Oleh :Pnt. Ir. Lokky S. Tjahja
Sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah” (Filipi 2: 16).
Alkitab memberikan banyak contoh bagaimana seseorang dapat menghidupi firman, salah satunya adalah para murid Tuhan Yeshua, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 1 : 12-26. Mereka berdoa bersama setelah peristiwa Tuhan Yeshua naik ke surga.
Saat mereka berdoa, Petrus berdiri dan membacakan firman Tuhan yang diambil dari kitab Mazmur, “Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain” (Kis. 1: 20). Petrus mengutip firman Tuhan untuk menjelaskan bahwa Yudas sudah menghianati Tuhan Yeshua dan sudah mati, sehingga harus ada penggantinya.
Apa yang dilakukan oleh Petrus mengajarkan bahwa saat kita menghadapi situasi apa pun, haruslah tahu firman Tuhan berbicara apa tentang situasi yang sedang kita hadapi. Hal inilah yang dimaksudkan dengan menghidupi firman Tuhan. Oleh karena itu, kita perlu memperoleh rhema, yakni firman Tuhan yang adalah logos menjadi hidup dan berbicara secara khusus kepada kita tentang situasi yang sedang dihadapi. Agar bisa mendapatkan rhema, kita harus membaca firman Tuhan setiap hari. Hal ini sangat penting sebab bagaimana Roh Kudus akan berbicara kepada kita melalui firman Tuhan bila kita tidak pernah membaca firman-Nya? Saat kita menghadapi situasi krisis dan terjepit, saat itu juga Roh Kudus akan menghidupkan firman Tuhan yang sudah pernah kita baca. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang akan memimpin bila kita membaca firman Tuhan.
Setelah, para murid mengerti firman Tuhan yang disampaikan oleh Petrus, mereka berdoa dan akhirnya memilih Matias sebagai pengganti Yudas. Apa yang dilakukan oleh Petrus dengan menyampaikan firman Tuhan dari kitab Mazmur menunjukkan bahwa dia juga membaca firman Tuhan yang ada di kitab Mazmur. Oleh karena itu, jangan kita memisahkan Alkitab dengan mengatakan bahwa Perjanjian Lama sudah tidak berlaku lagi. Sebab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu kesatuan.
Konsekuensi Menghidupi Firman
Kita perlu mengerti ada konsekuensi yang akan kita terima bila kita menghidupi firman dan ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Ada beberapa konsekuensi yang kita hadapi, antara lain:
- Orang yang menghidupi firman akan mengalami tekanan atau intimidasi, sebaliknya kita akan melihat orang-orang yang di luar Tuhan justru hidup tanpa tekanan ataupun intimidasi.
- Ketika menghadapi tekanan dan intimidasi, kita harus tetap berpegang teguh pada firman kehidupan.
- Orang yang menghidupi firman akan sampai pada keselamatan oleh iman pada Tuhan Yeshua. Inilah yang menjadi tujuan akhir dari orang yang menghidupi firman. Supaya mencapai keselamatan, kita perlu melewati latihan-latihan iman, sehingga apa yang tidak tampak oleh iman akan menjadi tampak.
KESIMPULAN
Tetaplah bertekun membaca firman Tuhan agar Roh Kudus dapat menghidupkan firman itu sesuai dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi, sehingga kita dapat menghidupi setiap firman yang kita ketahui. Akhirnya, firman Tuhan tidak menjadi beban dan mengintimidasi sebab firman justru akan menerangi jalan-jalan hidup kita.