May 12, 2023

Tidak Pada Musimnya

Tidak Pada Musimnya

Markus 11: 13-14, 20-26

Firman Tuhan dalam ayat 23-24 sering dikutip oleh banyak orang percaya yang mengharapkan mukjizat. Ayat-ayat di atas menceritakan bahwa Tuhan Yeshua sedang mencari buah ara, tetapi Dia tidak menemukannya. Sebab saat itu belum musimnya. Lalu, Tuhan Yeshua mengutuki pohon ara itu. Ini tampak tidak masuk akal. Karena kita tahu bahwa Tuhan pasti mengetahui musim-musim karena Tuhan yang menciptakan segala tumbuh-tumbuhan. Karena itu Tuhan pasti mengerti bahwa itu sesuatu yang wajar apabila pohon ara itu tidak berbuah, karena memang belum musimnya. Pohon ara itu kemudian benar-benar menjadi kering.  Ketika Petrus menyampaikan perihal pohon ara yang kering itu, Tuhan Yeshua mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk memiliki iman Elohim (ay. 22-24).

Apakah persoalan pohon ara yang tidak berbuah ini adalah masalah yang begitu besar sampai harus melibatkan iman Elohim? Padahal memang belum musimnya untuk berbuah. Pasti tidak. Tuhan Yeshua pasti sedang mengajarkan sesuatu kepada murid-murid-Nya melalui peristiwa itu. Apa yang Tuhan ingin sampaikan?

Tuhan ingin menyampaikan pesan-Nya bagi kita melalui firman ini bahwa Tuhan menghendaki umat-Nya supaya menghasilkan buah-buah tanpa mengenal musim (band. Yeremia 17:7-8).

Berbuah tidak mengenal musim

Tuhan akan membawa kita melampaui hal-hal yang biasa atau pada umumnya terjadi. Kalau pohon berbuah sesuai musimnya, hal itu biasa. Namun, Tuhan mencari buah tidak pada musimnya. Sebab Tuhan mengharapkan sesuatu yang luar biasa, bukan yang biasa atau pada umumnya. Tuhan menghendaki kita untuk terus-menerus berbuah. Tidak pernah berhenti.

Apa artinya berbuah? Banyak yang mendefinisikan “berbuah” dengan punya banyak uang, berhasil, dan sukses. Apakah seperti itu? Berbuah artinya mengeluarkan hasil, seperti benih yang ditaburkan. Misalnya, kita menanam benih mangga, yang muncul adalah buah mangga. Lalu, benih apa yang ditabur Tuhan dalam hidup kita? FIRMAN TUHAN. Karena itu, Tuhan mengharapkan hidup kita menyatakan firman Tuhan sebagai bentuk buah-buah yang dihasilkan.

Kita harus memiliki hidup yang serupa dengan Tuhan Yeshua. Sebab Tuhan Yeshua adalah Torah yang hidup. Saat Tuhan datang, Dia akan mencari buah-buah dalam hidup kita. Sudahkah hidup kita menampilkan firman Tuhan atau belum? Jadi, banyak hal di dalam hidup ini yang harus kita lakukan supaya berbuah. Karena Tuhan menghendaki kita berbuah tidak tergantung musimnya, tetapi selalu berbuah dalam segala keadaan melampui biasanya. Jadi, tidak ada alasan tidak mampu, tidak bisa, dan tidak mungkin menaati firman Tuhan sebab Tuhan berfirman, “milikilah iman Elohim!” Tidak ada lagi yang berkata, “tidak bisa hidup kudus, tidak bisa lepas dari dosa-dosa perzinahan, tidak bisa lepas dari dusta dan menipu.” Tidak ada alasan bagi kita dengan kondisi apa pun. Sebab Tuhan Yeshua menghendaki kita memiliki iman Elohim.

Ayat ini (ay. 22) sering dipakai, bila kita menginginkan mukjizat-mukjizat terjadi dalam hidup kita, tetapi sebetulnya yang Tuhan kehendaki adalah kita melakukan setiap perintah-Nya dan menaati kehendak-Nya dengan iman Elohim akan ada mukjizat yang akan memampukan kita. Kalau kita mengikuti firman Tuhan dan hidup kita diubahkan, itulah mukjizat besar yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita dan mukjizat-mukjizat yang lain akan mengikuti.

Menjadi pribadi yang istimewa

Saat ini, Tuhan menghendaki kita menghasilkan buah. Artinya, Tuhan akan memampukan kita untuk mengalahkan ‘kedagingan’ di hidup kita karena bersama Tuhan tidak ada yang tidak bisa (ay. 23-24).

Karena itu, diri kita harus menjadi firman yang hidup. Saat orang melihat hidup kita, mereka melihat firman di dalamnya. Ini adalah kehendak dan rencana Tuhan bahwa kita dapat berlaku, bertindak, dan bersikap di atas biasanya. Tidak sama dengan dunia ini (band. Keluaran 19:5-6). Firman ini juga untuk kita semua, untuk menjadikan kita, bangsa yang kudus, sebagai harta kesayangan (peculiar treasure, Amp). Kata ‘peculiar’ artinya aneh, tidak lazim, istimewa. Saat kita menaati firman Tuhan, kita dianggap ‘aneh’ atau tidak sama dengan manusia pada umumnya. Dunia memandang kita aneh, tetapi Tuhan memandang kita istimewa dan kesayangan-Nya. Contohnya, Nuh dianggap aneh di zamannya, tetapi Tuhan memandang Nuh istimewa sehingga meluputkan dia dari bencana besar.

Andalkan Tuhan

Waktu-Nya sudah dekat, kita harus berbuah-buah untuk Tuhan. Berani untuk hidup tidak seperti biasanya. Sungguh-sungguh memegang firman-Nya dan hidup sesuai firman-Nya. Sebab di masa-masa yang sukar, kita membutuhkan banyak mukjizat Tuhan. Bila kita berani hidup luar biasa di hadapan Tuhan dengan memegang Torah Tuhan, maka Tuhan akan melakukan hal-hal yang luar biasa juga di dalam hidup kita. Karena itu, BERBUAHLAH! (Yeremia 17:7-8).

Bila kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan pada-Nya, kita pasti akan berbuah-buah terus. Artinya, kita mengandalkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita (Roma 7:24-8:1-2). Sebab Roh Kudus pasti bisa memampukan kita untuk melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Penutup

Dalam perayaan Shavuot nanti, mintalah kuasa Roh Kudus bekerja supaya kita diberi kuasa untuk mampu melakukan Torah Tuhan, seperti yang Tuhan kehendaki. Jadi, berbuahlah! Sebab tidak ada yang mustahil.