From Glory to Glory

Setiap pengalaman bersama Tuhan adalah hal yang luar biasa dan mengubah kehidupan, namun kita tidak dapat sekedar hidup dari satu pengalaman pada pengalaman berikutnya. Lebih dari itu kita harus berjalan dari kemuliaan pada kemuliaan, dan itu berarti tiap hari kita harus meluangkan waktu bersama Tuhan dan membiarkan Dia mengubah dan memimpin kita. Rasul Paulus menjelaskan dengan baik, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3:10-11). Apa saja yang harus kita lakukan untuk mengalami “From Glory to Glory”?

Menggali sumur

Setiap kita harus mendorong diri kita untuk tinggal dan berada dalam hadirat Tuhan di tiap kesempatan yang ada. Ketika kita mendekat kepada-Nya, jangan terburu-buru dan tergesa-gesa. Sadarlah bahwa hal ini (seharusnya) menjadi prioritas yang utama. Biarkan Tuhan melakukan pekerjaan yang dalam di hati dan kehidupan kita. Inilah cara Tuhan menciptakan sebuah sumur yang “digali dalam-dalam” di dalam kehidupan kita yang akan menjadi mata air kuasa dan kemuliaan dalam hadirat-Nya. Tujuan dari hadirat-Nya adalah untuk membawa kelepasan bagi tawanan dan kemenangan bagi kita sebagai anak-anak-Nya.

Lebih Tajam

Pisahkan diri kita dari keramaian dan masuk ke dalam ruang Mahakudus. Minta Tuhan untuk menunjukkan apa yang menghalangi kita dari hadirat Tuhan, lalu bertobat.

Rahasia Persekutuan

Mintalah pribadi Tuhan sendiri. Saat Tuhan jadi milikmu, maka segala hal di langit dan bumi akan menjadi milik kita. Sebab Dia adalah Bapa dan segalanya bagi kita (Matius 6:33).

            Yang menghalangi manusia dari melihat dan mendengarkan Tuhan adalah pendengaran, penglihatan dan kemauan mereka sendiri; karena kehendak mereka sendiri mereka memisahkan diri dari kehendak Tuhan. Mereka melihat dan mendengar dalam keinginan mereka, sehingga menghalangi mereka untuk melihat dan mendengar Tuhan. Hal-hal duniawi dan materi menutupi mereka, dan mereka tidak dapat melihat melampaui keberadaan manusiawi mereka. Jika mereka mau berdiam, berhenti dari berpikir dan merasa dengan keegoan mereka, menyerahkan kehendak pribadi, memasuki tahap penyerahan, ke dalam persekutuan ilahi dengan Kristus, yang dapat melihat Tuhan, dan mendengar Tuhan, dan berbicara kepada-Nya, yang mengerti Firman dan kehendak Tuhan; maka pendengaran, penglihatan dan pembicaraan yang kekal akan dinyatakan kepada mereka.             Berdoalah agar Tuhan memberikan kita apa yang firman-Nya tulis, “hati yang tulus dan baik” atau “hati yang sempurna.” Mulailah TAAT pada-Nya dengan hati terbaik yang kita miliki. Kita harus mencari wajah-Nya. KETAATAN adalah satu-satunya jalan untuk melihat Dia. Kewajiban-kewajiban kita hanyalah ketaatan. Melakukan apa yang Bapa inginkan adalah taat kepada-Nya dan taat kepada-Nya adalah mendekati Dia. Ingatlah berjalan dalam penderitaan-Nya sama dengan kita sedang berjalan dalam proses “From Glory to Glory,” sehingga kuasa kebangkitan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita.