Love His word

(Maz 1:1-2)

oleh : Ps. Tekgianto Gunawan

            Mazmur 1:1 diawali kata BERBAHAGIALAH, dalam terjemahan lain DIBERKATI. Banyak orang berpendapat bahwa “DIBERKATI,” berarti punya banyak harta dan uang. Kata “BERBAHAGIA” juga tidak jarang diartikan begitu dangkal, yaitu merasa senang dan nyaman. Kadang-kadang kata DIBERKATI dan BERBAHAGIA dikaitkan dengan hal-hal yang dimiliki misal; makanan, tempat tinggal, dan keluarga (Lih. Mazmur 73:4-5; 73:12).

            Firman Tuhan di dalam mazmur menegaskan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang kesukaannya Torah Tuhan (ay. 2). Artinya, orang tersebut suka membaca dan menggali firman Tuhan. Tidak hanya itu, tetapi hidupnya selalu diselaraskan dengan firman Tuhan.

Manfaat firman Tuhan

  1. Nutrisi

Firman Tuhan adalah makanan rohani yang membantu kita bertumbuh. Bila seorang bayi manusia dilahirkan, boleh saja bayi itu sehat dalam segala hal, tetapi tidak cepat-cepat menerima nutrisi yang diperlukan, ia akan menjadi lemah dan meninggal dunia.

Hukum yang sama juga berlaku di alam rohani. Apabila seseorang mengalami lahir baru, orang tersebut harus cepat-cepat menerima makanan rohani yang diperlukan supaya tetap hidup dan mengalami pertumbuhan. Makanan rohani yang disediakan Tuhan untuk semua anak-Nya yang lahir baru itu terdapat dalam firman-Nya sendiri. Firman Tuhan itu sedemikian kaya nutrisi dan bervariasi, sehingga ada persediaan makanan yang diperlukan sesuai dengan setiap tahap perkembangan rohani (Baca 1 Petrus 2:1-2). Menurut Rasul Petrus seharusnya firman Tuhan menjadi sama pentingnya, seperti susu untuk bayi yang baru lahir.

  • Transformasi mental

Dalam Perjanjian Baru, kita sering membaca tentang perlunya transformasi mental. Firman Tuhan memanggil kita agar jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2). Paulus menegaskan supaya kita dibaharui di dalam roh dan pikiran (Efesus 4:23). Tuhan ingin mengubah cara berpikir orang-orang yang sedang kita muridkan, bukan sekadar mengubah apa yang mereka lakukan. Tindakan kita keluar dari pikiran kita. Oleh sebab itu, transformasi mental adalah hal yang paling dasar untuk sebuah kehidupan yang diubahkan.

  • Kemenangan atas dosa

Mendapatkan pemahaman mendalam tentang Firman Tuhan membantu seseorang menang mengatasi masalah dosa. Mengetahui firman Tuhan, bukanlah jaminan seseorang memiliki kemerdekaan dari dosa. Namun, apabila mengetahui dan mendapatkan pemahaman tentang firman Tuhan dikolaborasikan, akan melahirkan seorang murid yang berkemenangan dalam mengatasi setiap dosa. Firman Tuhan adalah elemen kunci yang dipakai Tuhan untuk melepaskan kita dari perbudakan dosa. Firman Tuhan mengatakan, “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku. dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’” (Yoh. 8:31-32).

  • Ketajaman pikiran dan kebijaksanaan

            Kita semua membutuhkan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Memiliki ketajaman pikiran semacam ini merupakan salah satu tanda kedewasaan rohani, “Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Namun, makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena memunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat. (Ibrani 5:13-14) Bandingkan, “Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku” (Psa 119:98).Jadi, hanya melalui firman Tuhan kita akan memiliki ketajaman dalam pikiran. Juga, firman Tuhan-lah yang akan membuat kita bijaksana.

Kesimpulan             Jangan pernah mengabaikan firman Tuhan dalam kehidupan kita. Sebab firman Tuhan sangatlah berharga bagi kehidupan kita. Cintailah firman Tuhan di dalam hidup kita. Mencintai firman Tuhan artinya, tidak hanya menjadi pembaca, tetapi lebih dari itu; jadilah pelaku Firman. Adakalanya orang dunia akan menggunakan ayat-ayat dalam firman Tuhan yang salah dalam penafsiran, sehingga membawa mereka ke dalam pemahaman yang keliru dan tidak bijaksana. Mungkin ayat firman Tuhan tampak bersikap mengizinkan kelakuan yang berdosa (1 Kor. 6:12). Namun, sebagai orang percaya kita harus benar-benar memiliki pemahaman firman yang benar. Dan, berwaspada terhadap orang yang suka memutarbalikkan firman Tuhan hanya untuk memenuhi tabiat keinginan dosa manusia.