dengan orang-orang dunia. Karena itu, libatkan Roh Kudus selalu dalam hidup kita.
Sebabkita disiapkan untuk menjadi Kristen Rajawali, sehingga kita perlu memacu diri untuk belajar firman Tuhan dan penuh Roh Kudus supaya kita dapat terbang tinggi bersama Tuhan.