MENJADI MURID TUHAN

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

(Kis. 11: 26)

Jika kita ditanya apakah pengertian kristen itu? Mungkin ada yang menjawab orang yang pergi ke gereja, orang yang beragama Kristen, orang yang memakai tanda atau lambang-lambang kekristenan seperti salib, foto Tuhan Yeshua, dll. Apakah memang seperti itu pengertian kristen menurut Alkitab?

Alkitab mencatat istilah “kristen” pertama kali muncul di Antiokhia sekitar tahun 40 M, sebenarnya istilah ini dipakai oleh orang-orang tidak percaya di Antiokhia untuk mengejek para pengikut Tuhan Yeshua pada waktu itu. Namun, hal yang menarik adalah justru dari Antiokhia kita bisa memahami dengan benar arti kata “kristen,” yang ditujukan kepada murid-murid Tuhan Yeshua.

Murid

Alkitab memberikan penjelasan yang menarik tentang kata Kristen, dalam Kisah Rasul 11 : 26 dijelaskan bahwa kata Kristen itu menunjuk pada para murid-murid yang ada di Antiokhia. Dari sini kita belajar bahwa pengertian dasar kata Kristen bukan sekedar menunjuk pada orang Kristen tetapi  pada  murid Tuhan. Tetapi faktanya saat ini justru terjadi dikotomi antara murid dan jemaat/pemeluk agama Kristen sehingga tidak semua orang kristen adalah murid Tuhan tetapi mereka yang sudah menjadi murid Tuhan pasti adalah orang kristen.

Memang saat ini telah terjadi pergeseran makna identitas seorang murid karena predikat itu hanya ditujukan untuk mereka yang melayani Tuhan atau sekolah Teologia. Padahal pada awalnya itu adalah menyebut semua orang percaya, pemahaman seperti inilah yang harus dijaga sehingga kita semua bisa masuk dalam rencana panggilan-Nya kepada kita.

Bagaimana Menjadi Murid?

Jika kita mau jujur saat ini juga terjadi pergeseran pemahaman tentang cara menjadi murid Tuhan. Sebagian orang berpendapat seorang murid Tuhan tentu harus belajar di sekolah Alkitab dengan menyelesaikan jenjang tertentu. Pandangan seperti ini juga menjadi pendapat umum orang-orang Israel, ketika mereka melihat pelayanan Petrus dan Yohanes, “Adapun ketika melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan ketika memahami bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak berpendidikan dan bodoh, mereka merasa kagum; mereka juga mengenali bahwa keduanya adalah orang-orang yang selalu bersama Yeshua” (Kis. 4:13). Para ahli Taurat dan orang Farisi Alkitab menyebut mereka adalah orang biasa yang tidak terpelajar atau berpendidikan. Namun, hal yang menarik adalah justru mereka bisa membuktikan bahwa Tuhan Yeshua adalah Juruselamat yang hidup dan pelayanan mereka tidak terbantahkan. Jadi, kita belajar bahwa hal yang paling mendasar untuk menjadi murid Tuhan bukan soal tempat belajarnya sebab belajar bisa secara formal maupun informal. Hal terpenting seorang murid adalah kebersamaan dengan Tuhan Yeshua. Jika kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan tentu kita akan bisa belajar banyak dari Tuhan. Petrus dan Yohanes siang malam selalu bersama-sama dengan Tuhan, sehingga dia bisa menangkap dengan jelas apa yang diajarkan oleh Tuhan.

Sebelum mengikut Tuhan dan memiliki kebersamaan dengan Tuhan, kita harus bersedia  untuk memikul salib dan menyangkal diri, Tuhan Yeshua sendiri mengatakan, “Lalu Yeshua memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Markus 8:31).

Sejahtera

            Tuhan merindukan semua orang percaya tidak sekadar menjadi orang kristen, tetapi menjadi murid Tuhan dan di balik kerinduan Tuhan ini ada janji Tuhan bagi para murid Tuhan, “Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu” (Yesaya 54 : 13-14 )

Firman Tuhan menjanjikan kesejahteraan yang besar bagi mereka yang mau menjadi murid Tuhan. Hal penting yang harus digaris bawahi adalah kita harus menjadi murid Tuhan yang benar dan ayat di atas menekankan agar kita menjadi murid Bapa YHWH.

Janji Tuhan ini tentu harus kita tangkap dengan benar terlebih dalam situasi dunia yang semakin sulit. Banyak orang dunia yang mengalami putus asa karena persoalan ekonomi. Sudah saatnya bagi kita untuk memiliki paradigma yang benar sebagai orang kristen yang bukan sekadar ke gereja, dan memiliki identitas kristiani, melainkan kita adalah orang-orang percaya yang menjadi murid Tuhan.