KEHIDUPAN SEBUAH SUPERCELL
Oleh Ps. Tekgianto Gunawan

Kehidupan sebuah supercell yang sehat adalah kehidupan yang saling mengasihi di antara para anggotanya, saling mendoakan, dan bersama-sama bertumbuh dalam firman Tuhan. Hal ini tidak boleh hanya menjadi semboyan yang teoritis, tetapi harus menjadi tindakan nyata dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari di antara anggota kelompok. Jika di dalam kehidupan supercell tidak ada komitmen dan tindakan nyata dari para anggotanya, maka akhirnya kelompok itu akan mengarah pada titik jenuh yang mengakibatkan penyusutan, bukan pengembangan.

Saling Mengasihi dan Memerhatikan

Sebelum Tuhan Yeshua meninggalkan murid-murid-Nya, Ia telah memberikan teladan dengan mencuci kaki para murid. Tujuannya, agar mereka dapat mempelajari dan melakukan kebenaran rohani yang ada di dalamnya. Dikatakan dalam Yohanes 13: 34-35, “Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Tindakan kasih yang dapat dipraktikkan antara lain:

1. Meluangkan waktu untuk mendengar persoalan atau permasalah dari anggota supercell.

2. Memberi saran, nasihat, teguran, dorongan dan bimbingan kepada mereka yang membutuhkannya.

3. Melawat atau mengunjungi anggota yang sakit dengan berbagai penghiburan atau anjuran yang berguna.

4. Menemani sesama anggota dalam menghadapi pergumulan-pergumulan berat.

5. Memberi penghiburan kepada sesama anggota yang dalam kedukaan.

6. Membantu memikirkan dan mencari jalan keluar bagi yang tertekan dalam problematika hidup.

7. Memberi bantuan konkret untuk menolong sesama anggota yang dalam kesulitan.

8. Mengingat atau mencatat hari-hari khusus sesama anggota supercell (ulang tahun, ulang tahun pernikahan, dan lain-lain).

Saling Mendoakan

Rasul Paulus dalam suratnya, sering membicarakan tentang doa bagi orang-orang kudus (Filipi 1:4; Kolose 1:3; 1 Tesalonika 1:2; Filemon 4). Dia juga meminta jemaat berdoa baginya. Karena dengan dukungan doa, pelayanannya akan efektif dan berhasil (Kolose 4:2-3; Efesus 6:9, 2 Korintus. 1:11). Paulus juga menasihati jemaat, dalam segala doa dan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus (Efesus 6: 18; Yakobus 5: 16).

Beberapa hal praktis yang bisa dilakukan:

1. Menanyakan tentang pokok-pokok doa pribadi dari anggota yang ingin didoakan bersama-sama di akhir pertemuan supercell.

2. Mengikuti perkembangan pergumulan pribadi anggota.

3. Menganjurkan sesama anggota untuk berani menyaksikan kuasa doa yang mereka alami kepada yang lain.

Bertumbuh dalam Firman Tuhan

Rasul Paulus menulis, “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16). Juga, Rasul Petrus mengingatkan jemaat bahwa iman dikaruniakan oleh Hamashiach (1 Petrus 1:58). Tetapi, kita harus dengan sungguh-sungguh berusaha menambahkan kepada iman, kebajikan, lalu pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. “Sebab apabila semua itu ada padamu dengan berlimpah-limpah kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yeshua Hamashiach, Tuhan kita.” Inilah pertumbuhan dalam firman Tuhan.

Beberapa hal praktis yang dapat dilakukan:

1. Tidak membiasakan diri meninggalkan pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani 10:25).

2. Menjagai kehidupan saat teduh (doa dan pembacaan firman Tuhan) setiap hari (Markus 6:46; Markus 1:35; Matius 14:23; Lukas 5:16; Lukas 6:12).

3. Diskusi dengan pembimbing-pembimbing supercell, bila masih ada kebingungan dalam memahami firman Tuhan. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasan kita untuk menjadi anggota supercell yang bertumbuh. Tuhan Yeshua memberkati.