Kami pernah menghadiri suatu pernikahan yang menyedihkan. Tidak ada wajah yang berbahagia. Mempelai pria cemberut sepanjang acara, dan mempelai wanita tampak tertekan. Padahal pesta pernikahan diadakan cukup meriah. Setelah beberapa waktu, tidak sampai setahun, mereka berpisah. Sang mempelai wanita sempat bercerita, bahwa pada waktu pernikahan mereka, di saat pengantin bertemu, mempelai pria berbisik kepada mempelai wanita, ‘ pengiringmu lebih cantik daripadamu ‘. Betapa menyakitkan dan menyedihkan! Tidak ada kobaran cinta di antara mereka. Karena itu hubungan mereka tidak bertahan.
Beda dengan pernikahan lain lagi, yang pernah kami saksikan. Sepanjang upacara pernikahan, kedua mempelai saling memandang dengan cinta. Wajah keduanya memancarkan sukacita dan kebahagiaan walaupun tidak ada pesta yang meriah. Dan pernikahan mereka terus bertahan.
? WAHYU 2
1. “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
?Seringkali kita tidak sadar di saat cinta mulai memudar. Dengan berjalannya waktu, cinta di dalam hati kita bisa berkurang apabila kita tidak memeliharanya. Cinta yang terus dipupuk dan dipelihara, akan semakin kuat dan teguh, dan semakin murni dan tulus.
?Betapa pentingnya kasih yang terus menyala dan berkobar dalam suatu hubungan. Jika sudah tidak ada kobaran cinta, maka hubungan itu akan hambar. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan.
?Karena itu ‘ kehilangan kasih mula-mula ‘ merupakan sesuatu yang sangat serius. Seperti Tuhan mengingatkan jemaat di Efesus, ‘ betapa dalamnya engkau jatuh ‘. Itu merupakan kejatuhan yang parah, yang memerlukan pertobatan.
❤Besok kita akan sampai kepada puncak perayaan Sukkot. Selama tujuh hari kita telah merayakannya. Alangkah baiknya dalam kesempatan seperti ini, kita kembali memeriksa hati kita di hadapan Tuhan. Apakah kasih kita kepada Tuhan masih berkobar, ataukah hati kita mulai hambar.
?Salah satu hal yang penting untuk memelihara suatu hubungan adalah, ‘ komunikasi yang baik ‘. Jika suatu pasangan sudah tidak bisa bercanda dan berbicara dengan baik, alias saling membentak dan malas berkomunikasi, itu menandakan hubungan yang tidak baik.
?Demikian juga kita bisa memeriksa kondisi hubungan kita dengan Tuhan. Apakah kita masih bergairah untuk berkomunikasi dengan Tuhan melalui ibadah, doa dan belajar akan FirmanNya? Ataukah hati kita telah hambar? Biarlah Roh Kudus menolong kita semua agar hati kita senantiasa berkobar bagi Tuhan. Tuhan Yeshua memberkati kita semua….??????