Ketika saya masih kecil, duduk di Sekolah Dasar, hal yang paling tidak saya sukai adalah, ditegur oleh bapak/ibu guru. Pertama kali saya menerima teguran, rasanya air mata mau mengalir. Memang tidak enak menerima teguran. Tetapi itu baik. Sejak saat itu, saya berusaha sebisa-bisanya agar tidak perlu menerima teguran, meskipun hal itu tidak mungkin. Kadang-kadang masih melakukan kesalahan, dan perlu memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran.
? AMSAL 12
1. Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan, tetapi siapa membenci teguran adalah seperti binatang liar.
?Meskipun teguran itu tidak menyenangkan, tetapi kita perlu untuk memikirkan dan merenungkan, apakah teguran itu memang perlu bagi kita.
?Jangan langsung menolak ketika teguran itu datang melalui siapapun. Karena pada dasarnya manusia memiliki kebebalan yang membuat dia merasa ‘ selalu benar ‘, dan tidak dapat melihat kekurangan dan kesalahannya sendiri.
Ams.12:15 Jalan orang bodoh benar menurut pandangannya sendiri, tetapi orang yang mendengarkan nasihat adalah bijak.
?Tuhan bisa memakai siapapun untuk menegur kita. Seperti Tuhan memakai seekor keledai untuk menegur Bileam. Kadang-kadang tanpa disadari, kita memandang rendah seseorang, dan tidak mau mendengar tegurannya, karena kita merasa lebih bijaksana dan lebih hebat daripadanya. Itu adalah suatu kesombongan.
?Kita semua masih belum sempurna. Jadi kita masih membutuhkan teguran atau nasehat dari orang lain. Bahkan kadang-kadang Tuhan menitipkan teguran itu kepada orang-orang yang kurang kita hargai, untuk menguji kerendahan hati kita.
?Jangan abaikan setiap teguran yang datang kepada kita. Pikirkanlah, renungkanlah, mungkin memang Tuhan yang menitipkan teguran itu.
Ams.29:1 Orang yang menegarkan tengkuk terhadap teguran akan tiba-tiba diremukkan dan tidak akan ada pemulihan.
?Biarlah kita semua semakin hari semakin disempurnakan di hadapan Tuhan. Teguran yang kita terima adalah bagian dari proses penyempurnaan kita untuk menjadi seperti Tuhan Yeshua. Tuhan Yeshua memberkati kita semua…..?????