BELAJAR DARI KEJATUHAN ADAM DAN HAWWAH

(Kejadian 3:1-24)

Oleh: Ps. Samuel Supriyadi

            Hidup ini adalah suatu perjalanan menuju keabadian. Kita tidak akan dan tidak bisa tinggal di bumi ini selamanya. Ketika, tubuh fana kita ini sudah tidak kuat lagi dan mati, roh kita tidak bisa tinggal di dunia ini lagi. Roh kita akan menuju ke rumah kediaman yang abadi, yaitu bahagia abadi atau binasa abadi.

            Karena itu, hidup ini adalah suatu perjuangan dan peperangan. Apakah kita akan mengikuti kehendak Tuhan atau keinginan Satan? Ketika, kita membaca kisah kejatuhan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawwah kita bisa belajar beberapa hal penting untuk kita terapkan dalam hidup ini agar kita terus berjaga-jaga dan berdoa dalam perjalanan hidup kita menuju keabadian:

  1. SATAN ITU ADA DAN NYATA

            Kejadian 3:1 menjelaskan bahwa Satan itu ada dan bisa berkomunikasi dengan Hawwah melalui binatang (ular). Namun, di zaman modern ini banyak orang yang tidak percaya akan eksistensi Satan, sehingga dia bisa leluasa berada dan bergerak di banyak bidang hidup manusia. Satan memakai hal-hal di dunia ini untuk berkomunikasi dengan memberikan ide-ide, tetapi manusia tidak tahu dan tidak percaya bahwa hal-hal tersebut berasal dari Satan.

            Ada banyak ide Satan yang disampaikan melalui dunia hiburan (satanic games, satanic music, satanic films); di bidang kedokteran (legalisasi aborsi), di bidang teknologi pangan (MGO), gerakan LGBT, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dianggap sebagai bagian kemajuan zaman bagi mereka yang tidak percaya.

  • SATAN BERUSAHA MEMENGARUHI MANUSIA AGAR JATUH DALAM DOSA

            Seperti tertulis dalam Kejadian 3:4-5, Satan memengaruhi Hawwah untuk melanggar perintah atau firman Tuhan, juga itu yang sedang terjadi pada masa kini. Satan ingin manusia jatuh dalam dosa dan binasa. Sebab, upah dosa adalah maut.

            Namun sekiranya memungkinkan, Satan akan berusaha agar seseorang, yang jatuh dalam dosa, dapat dipakai untuk mengajak orang lain untuk jatuh di dosa juga, sama seperti Hawwah yang mengajak Adam makan buah yang dilarang Tuhan (Kejadian 3:6).           

  • MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG LEMAH

            Kalau kita membaca kisah Kejadian 3:1-6, betapa manusia adalah makhluk yang lemah, seperti Hawwah, yang dengan mudah diperdaya oleh si ular (Satan). Karena itu, kita sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan. Jangan melawan tipu daya Satan dengan kekuatan kita sendiri. Tanpa pertolongan Tuhan, kita akan gagal dan jatuh, seperti Hawwah dan Adam. Kita adalah domba. Lawan kita adalah serigala, bahkan singa yang mengaum-ngaum. Bagaimana mungkin kita bisa bertahan tanpa pertolongan dan senjata dari Tuhan.

            Karena itu kita perlu banyak berdoa, perlu selalu ada di dekat Tuhan dan memakai setiap senjata yang disediakan Tuhan. Salah satu senjata perlindungan kita adalah Nama Tuhan Yeshua (Yohanes 17:11). Nama Tuhan Yeshua akan memelihara (artinya menjaga/ melindungi) dari segala celaka/ segala yang jahat. Yakobus 4:7 menuliskan dengan kita tunduk (artinya: taat) kepada Tuhan, kita mampu melawan Satan dan dia akan lari dari hidup kita.

  • ADA HARGA UNTUK SEBUAH KETAATAN, TETAPI HARGA KETIDAKTAATAN JAUH LEBIH MAHAL

            Menaati Tuhan memang ada harganya, tetapi tidak sebanding dengan harga (hukuman) akibat tidak taat. Harga ketaatan Hawwah dan Adam sebetulnya hanya menahan diri dari keinginan makan buah pengetahuan baik dan jahat. Namun, harga ketidaktaatannya begitu banyak (Kejadian 3:16-19, 23-24), bahkan diusir dari taman Eden (gambaran surga) dan mengalami kematian.

            Ada begitu banyak orang kehilangan hal-hal yang berharga/ mahal, hanya karena hal-hal yang remeh/ tidak berarti. Esau kehilangan hak kesulungan dan berkatnya, karena semangkuk sup kacang merah. Yudas rela mengkhianati Tuhan Yeshua, karena iming-iming uang 30 keping perak. Gehazi kena sakit kusta hanya karena beberapa pakaian dan uang dari Naaman, dan contoh lainnya.             Pola ini masih terus berlanjut sampai sekarang. Banyak orang kecanduan dengan gadget sampai tidak ada waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab. Karena itu, jangan mau kalah dengan godaan Satan. Mari pertimbangkan baik-baik setiap langkah hidup yang kita ambil. Jangan karena hal-hal remeh yang Satan tawarkan kita akan kehilangan kehidupan abadi yang penuh kebahagian di surga. AMIN!!